x

Taye Taiwo, Rekrutan Gagal Allegri yang Nekat Campakkan AC Milan

Sabtu, 13 Februari 2021 21:32 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Taye Taiwo, eks AC Milan yang dibawa Massimiliano Allegri.

INDOSPORT.COM - Taye Taiwo merupakan salah satu rekrutan gagal Massimiliano Allegri di klub Serie A Liga Italia, AC Milan.

Tidak sendirian, Taye Taiwo datang pada tahun 2011 bersama bek Prancis, Philippe Mexes. Namun seiring berjalannya waktu, pemain asal Nigeria tersebut justru kehilangan tempat di starting XI Rossoneri.

Belum lama merumput bersama raksasa Liga Italia tersebut, Taiwo pun sudah mengungkapkan kekecewaannya terhadap Massimiliano Allegri. Gara-garanya, ia kerap sekali menghuni bangku cadangan alih-alih dimainkan sebagai reguler.

Cedera adalah biang kerok pertama Taiwo yang pada akhirnya membuatnya kehilangan banyak menit bermain. Sekadar informasi, selama masa-masanya di AC Milan, pemain kelahiran 16 April 1985 tersebut sempat dipinjamkan dua kali yakni ke QPR dan Dynamo Kyiv.

Padahal, masa bakti Taiwo di AC Milan sendiri tidak terlalu lama. Datang pada Mei 2011, ia hengkang pada Juli 2013.

Bagi kebanyakan pesepak bola, berseragam Rossoneri adalah sebuah kebanggaan tersendiri, yang kalau bisa, dipertahankan selama mungkin. Akan tetapi, untuk kasus Taiwo nampaknya skenario ini hanya angan semata.

Baca Juga
Baca Juga

Taye Taiwo pun tidak segan-segan mencampakkan AC Milan karena merasa nasibnya di sana sepertinya bakal susah diselamatkan. Karena bagaimanapun juga, menit bermain adalah portofolio penting bagi seorang pemain.

Tujuan utamanya meninggalkan San Siro yakni mendapatkan kesempatan tampil secara reguler, entah di mana, yang penting lebih baik. Keputusan besar pun harus diambil demi menyelamatkan kariernya dari kegelapan.

Apalagi, Massimiliano Allegri ternyata lebih memilih Luca Antonini dan Gianluca Zambrotta untuk posisi bek kiri pada setengah musim 2011-2012, ditambah Daniele Bonera yang jadi opsi paling nyeleneh sang pelatih.

Tidak heran kebijakan tersebut membuat Taiwo kehilangan kesabaran. Pergi mungkin solusi terbaik untuknya saat itu. Langkah pertama yang diambilnya kemudian adalah pergi sebagai pemain pinjaman. QPR jadi pelabuhannya.

“Saya adalah bek kiri pilihan pertama selama pramusim, tetapi cedera engkel saat awal-awal membuat saya tersingkir dari starting XI AC Milan,” demikian pengakuan Taye Taiwo, kepada Brila FM.

Massimiliano Allegri sendiri sebenarnya tidak ingin pemainnya tersebut pergi merantau ke klub lain. Walaupun begitu, Taiwo ternyata lebih memilih hijrah ke QPR ketimbang menuruti keinginan pelatihnya itu.

“Pelatih ingin saya tetap tinggal, tapi saya memilih bermain di tim utama di QPR ketimbang terus-terusan berada di bangku cadangan  AC Milan,” tambahnya lagi.

Setelah mengembara ke QPR kemudian Dynamo Kyiv, tiba saatnya Taiwo untuk pergi secara permanen dari AC Milan. Sempat dikabarkan merapat ke Cardiff City yang baru promosi, sang pemain lebih memilih klub Turki,  Bursaspor.

Baca Juga
Baca Juga

Setelah dari Bursaspor, perjalanan karier Taiwo tidak pernah lagi menyentuh klub-klub besar dengan nama mentereng di Eropa. Meski demikian, tempat-tempat yang disinggahinya tidak buruk-buruk amat.

Setidaknya, ia bertindak layaknya seorang pengembara dengan singgah di HJK Helsinki dan RoPS (Finlandia), Lausanne (Swiss), AFC Eskilstuna (Swedia), Doxa Katokopias (Cyprus), dan yang terakhir Trallwm AFC (Wales).

Bisa dibilang, AC Milan mungkin titik balik karier Taye Taiwo yang kemudian semakin meredup. Sungguh disayangkan, mengingat namanya pernah begitu berkibar bersama Timnas Nigeria jauh sebelum kehidupan di San Siro.

Taiwo nyaris sejajar dengan Lionel Messi saat gelaran Piala Dunia U-20 2005, ketika Nigeria berhadapan dengan Argentina di partai final. Sayangnya, La Pulga masih unggul untuk urusan penghargaan individu.

Megabintang Barcelona tersebut mengungguli Taiyo dan meraih gelar Golden Shoe sekaligus Golden Ball. 

Serie A ItaliaAC MilanMassimiliano AllegriLiga ItaliaSepak BolaAC Milan NewsBerita Liga Italia

Berita Terkini