Sudah Kehabisan Bensin, AC Milan?
INDOSPORT.COM - Kekalahan berikutnya atas Inter Milan seakan menjadi penegas bahwa AC Milan telah kehabisan energi untuk bersaing di jalur juara Liga Italia musim ini.
AC Milan harus menelan pil pahit saat berjumpa Inter Milan pada pekan ke-23 Liga Italia 2020-2021. Dalam laga bertajuk Derby della Madonninna tersebut, I Rossoneri dicukur dengan skor 3-0.
Tak banyak yang menyangka Milan harus bertekuk lutut dengan skor telak melawan Inter Milan. Tampil dengan kekuatan penuh minus Ismael Bennacer, AC Milan sangat berhasrat untuk bisa memenangi laga derby demi menjaga persaingan di papan atas.
Namun apa daya, dua gol dari Lautaro Martinez yang ditutup oleh Romelu Lukaku harus bersarang ke gawang Gianluigi Donnarumma. Padahal, di laga ini Milan tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 60 persen.
Atas kekalahan ini, posisi Milan di klasemen melorot. Rossoneri kini tertinggal empat angka dari Inter Milan yang ada di posisi pertama. Kekalahan atas Spezia di pekan sebelumnya menambah buruk situasi.
Performa I Rossoneri sejak akhir Januari memang tidak konsisten dan buat ketar-ketir. Kekalahan mengejutkan atas Atalanta (3-0) di pekan ke-19 menjadi awal mula dari rentetan hasil mengecewakan yang didapat AC Milan.
Sejak kekalahan itu, penampilan Milan menurun drastis. Dari enam laga, skuad asuhan Stefano Pioli menderita 3 kekalahan dan 1 kali imbang.
Milan kalah dua kali dari Inter Milan masing-masing di perempatfinal Coppa Italia dan pekan ke-23 Serie A, satu kali kalah dari Spezia, dan menelan hasil imbang atas Red Star di Liga Europa.
Padahal, pada putaran pertama Milan begitu perkasa. Jarang sekali mereka menelan lebih dari satu kekalahan dalam enam laga beruntun. Mereka bahkan mengukir rekor 27 laga tanpa kekalahan.
Yang buat ketar-ketir, kemenangan atas Bologna pada pekan ke-20 juga diraih dengan susah payah. Praktis hanya menghadapi tim juru kunci, Crotone, saja Milan tampil dominan.
Situasi ini segera mengundang pertanyaan, apakah AC Milan sudah kehabisan bensin dalam mengarungi persaingan juara Serie A 2020-2021?
1. Sudah Kehabisan Bensin?
AC Milan memang tampil ajaib pada 2020 lalu dan awal 2021 ini. Mereka tak terkalahkan di Serie A sepanjang tahun 2020 dan sukses merebut juara paruh musim 2020-2021.
Tak banyak yang menyangka hal seperti ini terjadi pada AC Milan lantaran I Rossoneri dianggap tengah dalam masa transisi. Bahkan, klub sendiri hanya menargetkan tim lolos ke zona Liga Champions.
Namun, hasil di lapangan menunjukkan bahwa AC Milan mampu bersaing di jalur juara. Optimisme pun terbangun di kalangan fans. Manajemen juga mendukung dengan menjadikan AC Milan tim papan atas Serie A yang paling sibuk di bursa transfer musim dingin.
Akan tetapi, perlahan ekspektasi ini mengendur. Performa AC Milan mulai merosot ketika memasuki awal paruh kedua.
Bak kehabisan bensin, penampilan AC Milan terus-menerus mengecewakan. Padahal, satu persatu pemain mereka telah pulih dari cedera.
Sejumlah pemain Milan mengalami pemerosotan performa. Di antaranya adalah Alessio Romagnoli, Hakan Calhanoglu, Alexis Saelemaekers, Sandro Tonali, dan lainnya.
Imbasnya, permainan tim pun menjadi terganggu baik secara teknis maupun mental. Keberadaan Ibrahimovic tak lagi ampuh dalam menunjang ambisi Milan untuk merebut gelar.
Hal seperti ini justru tidak dialami oleh Inter Milan. Sejak awal, memang terlihat ada perbedaan kualitas pada tim Inter dan AC Milan.
Meski Milan dipenuhi pemain muda dan pelatih yang bisa menemukan taktik tepat, Milan kalah dalam sejumlah aspek dari Inter Milan asuhan Antonio Conte.
Dua di antaranya adalah kematangan dan ketenangan. Terlihat jelas bahwa Inter musim ini sudah dikemas untuk menjadi tim juara.
Mereka memiliki skuad bagus, pelatih bagus, pengalaman, dan mental juara. Jika memperhatikan permainan Inter, terlihat kepercayaan diri dan keinginan mendominasi yang sangat kuat.
Sedangkan AC Milan, walau sukses meraih banyak kemenangan, sering tampil ala kadarnya. Milan sering kehilangan kendali permainan dan mengandalkan serangan-serangan balik.
Padahal, sebagai tim juara dan tim elite, penampilan dominan dan mentalitas kuat sangat dibutuhkan. Meski tak mutlak, namun dalam persaingan jangka panjang, syarat itu bakal dibutuhkan. Saat ini terlihat cukup jelas keunggulan dan daya tahan Inter Milan yang di atas Rossoneri.
Inilah yang sangat mengkhawatirkan bagi fans Milan. Walau memiliki potensi besar, namun sepertinya musim ini mereka belum sepenuhnya siap bersaing di tangga juara Serie A.
Tentu mereka bisa meraih kemenangan-kemenangan lainnya, namun hal yang sama juga akan dilakukan oleh Inter Milan, lebih dari putaran pertama. Untuk saat ini, Inter Milan dan Juventus masih memiliki daya tahan yang lebih baik untuk bersaing sampai akhir musim ketimbang AC Milan.
Salah satu penyebab mengapa AC Milan akhirnya bisa merangsek dengan bebas di posisi puncak klasemen Liga Italia bersama Inter Milan adalah sosok Andrea Pirlo. Pirlo menjalankan tugasnya dengan tidak maksimal di Juventus. Andai di posisi itu ada pelatih yang lebih cakap, mungkin Milan sudah terlempar dari dua besar.