3 Pelatih yang Kariernya Redup Usai Juara Liga Champions
INDOSPORT.COM – Menjadi juara Liga Champions ternyata tak semanis yang orang kira, 3 pelatih berikut ini justru harus redup kariernya usai memenangi trofi si kuping besar.
Tak terasa pertengahan pekan depan, turnamen Liga Champions akan kembali lagi bergulir dengan babak 16 besar leg pertama. Semua mata tentu akan tertuju pada ajang sepak bola terakbar seantero Eropa tersebut.
Setelah Bayern Munchen meraih sextuple, pelatih Hansi Flick pastinya ingin membawa Die Roten memertahankan gelar Liga Champions. Masalahnya musim ini, Bayern Munchen sepertinya akan mendapat rintangan berat.
Sejumlah tim rival tampak memiliki kekuatan mumpuni untuk mengganggu Bayern Munchen seperti Atletico Madrid, Real Madrid, Manchester City, Juventus, Liverpool hingga Barcelona. Tak hanya itu, Hansi Flick juga harus berhati-hati usai juara Liga Champions musim lalu.
Soalnya dalam catatan sejarah, pasca menjuarai Liga Champions, tak serta merta kariernya menjadi manis. Banyak kejadian ada pelatih yang justru redup kariernya usai menjuarai Liga Champions dan itu harus dihindari Hansi Flick, siapa saja mereka?
Frank Rijkaard
Sebelum Barcelona meraih sextuple bersama Pep Guardiola, ada sosok pelatih legendaris yang bekerja di sana, yaitu Frank Rijkaard. Dialah sosok yang sempat membuat trio maut Barcelona begitu ditakuti yaitu Lionel Messi-Samuel Eto’o-Ronaldinho.
Prestasi terbaik Rijkaard adalah saat ia berhasil membawa Barcelona juara Liga Champions 2005/06 dengan mengalahkan Arsenal. Siapa sangka setelah itu, kariernya pelan-pelan meredup usai kejadian tersebut.
Rijkaard tercatat masih bertahan di Barcelona hingga 2 musim berikutnya, tapi ia tak pernah lagi tampil di final Liga Champions. Setelah kariernya selesai dari Barcelona, Rijkaard pun pergi menangani Galatasaray sebelum berakhir di Saudi Arabia.
Kini setelah meninggalkan Saudi Arabia pada 2013 lalu, Frank Rijkaard memutuskan pensiun dari dunia kepelatihan. Padahal usianya saat ini masih 58 tahun, umur yang seharusnya masih membuat Rijkaard jadi pelatih top Eropa dengan rekam jejak pernah juara Liga Champions.
1. Brian Clough
Kisah tak kalah mengenaskan juga dialami pelatih legendaris asal Inggris yang tak pernah menangani Timnas Inggris, Brian Clough. Setelah sukses menciptakan keajaiban bersama Derby County, Brian Clough kemudian melanjutkan kariernya hingga ke Nottingham Forest.
Siapa sangka, klub yang tadinya berada di divisi 2 Liga Inggris itu bisa dibawa Clough untuk menjadi juara Liga Champions dalam 2 edisi beruntun, 1978/79 dan 1979/80. Nama Brian Clough pun saat itu begitu terkenal berkat prestasi mengejutkannya itu.
Sayang setelah itu, hengkangnya sang asisten, Peter Taylor sedikit banyak memengaruhi peruntungan Brian Clough. Kariernya bersama Nottingham Forest memang selanjutnya berlanjut panjang hingga puluhan tahun berikutnya.
Tapi, Nottingham Forest tak pernah berbicara banyak di Liga Champions lagi, bahkan di Liga Inggris pun posisi klub asuhan Brian Clough cenderung stagnan. Hingga akhirnya Clough pensiun dari dunia kepelatihan dan Nottingham Forest pun terdegradasi dari Liga Inggris.
Roberto Di Matteo
Jika Brian Clough mungkin terdengar cerita lama, kami punya yang terbaru yaitu Roberto Di Matteo. Pelatih asal Italia ini tadinya datang ke Chelsea hanya sebagai caretaker saja pada musim 2011/12.
Namun siapa sangka kedatangannya pada pertengahan musim itu malah sukses membawa Chelsea jadi juara Liga Champions musim itu. Tim-tim favorit juara seperti Barcelona dan Bayern Munchen pun berhasil dijinakan oleh Chelsea.
Akan tetapi, cerita berbalik jadi mengenaskan begitu Roberto Di Matteo dijadikan pelatih tetap Chelsea musim berikutnya. Ia malah dipecat dan Chelsea justru tersingkir dari Liga Champions sejak babak grup.
Setelah dari Chelsea, Roberto Di Matteo sempat mendapatkan pekerjaan di Schalke dan Aston Villa. Mirisnya, sejak pergi dari Aston Villa pada 2016, Roberto Di Matteo ternyata jadi pengangguran, padahal ia pernah juara Liga Champions bersama Chelsea.