Andreas Christensen: 'Danish Beckenbauer' Chelsea yang Jadi Favorit Thomas Tuchel
INDOSPORT.COM – Nama Andreas Christensen tak begitu dikenal banyak pecinta sepak bola Liga Inggris karena jarang tampil bagi Chelsea. Namun, ia diam-diam menjadi salah satu pemain favorit Thomas Tuchel yang kini menukangi The Blues.
Andreas Christensen tak pernah mendapat sorotan kecuali saat dirinya membuat kesalahan fatal kala Chelsea menjamu Liverpool di pekan-pekan awal Liga Inggris 2020/21.
Kesalahan tersebut adalah kartu merah yang ia terima karena menjegal Sadio Mane sehingga di akhir babak pertama Chelsea harus bermain dengan 10 orang dan tumbang di akhir laga dengan skor 0-2 dari tangan Liverpool.
Sejak saat itu, namanya terpinggirkan apalagi Chelsea di bawah arahan Frank Lampard menemukan duet baru pada sosok Thiago Silva dan Kurt Zouma.
Praktis, Andreas Christensen hanya menjadi penghangat bangku cadangan dan menjadi pemain yang kerap turun di laga-laga yang jauh dari kata penting seperti babak awal Piala FA, Piala Liga Inggris, ataupun laga mudah Liga Champions.
Alasan dicadangkannya Christensen sendiri tak lepas dari inkonsistensinya di mata Lampard. Ia memang kerap menjadi bulan-bulanan dan kambing hitam di balik gol-gol yang bersarang ke gawang Chelsea sejak musim 2019/20 lalu.
Namun kehadiran Thomas Tuchel memberi angin segar pada dirinya. Apalagi semenjak cederanya Thiago Silva yang membuat Christensen kembali ke starting line up saat masuk sebagai pemain pengganti di laga melawa Tottenham Hotspur.
Sejak saat itu, Christensen menampilkan performa luar biasa dan solid. Inkonsistensi yang kerap disematkan padanya pun perlahan mulai memudar setelah tampil brilian di dua laga The Blues selanjutnya.
Akankah Andreas Christensen kembali ke performa terbaiknya bersama Thomas Tuchel sehingga membuktikan julukan ‘The Danish Beckenbauer’ yang disematkan padanya?
1. Julukan 'Danish Beckenbauer' yang Disematkan untuk Andreas Christensen
Julukan ‘Danish Beckenbauer’ yang diterima Andreas Christensen sendiri bukanlah julukan resmi. Julukan itu diberikan pendukung Chelsea yang terpesona dengan penampilannya pada awal musim 2017/18.
Christensen kembali ke Chelsea setelah menjalani peminjaman bersama Borussia Monchengladbach sejak awal musim 2015/16 hingga akhir musim 2016/17.
Peminjaman tersebut berjalan sukses. Sebab dalam petualangannya di Jerman, ia mampu tampil solid dan bahkan dianugerahi pemain terbaik Monchengladbach di musim perdananya bersama Die Fohlen mengalahkan Granit Xhaka.
Siapa yang menduga, dalam peminjaman bersama Monchengladbach lah Christensen menarik perhatian Thomas Tuchel yang kala itu melatih Borussia Dortmund.
Dilaporkan oleh The Athletic, Tuchel tertarik memboyong Christensen yang tengah membela Monchengladbach ke Dortmund yang kala itu bermain dengan formasi tiga bek.
Tuchel menilai karakter Christensen sebagai Ball-Playing Defender cocok dalam taktiknya yang sering membangun serangan dari belakang.
Namun Chelsea memilih untuk mempertahankannya dan memulangkannya pada musim 2017/18 untuk bermain di bawah arahan Antonio Conte yang juga sama-sama menggunakan fomasi tiga bek.
Christensen pun mendapat kesempatannya dan tampil apik. Apalagi, ia merupakan bek yang begitu kalem saat bertahan dan memainkan bola sebagai playmaker layaknya Franz Beckenbauer yang dikenal sebagai Libero terbaik sepanjang masa.
Christensen sendiri sejatinya adalah produk akademi Chelsea. Ia menjadi salah satu produk akademi yang benar-benar dijaga The Blues karena bakatnya yang memang di atas ratar-rata.
Tak percaya? Tanyakan pada John Terry yang merupakan salah satu bek tengah terbaik sepanjang masa. Legenda Chelsea ini telah memonitori perkembangan Christensen dan mengakui bakat pemain berusia 24 tahun tersebut.
“Saya yakin ia (Christensen) akan menjadi pemain top dan salah satu pemain masa depan Chelsea,” ujar John Terry.
Sama dengan Terry, Antonio Conte pun memuji peranannya bermain sebagai bek tengah di formasi tiga bek. Sayangnya, di era pelatih asal Italia ini kepercayaan dirinya memudar setelah menjadi kambing hitam saat Chelsea imbang dengan Barcelona di kandang.
Pada era Maurizio Sarri, Christensen mendapat kepercayaan tinggi kendati hanya bermain di pentas Liga Europa. Namun kepercayaan itu berbuah manis karena ia selalu bermain dan tak penah absen di ajang tersebut.
Permainan Chelsea di bawah Sarri sangat cocok dengan karakternya sebagai bek. Alhasil di Liga Europa The Blues mampu menjadi kampiun dengan status tak terkalahkan di mana Christensen selalu bermain sejak babak grup.
Kini bersama Tuchel pun Christensen mendapat kesempatan untuk mengenakan julukan ‘Danish Beckenbauer’ kembali. Apalagi, pelatih asal Jerman ini punya gaya permainan yang sama dengan Sarri dan taktik serupa dengan Conte (formasi tiga bek).
Tinggal kini Andreas Chistensen membuktikan dirinya kembali dan menjawab pernyataan John Terry untuk menjadi pemain top dan pemain masa depan Chelsea.