PT. LIB Gelar Simulasi Protokol Kesehatan, PSIS Menganggap Operator Liga Serius
INDOSPORT.COM – Peserta Liga 1, PSIS Semarang mengapresiasi langkah PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB) yang menggelar simulasi pertandingan dengan menerapkan protokol kesehatan beberapa waktu lalu di Stadion PTIK, Jakarta.
Menurut manajemen Laskar Mahesa Jenar, langkah PT. LIB membuat simulasi pertandingan merupakan cerminan serius dari operator liga yang ingin meyakinkan Kepolisian Republik Indonesia untuk memberi izin pertandingan.
Sebagaimana diketahui, PT. LIB , PSSI, dan 18 klub peserta Liga 1 termasuk PSIS sempat kecewa ketika izin pertandingan lanjutan kompetisi tiba-tiba tidak turun pada akhir September lalu.
"Klub dan operator memang harus serius menyiapkan protokol kesehatan. Tidak boleh main-main. Oleh sebab itu, panduan ini kami apresiasi," ujar CEO PSIS, Yoyok Sukawi, Selasa (09/02/21).
"Usaha dan persiapan menuju kesana, saya akui LIB sangat bekerja keras. Memang LIB dan PSSI harus menyiapkan. Itu harus segera selesai dan supaya izin bisa segera dipastikan," lanjut pria yang juga Anggota Komisi X DPR RI ini.
Saat disinggung kesiapan PSIS menjalankan protokol kesehatan, Yoyok Sukawi juga menegaskan bahwa klub yang ia pimpin sangat siap. Menurutnya, protokol kesehatan sesuatu hal yang tidak mungkin untuk ditawar karena menyangkut kesehatan dan keselamatan komponen sebuah pertandingan sepak bola.
"Ya kalau kita sih siap saja, panduan protokol kesehatan semuanya memang harus kita lalui. Intinya klub biar bisa menyesuaikan. Itu nanti bisa lebih memudahkan," tegas Yoyok Sukawi.
Saat ini pihak manajemen PSIS sendiri tengah menunggu kabar resmi terkait izin pertandingan kompetisi Liga 1. Mereka belum mau mempersiapkan diri sampai izin resmi dari Kepolisian telah turun.
Maraknya kabar di media sosial terkait isu yang mengatakan bahwa Kepolisian sudah mengeluarkan izin juga ditanggapi santai oleh manajemen PSIS.
“Kami tunggu resmi dulu saja. Kalau di media sosial kan belum pasti kebenarannya. Nanti kalau sudah ada hitam di atas putih secara resmi baru bicara lebih jauh. Takut kena prank lagi seperti September lalu,” tukas Yoyok Sukawi.