Liga Champions: Memori Banjir Gol dan Wasit Kontroversial yang Untungkan Barcelona
INDOSPORT.COM – Mengenang momen banjir gol serta keputusan kontroversial laga Barcelona vs Paris Saint Germain (PSG) di Liga Champions yang untungkan kubu Blaugrana beberapa musim lalu.
Barcelona dan PSG sendiri sejatinya bakal saling baku hantam dini hari nanti, Rabu (16/02/21) WIB. Dua tim Eropa beda negara tersebut, akan berduel di leg pertama babak 16 besar Liga Champions 20/21.
Berdasarkan statistik pertandingan terakhir kedua tim, Barcelona yang bakal berstatus tuan rumah nanti, sedikit lebih unggul lantaran belum pernah rasakan kekalahan dalam 11 laga beruntun LaLiga Spanyol.
Catan tersebut membuat Barcelona yang sempat terseok di awal musim hingga melorot ke urutan delapan klasemen, kini mulai beranjak naik dan bertengger di peringkat tiga dengan 46 angka, berjarak dua poin dari Real Madrid di tempat kedua, serta 8 poin dari Atletico sebagai pemuncak.
Sementara di kubu PSG, dari lima pertandingan terakhir mereka sempat rasakan satu kekalahan saat berjumpa tim papan bawah, FC Lorient.
Hasil negatif itu membuat PSG yang kokoh di puncak klasemen, sempat terhempas dan terlempar ke urutan tiga, sebelum akhirnya naik ke posisi runner up usai menang di pekan ke-25.
Berbekal hasil sama-sama menang di laga teranyar, duel Barcelona vs PSG dini hari nanti pun dipastikan bakal berjalan panas. Apalagi jika melihat skuad kedua tim saat ini, serta memori pertemuan terakhir kala Blaugrana berjumpa Les Parisiens.
Tercatat, pertandingan terakhir kedua tim terjadi pada musim 2016/17 silam, tepatnya pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Selain menguras emosi, laga yang dihadiri 96 ribu penonton itu juga sempat menciptakan momen tak terlupakan bagi para pendukung Barcelona dan PSG.
Bertanding di stadion Camp Nou, tim Barcelona sebagai tuan rumah menjalani partai mission impossible untuk bisa memastikan tiket ke babak perempat final. Pasalnya, kubu Catalan yang dinahkodai Luis Enrique saat itu lebih dulu kalah telak 4-0 dari PSG pada leg pertama.
Otomatis Barcelona harus bisa menang minimal lima gol untuk bisa lolos. Laga yang tentu sangat berat buat tuan rumah, tak heran jika hampir bursa taruhan kala itu lebih menjagokan PSG untuk melangkah ke perempat final.
Namun, Barcelona yang terbebani target tinggi tersebut seolah terpacu dan berhasrat menciptakan sejarah sebagai tim yang sukses lolos meski sempat kalah empat gol di leg pertama.
Mimpi Barcelona hampir mendekati kenyataan, setelah di babak pertama mereka berhasil unggul dua gol lewat lesakkan Luis Suarez menit ke-3’ serta gol bunuh diri Layvin Kurzawa (40’). Agregat 2-4, kini Barcelona harus mencetak tiga gol lagi pada babak kedua.
Lima menit selepas jeda, Lionel Messi kembali memperbesar keunggulan Barcelona dan makin menipiskan agregat kekalahan mereka. Sayang, Edinson Cavani cetak gol pembuka PSG yang membuat Barcelona kembali harus mencetak tiga tambahan.
Hingga menit ke-80’, Barcelona masih kesulitan menembus pertahanan rapat PSG, sementara para fans PSG mulai kegirangan memastikan keberhasilan bersejarah mereka di Liga Champions.
1. La Remontada dan Deniz Aytekin yang Kontroversial
Keajaiban buat Barcelona tercipta dalam tempo lima menit jelang laga berakhir. Di mulai dari Neymar pada menit ke-88’, dua menit berselang penyerang asal Brasil tersebut kembali catatkan nama di papan skor lewat titik putih.
Kini agregat sama kuat 5-5, dan Barcelona hanya butuh satu gol tambahan. Di menit 90+5’, Sergi Roberto keluar sebagai pahlawan dengan gol penutup. El Barca pun dipastikan lolos usai unggul 6-5.
Dalam pertandingan yang dikenal dengan La Remontada alias comeback dramatis tersebut, tak cuma menciptakan drama bagi para pemain, namun juga sang pengadil lapangan.
Adalah Deniz Aytekin, wasit asal Jerman tersebut diketahui beberapa kali melakukan keputusan kontroversial yang dianggap merugikan kubu Paris Saint Germain.
Salah satu contohnya adalah aksi diving Suarez di menit 89. Saat itu, pemain belakang PSG, Marquinhos, terlihat sedang menjaga Suarez dari belakang kala mantan pemain Liverpool itu ingin menerima umpan lambung di daerah kotak penalti PSG.
Bahkan laman Daily Mail menyebut, jika tiga gol Barcelona yang terjadi selama tujuh menit terakhir sarat kontroversi. Terutama gol penalti Barca di perpanjangan waktu.
Salah satu wasit legendaris asal Italia, Pierluigi Collina, ikut berkomentar dan menilai kepemimpinan Aytekin di laga Liga Champions antara Barcelona vs PSG kemarin sangatlah buruk.
Meski sempat menggantung lama, namun pada tahun 2020 UEFA mengakui jika Aytekin 'gagal dalam melaksanakan tugasnya' saat memimpin pertandingan Barcelona beberapa musim lalu dan berpotensi mendapat sanksi dari Komite Disiplin UEFA.