Solidaritas Semu Pep Guardiola untuk Jurgen Klopp
INDOSPORT.COM - Pep Guardiola bukanlah pelatih yang biasa mengasihi lawannya, ucapan simpati kepada Liverpool dan Jurgen Klopp pun hanya sebatas solidaritas semu semata.
Akhir-akhir ini pelatih Manchester City, Josep 'Pep' Guardiola, begitu memperhatikan nasib rivalnya di Liga Inggris, Liverpool.
Manchester City tampil begitu sensasional musim ini. Setelah sempat tersendat di awal-awal musim, skuad asuhan Pep Guardiola mampu bangkit dan menyapu bersih 11 kemenangan beruntun atau 16 di seluruh kompetisi.
Dalam waktu singkat, The Citizens yang tadinya berada di luar 10 besar sudah memimpin klasemen Liga Inggris. Keberhasilan Liverpool melesat di papan atas tak terlepas dari keterpurukkan sang rival, Liverpool.
The Reds yang tadinya memimpin klasemen perlahan melorot dan terlempar dari empat besar. Di saat Man City begitu dominan, Liverpool terus terperosok lewat hasil-hasil jeblok.
Situasi ini mengundang rasa prihatin dari Pep Guardiola. Menanggapi pertanyaan media, Guardiola pun berusaha menghibur Liverpool.
"Tentu saja mereka masih bisa melakukannya (jadi juara). Ini Liverpool yang sama seperti yang saya temui tahun-tahun lalu," ujar Guardiola.
Namun, lama kelamaan, simpati dari Guardiola makin membuat Liverpool canggung. Tak cukup menyinggung klub, Guardiola juga ikut-ikutan menghibur Jurgen Klopp.
Menanggapi soal isu pemecatan Klopp, Guardiola berusaha memberikan rasa optimisme kepada rivalnya dari Jerman itu. Tentu hal ini terasa janggal, karena ucapan itu datang dari seorang Guardiola.
1. Solidaritas Semu Pep Guardiola untuk Jurgen Klopp
Seperti diketahui, publik sepak bola tahun bahwa peluang Liverpool mempertahankan gelar juara sangatlah sulit. Mengejar City yang berselisih 16 poin serta memiliki tabungan pertandingan sama saja dengan misi mustahil.
Ucapan manis dari Guardiola pun dirasa seperti solidaritas semu. Apalagi Guardiola memiliki rekam jejak perselisihan dengan sejumlah pelatih.
Pep Guardiola bukanlah tipe pelatih yang mengasihani lawan. Ia akan terus berusaha memenangkan segalanya dan menghancurkan lawan-lawan di depan, tak peduli jika itu sampai menguras emosinya.
Masih segar di ingatan kita bagaimana perselisihan antara dirinya dengan Jose Mourinho, Antonio Conte, dan tentu saja Jurgen Klopp. Di balik ucapan simpati, jelas ada tawa lebar yang tersungging di bibir Guardiola.
Bagi Guardiola yang telah memenangkan persaingan atas Liverpool dan klub lain musim ini, tak ada gunanya bagi dia untuk mencela Klopp atau pun Mourinho. Cara terbaik baginya untuk 'melemahkan' para rival adalah dengan memberikan rasa simpati dan memberi harapan palsu.
Sosok Pep Guardiola saat ini adalah sosok yang sama yang beradu argumen soal padatnya jadwal dengan Jurgen Klopp pada awal Februari 2021 lalu. Bagi Klopp, dirinya sudah paham betul dengan situasi ini, maka langkah terbaik yang mesti diambil adalah dengan tidak menanggapi sedikit pun ucapan simpati yang keluar dari mulut pelatih Manchester City itu.