x

Tepatkah Keputusan AC Milan Singkirkan Jens Petter Hauge dari Liga Europa?

Rabu, 3 Februari 2021 15:35 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya

INDOSPORT.COM – Keputusan mengejutkan dibuat AC Milan usai merilis daftar skuat yang dibawa di Liga Europa 2020/21. Anehnya, nama Jens Petter Hauge tak masuk dalam daftar tersebut. Apakah pengasingan ini keputusan tepat dari Rossoneri?

Tahun 2021 memasuki bulan Februari. Di bulan kedua dalam kalender masehi ini, pecinta sepak bola akan dihibur kembali dengan kompetisi sepak bola Eropa yakni Liga Champions dan Liga Europa.

Liga Champions sendiri akan memasuki babak 16 besar leg pertama di mana 16 tim akan berhadapan satu sama lain dimulai pada 17 Februari 2021 WIB.

Baca Juga
Baca Juga

Lalu Liga Europa akan memasuki babak 32 besar leg pertama di mana 32 tim akan bertanding pada 19 Februari 2021 WIB.

AC Milan sebagai salah satu peserta Liga Europa pun kemudia menyiapkan daftar pemain pasca bursa transfer musim dingin untuk bertanding di ajang tersebut. Hadirnya tiga pemain baru pun tak pelak memakan korban.

Sepanjang bursa transfer musim dingin 2021 lalu, AC Milan mendatangkan tiga pemain baru yakni Mario Mandzukic, Fikayo Tomori dan Soualiho Meite.

Baca Juga
Baca Juga

Ketiga pemain yang baru bergabung tersebut lantas masuk dalam daftar skuat untuk babak 32 besar Liga Europa. Hal ini memaksa pemain yang sebelumnya berpartisipasi disingkirkan dari ajang ini.

Salah satunya adalah Hauge. Ia harus rela tersingkir dari skuat agar ketiga pemain anyar AC Milan bisa berpartisipasi di ajang ini.

Sesungguhnya, keputusan ini terbilang cukup aneh. Apalagi melihat kontribusi Jens Petter Hauge di ajang Liga Europa. Namun, AC Milan dan Stefano Pioli sudah mengambil keputusan bulat. Akankah keputusan itu menjadi keputusan yang tepat?


1. Apakah Pengasingan Hauge dari Liga Europa Tepat?

Pemain AC Milan, Jens Petter Hauge, menendang bola saat menghadapi Celtic di ajang Liga Europa 2020-2021, Jumat (04/12/20).

Jens Petter Hauge didatangkan AC Milan dari ajang Liga Europa, tepatnya pasca Rossoneri menghadapi Bodo/Glimt di babak kualifikasi.

Hauge tampil cemerlang di laga itu lewat satu gol dan satu assistnya. Penampilan tersebut membuat AC Milan berani mengeluarkan mahar yang ditaksir mencapai 5 juta euro.

Keyakinan AC Milan pada Hauge pun berbuah manis hingga pertengahan musim. Di kancah Serie A, ia memang baru melesakkan satu gol. Tapi di kancah Liga Europa, ia menyumbang tiga gol dan satu assist hanya dari lima penampilan saja.

Tentu sebuah keanehan jika tiba-tiba Stefano Pioli dan AC Milan memutuskan tak membawa Hauge di babak 32 besar Liga Europa. Toh, di kompetisi ini terbilang moncer.

Namun, tentunya Pioli dan AC Milan punya beberapa alasan khusus sehingga Hauge sedikit dipaksa untuk ikhlas tak masuk dalam skuat Rossoneri di ajang Liga Europa.

Alasan pertama tentu kebutuhan tim. Mungkin saja Pioli merasa lebih baik memasukkan ketiga pemain anyarnya ketimbang Hauge untuk skuat di ajang Liga Europa.

Dimasukkannya nama Fikayo Tomori dimungkinkan untuk mengatasi absennya lini belakang yang memang menjadi sorotan utama AC Milan. Selain itu, para bek tengah Rossoneri juga akrab dengan cedera.

Lalu Soualiho Meite untuk menambah opsi di lini tengah yang memang terlalu bergantung pada sosok Franck Kessie, Ismail Bennacer dan Sandro Tonali.

Kemudian Mario Mandzukic yang memang dimaksudkan untuk menambah pengalaman di tubuh skuat mengingat sepak terjangnya di kompetisi Eropa selam berkarier.

Apalagi ketiga pemain anyar ini datang dengan kontrak enam bulan (baik pinjaman ataupun perekrutan). Pastinya Pioli dan AC Milan akan memanfaatkan ketiganya sebelum kontrak ketiganya habis di akhir musim.

Alasan kedua bisa saja adalah keinginan Pioli menjaga kebugaran skuatnya. Seperti diketahui, AC Milan tak hanya berjuang di Liga Europa. Rossoneri juga dalam posisi apik di kancah Serie A dan berpeluang meraih Scudetto.

Mungkin saja terpinggirkannya Hauge adalah keputusan Pioli agar sang pemain bisa difokuskan di kancah Serie A agar skuat AC Milan tetap kompetitif di kancah domestik.

Namun, jika dua alasan tersebut menjadi dalang utama pengasingan Hauge dari Liga Europa, kenapa AC Milan dan Pioli tak menyingkirkan Samuel Castillejo yang selama ini dianggap ‘tidak berguna?

Tak banyak yang tahu alasan di balik masuknya Castillejo dan tersingkirnya Hauge. Mungkin jam terbang menjadi alasannya, atau mungkin Pioli tak mau memberi beban ke Hauge mengingat usianya yang masih muda.

Terlepas dari sejumlah dugaan tersebut, keputusan AC Milan mengenyampingkan Hauge adalah tindakan yang tak tepat. Pasalnya, Liga Europa bisa menjadi ajang yang tepat baginya mengembangkan potensi yang ia miliki.

Namun, nasi telah menjadi bubur. Jens Petter Hauge kini hanya bisa menunjukkan talentanya di kancah Serie A musim ini. Tinggal bagaimana AC Milan dan Stefano Pioli memberinya kepercayaan demi berkembangnya potensi besar yang ia miliki.

Liga EuropaAC MilanStefano PioliIn Depth SportsSepak BolaJens Petter Hauge

Berita Terkini