Ironis, Jeritan Tetangga Persija Kritisi Infrastruktur Sepak bola di Jakarta
INDOSPORT.COM - Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta tengah mengebut pengerjaan stadion megah yang diberi nama Jakarta International Stadium (JIS). Venue ini diharapkan rampung pada akhir 2021 sehingga bisa segera digunakan oleh Persija Jakarta.
Berdasarkan keterangan dari Dispora DKI Jakarta, JIS berlokasi di kawasan Jakarta Utara, tepatnya Jalan RE Martadinata, Tanjung Priok. Proyek pembangunan diketahui telah berlangsung selama 74 minggu dan progresnya kini mencapai 46,12 persen.
Jakarta International Stadium nantinya diklaim akan menjadi salah satu stadion terbaik di dunia dengan kapasitas 82.000 penonton. Venue termasuk dua lapangan latihan serta beberapa fasilitas lain yang sudah memenuhi standar FIFA.
Di satu sisi, megaproyek ini bisa membuka lembaran baru dalam sejarah sepak bola Indonesia, terutama Jakarta yang memiliki klub tradisional penyandang nama besar dan sarat prestasi dengan basis suporter besar, Persija Jakarta.
Kubu Macan Kemayoran, julukan Persija, akhirnya memiliki kandang tetap setelah dua venue terdahulu, Stadion Menteng (2006) dan Stadion Lebak Bulus (2012), dirubuhkan oleh pemerintah untuk kepentingan pembangunan fasilitas umum, masing-masing berupa taman dan stasiun MRT.
Di sisi lain, pembangunan JIS memicu para tetangga Persija bersuara, salah satunya PSJS Jakarta Selatan. Klub pengusung warna biru ini berharap Pemrov tak hanya berhenti di sana karena sesungguhnya ibu kota bukan hanya milik kubu Macan Kemayoran.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PSJS, Try Joko Susilo, sempat berbincang dengan awak redaksi berita olahraga INDOSPORT. Dia mengutarakan keprihatinan terkait jumlah lapangan sepak bola yang layak pakai di Jakarta, terutama kawasan selatan.
"Infrastruktur sepak bola berupa lapangan sepak bola yang memadai dalam bentuk stadion sangat penting di era modern dan industri seperti sekarang. Tidak hanya tim senior, melainkan juga junior kategori usia U-13, U-15, U-17, dan seterusnya," kata Try Joko Susilo.
"Di Jakarta Selatan belum ada fasilitas stadion sepak bola, kecuali Soemantri Brodjonegoro, yang sejarahnya untuk mahasiswa, tapi kini sudah berubah menjadi area usat bisnis. Selain itu nihil," cetusnya.
Untuk itulah, PSJS Jaksel berharap kelak Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, bisa melirik ke kawasan selatan dan membangun stadion baru demi memajukan sepak bola ibu kota yang bukan semata-mata milik Persija seorang diri.
"Stadion di wilayah Jaksel tak perlu besar, asalkan memenuhi semua persyaratan dari PSSI yang kemudian dapat digunakan oleh seluruh klub anggota untuk mengikuti dan menggelar kompetisi maupun turnamen," tutur pria yang juga berprofesi sebagai pilot senior tersebut.
"Di era industri sepak bola, Stadion harus dikelola secara bisnis untuk menghasilkan uang semisal biaya tiket masuk dan sarana sponsor di lapangan. Tanpa dukungan dari masyarakat dan sponsor, hampir mustahil industri ini bertahan serta berkelanjutan," tandas Try Joko Susilo.
Sekadar mengingatkan, PSJS Jaksel bernaung di Liga 3 zona DKI Jakarta. Mereka belakangan fokus bergerak di bidang pembinaan sepak bola usia dini dengan cara memutar kompetisi untuk SSB-SSB yang berdomisi di area Jakarta Selatan.