x

Alvaro Morata yang Makin Lengkap Bersama Juventus sebagai Penyerang

Rabu, 10 Februari 2021 15:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya

INDOSPORT.COM – Alvaro Morata tak hanya bertugas sebagai pencetak gol di Juventus. Peran berbeda dari saat berseragam Atletico Madrid ini kian menjadikannya penyerang yang lebih lengkap di atas lapangan.

Alvaro Morata kembali bersua dengan Juventus pada musim panas 2020 lalu. Ia datang dengan status pinjaman dari Atletico Madrid disertai opsi pembelian secara permanen di akhir musim.

Morata datang kembali ke Turin membawa  sejuta kenangan yang tersimpan di ingatannya. Maklum, pria berusia 28 tahun ini pernah berseragam Juventus selama dua tahun sejak 2014 hingga 2016.

Baca Juga
Baca Juga

Kembalinya Morata pun atas permintaan Andrea Pirlo yang merasa Juventus membutuhkan penyerang anyar setelah Mario Mandzukic hengkang.

Kepulangan ke Turin pun disambut kegembiraan oleh Alvaro Morata sendiri. Pasalnya, Juventus menjadi tempat di mana namanya mulai dikenal banyak orang.

Bersama Juventus dalam periode 2014-2016, Morata bukanlah penyerang jempolan dengan banyak torehan gol. Namun, ia sangat penting dalam skema Si Nyonya Tua yang kala itu diasuh Massimiliano Allegri.

Permainannya yang lebih kolektif sebagai penyerang pun membuat Real Madrid memulangkannya sebelum kembali dilepas pada 2018 ke Chelsea yang kemudiaan pada 2019 hengkang ke Atletico Madrid.

Baca Juga
Baca Juga

Di tiga tim tersebut, Morata lebih difungsikan sebagai juru gedor, peran berbeda yang jauh dari peran yang ia perankan selama di Juventus pada 2014-16.

Kini setelah kembali ke Turin, Morata pun bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya kembali sebagai penyerang komplit yang tak hanya bertugas mencetak gol, melainkan juga bermain kolektif dengan membantu tim.

Sehingga, ada alasan mengapa Alvaro Morata menemukan tempat nyaman bagi dirinya dan kariernya di Juventus sehingga menjadi pemain yang lebih lengkap ketimbang di tiga tim lainnya yang pernah ia bela.


1. Peran Alvaro Morata yang Lebih Komplit Bersama Juventus

Alvaro Morata dari Juventus mengontrol bola selama pertandingan fase Grup G Liga Champions UEFA antara Juventus dan FC Barcelona

Kala bersama Real Madrid, Chelsea, dan Atletico Madrid, Alvaro Morata mendapat peran khusus sebagai juru gedor saja. Peran ini nampak tak cocok baginya yang harus lebih banyak bermain di kotak lawan.

Memang sebagai penyerang, tugas Morata hanya mencetak gol. Namun, mungkin baginya ada yang lebih penting dari sekadar mencetak gol, yakni membantu tim untuk meraih kemenangan.

Tak ayal, torehan gol Morata sebagai penyerang tak begitu apik yakni berkisar 161 gol dalam 430 laga. Untuk perbandingan, Romelu Lukaku yang berusia hampir sama dengannya telah mencetak 249 gol di level profesional dengan jumlah penampilan 503 laga.

Namun bila dilihat dari gaya bermain keduanya, wajar jika torehan keduanya sebagai penyerang mengalami perbedaan jauh.

Morata bukanlah penyerang bertipe ‘Fox in the Box’ seperti Lukaku. Ia lebih nyaman berpartisipasi dalam build-up serangan ketimbang hanya menunggu di kotak lawan.

Baik Real Madrid, Chelsea dan Atletico Madrid, mengharapkan penyerang bertipe Lukaku, namun malah Morata yang datang. Alhasil, performanya terbilang jeblok di tiga klub ini.

Hal ini berbeda bila melihat apa yang diminta Juventus kepada Morata. Baik di zaman Allegri hingga Andrea Pirlo, pemain berkebangsaan Spanyol ini diberi kebebasan untuk turut membantu serangan.

Perbedaan tersebut terlihat dalam statistik yang ditampilkan Morata. Sebagai contoh, sampel yang diambil adalah kala ia bermain bagi Atletico Madrid di musim 2019/20 dan Juventus 2020/21.

Di Atletico Madrid, statistik Morata seperti xG (Expected Goals), peluang melepaskan tembakan, torehan gol, dan duel bola atas di kotak lawan lebih tinggi ketimbang di Juventus.

Di Atletico Madrid, xG Morata bernilai 0.6 per laga. Sedangkan di Juventus hanya bernilai 0.2 per laga sejauh ini. Pun dengan peluang melepaskan tembakan di mana di Atletico mencapai 2.3 per laga dan di Juventus bernilai 0.2 per laga.

Perbedaannya begitu jauh bukan? Namun dalam Build-up serangan, nilai Morata di Juventus lebih tinggi dibandingkan di Atletico Madrid.

Di Juventus, xA (Expected Assist) Morata bernilai 0.2 per laga dan disusul umpan yang ia terima rata-rata 24.1 kali per laga, dan kesempatan melepaskan umpan rata-rata 31.5 per laga.

Di Atletico Madrid, xA Morata hanya bernilai 0.1, umpan yang diterima rata-rata hanya 10.4 per laga dan kesempatan melepaskan umpan rata-rata 9.8 per laga.

Dengan kata lain, Morata di Juventus akan menjadi duet apik Morata di Atletico Madrid mengingat peran yang dijalani keduanya bersama kedua tim tersebut berbeda.

Maka jangan heran jika Morata mencetak banyak assist ketimbang gol di musim 2020/21 bersama Juventus. Karena, perannya bersama Si Nyonya Tua lebih kompleks daripada hanya menjadi sekedar penyerang di lini depan.

Real MadridAtletico MadridChelseaJuventusAlvaro MorataIn Depth SportsUlasan TaktikSepak Bola

Berita Terkini