Sadis! Direndahkan Barcelona Bikin Suarez Nafsu Atletico Madrid Juara
INDOSPORT.COM - Sakit hati, begitulah perasaan Luis Suarez ketika direndahkan secara sadis oleh Barcelona. Merasa muak, ia pun akan membalas sekaligus permalukan skuat asuhan Ronald Koeman dengan buat Atletico Madrid juara LaLiga Spanyol.
Sempat jadi salah satu andalan Liverpool (2011-2014), striker asal Uruguay itu langsung mendapat tempat di Catalan usai ditebus dengan harga 82 juta euro (Rp1,4 triliun). Ya, ia langsung jadi salah satu mesin pencetak gol andalan di garis depan.
Siapa yang tak ingat dengan Trio MSN? Beranggotakan dirinya, Lionel Messi dan Neymar, tiga serangkai ini sudah mencetak skor sebanyak 364 kali dan 171 assists selama periode 2014-2017. Tak cuma itu, torehan trofi pun membanjiri Camp Nou.
Usai Neymar tinggalkan LaLiga Spanyol dan gabung PSG, Suarez pun masih bisa tunjukkan tajinya sebagai deputi sekaligus pengganti ujung tombak selain Lionel Messi. Sayang, semua langsung berubah ketika Barcelona raih nirgelar musim lalu.
Bayangkan saja, ketika liga domestik urung mereka menangkan, terjadi insiden memalukan dibantai 2-8 oleh Bayern Munchen ketika lakoni Liga Champions. Kedatangan Ronald Koeman sebagai pelatih anyar pun jadi akhir kariernya di Barca.
Berhubung kondisi finansial klub sangat memperihatinkan, sekaligus perlu adanya kambing hitam kegagalan tim, eks pelatih Timnas Belanda itu lalu memangkas para pemain yang dianggapnya tak berguna. Selain El Pistolero, ada Ivan Rakitic dan Arturo Vidal.
Tanpa diduga, ternyata aksi Koeman ini juga berlandaskan pesan sadis dari Barcelona kepada sahabat terbaik Lionel Messi itu. Gara-gara ini pula, Luis Suarez berjanji akan menuntut balas lewat aksinya memajukan rival LaLiga Spanyol, Atletico.
1. Direndahkan Barcelona Bikin Luis Suarez Kian Mantab Buat Atletico Madrid Juara!
Lewat komentar menusuk, Suarez bersaksi jika Barcelona enggan perpanjang jalinan kerja sama dengan alasan usia yang tak memungkinkan lagi. Cukup ironis melihat sang striker malah tunjukkan ketajaman lewat 16 gol dalam 20 laga liga bagi skuat Diego Simeone.
"Apa yang mengganggu saya ialah ucapan saya sudah tua, tak lagi bisa bermain di tingkat tertinggi, dan jadi beban bagi tim yang hebat. Satu sisi saya menerimanya atas apa yang sudah dilalui dan layak adanya perubahan," ucapnya dikutip The World Game.
"Bagian tersulit adalah saya harus memindahkan keluarga yang sudah bertahan selama enam tahun di tempat yang sama. Tapi ambil hikmahnya saja, saya tak akan bahagia di tempat orang-orang yang tak menginginkan saya dan keluarga adalah yang terpenting," imbuhnya.
Tak perlu waktu lama bagi striker berusia 34 tahun itu ketika membuat Los Rojiblancos menguasai puncak klasemen liga kasta atas Negeri Matador dengan total 55 poin. Hebatnya lagi, ia menjadi pengganti Diego Costa yang memilih akhiri kontrak.
Saat Luis Suarez membuktikan jika usia tak jadi alasan turunnya performa, Barcelona malah seolah kena karma. Bukan hanya karena kalah lawan Atletico Madrid di LaLiga Spanyol, melainkan juga fakta Ronald Koeman yang menyulap Messi cs jadi tim medioker.