Mengapa Sevilla dan Barcelona Begitu Spesial di Hati Ivan Rakitic?
INDOSPORT.COM - Pertandingan Copa del Rey antara Sevilla vs Barcelona, Kamis (11/02/21) nampaknya akan menjadi dilema tersendiri bagi Ivan Rakitic.
Pasalnya, pemain berusia 32 tahun tersebut pernah punya cerita indah bersama dua klub papan atas Spanyol itu untuk kurun waktu yang tidak sebentar.
Ivan Rakitic pernah tercatat membela Sevilla selama empat musim pada tahun 2011 sampai dengan 2014. Setelah itu, barulah ia hengkang ke Barcelona dan bertahan di sana sampai enam musim lamanya.
Tentu lama sebentarnya seorang pemain tidak serta-merta jadi patokan seberapa besar bonding yang dimilikinya terhadap klub yang dibela. Lantas, mengapa Sevilla dan Barcelona spesial bagi Ivan Rakitic?
Sevilla
Keistimewaan Sevilla bagi Rakitic mungkin sudah dirasakannya sejak hari pertama mendarat di Seville, ibu kota Andalusia. Ia bahkan menemukan sebuah cinta di tempat ini.
Semua bermula dari kisah Rakitic mengajak saudara laki-lakinya pergi ke bar pada malam ia datang ke Seville untuk menyelesaikan proses kepidahannya.
“Waktu itu tahun 2011 dan usia saya 21 tahun. Saya sampai ke Spanyol cukup larut, mungkin sekitar jam sepuluh malam. Saudara saya, Dejan, ikut bersama saya,” jelas Rakitic seperti diwartakan laman The Players’ Tribune.
Terpukau dengan kecantikan seorang wanita yang bekerja di bar tersebut, Rakitic pun pada akhirnya memantapkan niatnya untuk bertahan di tempat barunya, meski sempat dilanda kecemasan yang berlarut-larut.
“Seperti slow motion dalam fim-film, dia sangat cantik. Saya berkata pada diri sendiri. Oke, Seville, aku menyukaimu,” ujarnya lagi.
Sayangnya, Rakitic yang menguasai lima bahasa ternyata tidak bisa berbuat apa-apa di depan wanita pujaannya karena tidak bisa berbahasa Spanyol. Akan tetapi, ia berjanji akan menikahinya suatu hari nanti.
Wanita itu bernama Raquel Mauri, istri Rakitic saat ini. Raquel sempat menolak ajakan berkencan sang pemain sampai 30 kali karena profesinya sebagai pesepak bola yang bisa pindah klub kapan saja.
Raquel memiliki peran besar dalam mendukung karier sang suami di Sevilla. Setelah mengenalnya, Rakitic jadi lebih bersemangat dan mulai tampil hebat, bahkan dinobatkan sebagai kapten asing kedua di klub setelah Diego Maradona.
Seville adalah tempat di mana Rakitic merasa seperti di rumah sendiri. Selain itu, Spanyol adalah tempat impiannya untuk bermain sepak bola seperti sang idola, Robert Prosinecki, yang pernah membela Sevilla pada 1996-1997.
Apalagi, bisa menjadi kapten tim, Rakitic seperti terbang ke awang-awang. Seville dan klub sepak bola kebanggaan mereka, Sevilla, adalah tempat yang sangat dicintai pemain asal Spanyol tersebut.
Barcelona
Jika Sevilla adalah wujud kisah sentimental Ivan Rakitic, Barcelona juga tidak mau kalah. Justru di klub inilah sang pemain meraih sederet trofi bergengsi mulai dari LaLiga, Copa del Rey, Liga Champions, dan masih banyak lagi.
Kemenangan dan gelar tentu salah satu tujuan hidup dan cita-cita yang ingin dicapai setiap pesepak bola, termasuk Rakitic. Meski berat meninggalkan Seville karena faktor keluarga, ia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberi Barcelona.
Ternyata, keputusan Rakitic untuk pergi ke Barcelona berbuah manis. Selama berseragam Blaugrana, ia meraih seabrek gelar dan menciptakan nama besar untuk dirinya sendiri, setidaknya sampai enam tahun lamanya.
Setelah enam tahun, semuanya seperti memudar dan membuat Rakitic harus mengambil langkah terbaik untuk menyelamatkan kariernya. Saat itulah, Sevilla kembali datang mengetuk pintu hatinya yang kemudian ia buka lebar-lebar.
Ivan Rakitic kembali ke Sevilla pada September 2020. Ia kembali ke rumahnya, tempat yang mungkin sudah ia rindukan sejak lama.
Meski begitu, baik Sevilla maupun Barcelona adalah dua klub spesial baginya. Ia bahkan sampai berjanji tidak akan melakukan selebrasi jika mencetak gol untuk Los Palanganas di Copa del Rey, Kamis (11/02/21).
Ia mengaku punya cerita manis bersama Barcelona dan kotanya, meski ada pahit-pahitnya juga. Rakitic memiliki banyak teman dan para penggemar yang mencintainya. Putrinya pun juga lahir di sana.