Statistik yang Menggambarkan Keruntuhan Liverpool Bersama Jurgen Klopp
INDOSPORT.COM – Status Liverpool seakan runtuh bersama Jurgen Klopp di Liga Inggris 2020/21. Hal ini tentu tak lepas dari tren buruk yang menimpa klub asal Merseyside tersebut.
Sebagai juara bertahan, banyak yang menjagokan Liverpool bersaing kembali memperebutkan gelar atau setidaknya mempertahankan gelar Liga Inggris di awal musim 2020/21.
Tentunya, banyak pihak yang menjagokan Liverpool di awal musim 2020/21 karena The Reds tak mengalami bongkar pasang skuat dan malahan mendatangkan pemain sekelas Thiago Alcantara.
Bahkan di awal-awal pekan Liga Inggris 2020/21 Liverpool telah menunjukkan taji di tiga laga awal dengan mempecundangi Leeds United, Chelsea dan Arsenal.
Namun setelahnya performa Liverpool naik turun. Dimulai dari saat dibantai Aston Villa 2-7 hingga meraih hasil seri di Derby Merseyside melawan Everton yang memakan korban yakni Virgil van Dijk.
Cederanya Van Dijk pun membuat Liverpool kelimpungan di laga-laga selanjutnya. Kendati sempat bangkit, keruntuhan The Reds pun tak terelakkan memasuki pertengahan musim.
Dimulai dari kekalahan di kandang dari Burnley yang berlanjut dua kekalahan lainnya di Anfield dari Brighton dan Manchester City.
Sederet hasil minor ini membuat peringkat Liverpool turun drastis. Hingga pekan ke-24 ditutup laga Chelsea vs Newcastle United, anak asuh Jurgen Klopp harus rela terlempar dari empat besar klasemen dan duduk di peringkat keenam.
Parahnya lagi, Liverpool berada di belakang West Ham United dan tertinggal dua poin. Selain itu, The Reds bisa saja turun ke peringkat ke delapan andai Everton dan Aston Villa dapat meraih poin tiga di sisa tabungan laga yang mereka miliki.
Keruntuhan Liverpool di musim ini pun tak ayal membuat orang banyak terkejut. Apalagi keruntuhan ini dibarengi statstik yang sangat menyedihkan untuk tim berstatus juara bertahan Liga Inggris.
Berikut deretan statistik buruk yang mewarnai keruntuhan Liverpool dan Jurgen Klopp di Liga Inggris.
1. Deretan Statistik Penanda Kehancuran Liverpool di Liga Inggris 2020/21
- Perbedaan Poin yang Jauh dari Sang Juara Bertahan
Dalam artikel bertajuk Benarkah Liverpool Juara Bertahan Terburuk Sepanjang Sejarah Liga Inggris, The Reds tak sepenuhnya bisa dibilang juara bertahan terburuk jika berkaca pada poin di akhir musim nanti.
Namun, hingga pekan ke-24 ini, Liverpool memang pantas menyandang juara bertahan terburuk sepanjang sejarah Liga Inggris seperti kata Roy Keane.
Sebab, di musim 2019/20 kala menjadi juara, dalam 24 laga Liverpool mampu mengoleksi 70 poin. Sedangkan di musim ini, The Reds hanya mengumpulkan 40 poin.
Perbedaan 30 poin ini menjadi yang terburuk dari juara bertahan Liga Inggris sepanjang sejarah dalam 24 laga.
- Runtuhnya Magis Jurgen Klopp
Liverpool pernah mengalami pasang surut di bawah arahan Jurgen Klopp. Bahkan, pada musim 2015/16, The Reds dibawanya finis di tempat ke-8 Liga Inggris.
Namun, seburuk-buruknya laju Liverpool bersama Klopp, tak pernah sekalipun The Reds tumbang sebanyak tiga kali secara beruntun.
Baru di musim 2020/21 ini saja, Liverpool kalah tiga kali secara beruntun di Liga Inggris. Catatan ini seakan menandai runtuhnya magis Klopp di musim kelimanya bersama The Anfield Gank.
- Jurgen Klopp yang Nampak Kebingungan
Musim 2020/21 menjadi musim yang membingungkan bagi Jurgen Klopp. Membingungkan di sini berarti memang pelatih asal Jerman ini benar-benar bingung.
Hal ini terlihat dari caranya meramu strategi di mana cederanya Virgil van Dijk membuat Klopp sejauh ini telah memainkan 13 pasang bek berbeda di musim 2020/21.
Angka ini bisa saja bertambah mengingat Ben Davies selaku rekrutan anyar di Januari 2021 belum melakukan debutnya.
- Ketidakberuntungan Liverpool dalam Transfer Thiago Alcantara
Thiago Alcantara datang dengan status pemain kunci Bayern Munchen menjuarai Treble Winners 2019/20. Selain itu, ia juga berstatus pemain yang dihujani gelar setiap musimnya.
Namun usai pindah ke Liverpool, Thiago tak dapat memberi dampak nyata dalam permainan The Reds.
Buruknya lagi dalam sembilan pertandingan di mana ia bermain lebih dari 60 menit, Liverpool tumbang sebanyak lima kali, atau hanya memiliki presentase kemenangan sebesar 22 persen saja.
- Tumpulnya Lini Serang Liverpool
Tak ada yang meragukan ketajaman trio lini serang Liverpool dalam mencetak gol. Berkat Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Sadio Mane lah, The Reds sangat ditakuti di Liga Inggris.
Namun, semua itu berubah di musim 2020/21 ini.Bahkan ketajaman ketiganya seakan hilang sehingga membuat Liverpool paceklik gol selama 482 menit pertandingan atau lima pertandingan lebih.
Hal tersebut terjadi dari akhir Desember 2020 hingga akhir Januari 2021.
- Ternodanya Kesucian Anfield
Tak ada yang meragukan keangkeran Anfield Stadium. Setiap bermain di Anfield, musuh Liverpool seakan telah tersugesti akan tumbang atau paling bagus meraih hasil seri.
Selama tiga tahun kesucian Anfield terjaga dengan baik. Namun, di musim 2020/21 kesucian itu dinodai oleh Burnley.
Liverpool pun ingin mencoba tak dipengaruhi dengan ternodanya kesucian Anfield. Namun, nyatanya kekalahan dari Burnley itu membuat The Reds kehilangan taji di kandang sehingga tumbang di laga melawan Brighton dan Manchester City.
Kekalahan dikandang tersebut membuat catatan buruk di mana Liverpool menjadi juara bertahan yang kalah di kandang tiga kali secara beruntun di Liga Inggris setelah Chelsea pada 1956 lalu.