Sejarah Lapangan Becek Pengusik Treble Winners Manchester United 1998-1999
INDOSPORT.COM - Penikmat sepak bola Inggris tentu memahami betul soal rivalitas Manchester United dan Arsenal di Liga Inggris. Perseteruan kedua tim meruncing sejak Arsene Wenger mulai memegang jabatan pelatih The Gunners pada edisi 1996-1997.
Kedigdayaan Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson yang berhasil memenangi empat titel juara dalam lima penyelenggaraan perdana Premier League terusik dengan kehadiran Wenger.
Maklum, Arsene Wenger mampu merengkuh trofi pada musim keduanya, yakni 1997-1998. Arsenal termasuk satu dari dua klub Liga Inggris, selain Blackburn Rovers (1994-1995), yang bisa meredam dominasi Manchester United era 1990-an
Musim berikutnya, Manchester United berniat merebut kembali status klub terbaik Inggris dengan cara mengalahkan Arsenal, baik dalam perolehan poin di tabel klasemen akhir maupun ketika berhadapan langsung di atas lapangan.
Kenyataannya, misi Manchester United hanya tercapai separuh. Mereka mungkin mampu menjuarai Liga Inggris 1998-1999, bahkan menyempurnakan prestasi dengan merengkuh trofi Piala FA dan Liga Champions, tapi tak bisa mengalahkan Arsenal dalam dua pertemuan di musim itu.
Manchester United menyerah 0-3 pada pertemuan pertama yang berlangsung di Highbury, 20 September 1998. Tekad balas dendam pun diusung begitu pasukan Sir Alex Ferguson gantian menjamu sang rival di Old Trafford, 17 Februari 1999.
Rintangan datang dari alam berupa guyuran hujan deras. Situasi ini tak pelak menyulitkan Manchester United mengembangkan permainan karena bola yang berada di lapangan becek tentu akan lebih sulit dikontrol oleh para pemain.
Dampak cuaca buruk paling terasa sewaktu Manchester United mendapat hadiah penalti di pertengahan babak pertama. Dwight Yorke yang maju sebagai eksekutor gagal setelah tembakannya meleset dari sasaran.
Usai momen itu, Manchester United tetap lebih sering menekan pertahanan Arsenal guna mencari gol. Akan tetapi, belum ada satu pun yang tercipta hingga turun minum dan babak pertama berakhir dengan kedudukan sama kuat 0-0.
1. Andy Cole Penyelamat
Memasuki babak kedua, Arsenal lebih dulu mengambil inisiatif menyerang. Hasilnya, Nicolas Anelka sukses memecah kebuntuan laga pada menit ke-48 melalui sepakan kaki kanan nan akurat memaksimalkan operan matang dari Nwankwo Kanu.
Tak ingin kalah lagi, Manchester United berusaha menekan balik. Deretan gelandang mulai dari David Beckham, Nicky Butt, dan Roy Keane, hingga dua bek sayap, Gary dan Phil Neville meningkatkan intensitas umpan kepada para penyerang.
Hasilnya, Andy Cole berhasil menyamakan kedudukan pada menit ke-60 lewat sontekan jarak dekat memanfaatkan umpan silang Phil Neville. Dari sini, pertandingan berjalan semakin sengit mengingat kedua tim sama-sama mengincar kemenangan.
Namun, tak ada gol lagi yang tercipta sampai wasit Gary Willard meniup peluit akhir. Manchester United pun mesti menerima fakta bahwa mereka tak bisa mengalahkan Arsenal meski gelar juara mampu dikantongi pada pengujung musim itu.
"Bagaimana pun, hasil seri 1-1 terbilang lumayan karena Manchester United selalu menjadi pecundang sepanjang empat pertemuan melawan Arsenal salam dua musim terakhir," ulas Tabloid BOLA edisi 877 (19 Februari 1999).
Susunan Pemain:
Manchester United (4-4-2): 1-Schmeichel; 2-G. Neville, 5-Johnsen, 6-Stam, 12-P. Neville; 7-Beckham, 8-Butt (11-Giggs 78'), 16-Keane, 15-Blomqvist (18-Scholes 61'); 19-Yorke, 9-Cole
Cadangan: 17-Van der Gouw, 20-Solksjaer, 24-Brown
Pelatih: Ferguson (Sko)
Arsenal (4-4-2): 1-Seaman; 2-Dixon, 3-Winterburn (7-Vivas 78'), 5-Bould, 6-Adams; 4-Vieira, 16-Hughes, 15-Parlour, 11-Overmars (27-Diawara 87'); 25-Kanu (19-Garde 61'), 9-Anelka
Cadangan: 13-Manninger, 18-Grimandi
Pelatih: Wenger (Pra)
Stadion: Old Trafford (55.171)
Gol: Cole 60'/Anelka 48'
Wasit: Willard
Kartu Kuning: Yorke, Keane (M)/Parlour, Vieira, Bould (A)
Kartu Merah: -