Brutal! Pirlo Bukan Suatu Kegagalan, Cristiano Ronaldo Bikin Juventus Menyedihkan
INDOSPORT.COM - Tiga tahun semenjak tinggalkan Real Madrid, Cristiano Ronaldo tak kunjung bawa perubahan bagi raksasa Serie A Liga Italia, Juventus. Gagal bukan imbas Andrea Pirlo, benarkah penyerang ini yang buat klub jadi menyedihkan?
Prestasi menakjubkan langsung ditorehkan oleh pemain Timnas Portugal ini ketika didatangkan dari Manchester United dengan harga 94 juta euro (Rp1,6 triliun) 2009 lalu, ia langsung jadi andalan Real Madrid pada masanya.
Bentuk trio maut BBC bareng Karim Benzema dan Gareth Bale, CR7 sudah mempersembahkan total 450 gol dalam 438 laga alias sembilan tahun masa baktinya. 15 trofi diantaranya empat Liga Champions sukses disumbangkannya dalam kurun waktu itu.
Laik disebut sebagai penguasa Eropa, Cristiano Ronaldo yang gemar tantangan pun coba cicipi Serie A Liga Italia pada 2018 lalu dengan nilai transfer 112 juta euro (Rp1,9 triliun). Kebetulan, Juventus meminatinya sebagai alat juara Liga Champions.
Terakhir kali juara seantero Benua Biru pada 1995-1996, rasa haus itu membuat Vecchia Signora memberikan misi khusus bagi Ronaldo. Apalagi mereka sudah kadung terpukau ketika saat ditukangi Massimiliano Allegri terhenti di partai final 2017 lalu.
Namun, entah mengapa semenjak kedatangan striker itu prestasi Si Nyonya Tua malah stagnan. Padahal, gonta-ganti pelatih sudah terjadi secara berkala mulai dari Allegri, Maurizio Sarri, dan kini Andrea Pirlo.
Masih belum ada tanda-tanda menangi Liga Champions meskipun Scudetto sudah didapat sembilan kali secara beruntun, banyak kalangan menyalahkan pelatih Pirlo. Namun tidak dengan Antonio Cassano yang justru menyebut Ronaldo adalah kegagalan di Juve.
1. Cristiano Ronaldo Suatu Kegagalan Besar Juventus dan Bukan Efek Andrea Pirlo
"Juventus merekrutnya untuk menangi Liga Champions, tapi semuanya malah jadi semakin memburuk ketimbang sebelumnya. Mereka sudah menangi Scudetto tanpanya. Saya pikir dia sudah gagal," ucap eks bintang Real Madrid itu dilansir Mirror.
"Mereka sudah mencoba meningkatkan gaya bermainnya untuk menang, Cristiano tak cocok dengan pola pikir Andrea. Dia egois mencetak gol, dan Pirlo sedang membangun permainan. Cristiano buat segalanya jadi menyedihkan tiga tahun terakhir," imbuhnya.
Penilaian Cassano yang juga mantan pemain AC Milan ini sendiri tak lepas dari perubahan taktik Bianconeri semenjak tiga tahun dijabat tiga pelatih berbeda. Bukannya bisa menyesuaikan, kondisi ini malah kian runyam.
Performa kubu hitam putih nampak terlalu bergantung dengan striker berusia 36 tahun itu. Apalagi honornya melebihi semua jajaran pemain dan pelatih yakni berkisar 32 juta euro (Rp556 miliar) per-tahun. Kondisi ini pun buat klub merugi secara finansial.
Boleh saja ia torehkan 90 gol dalam 117 laga Juventus selama tiga tahun, tapi masa kegemilangan Cristiano Ronaldo sudah tak lagi seperti di Real Madrid bukan? Tak heran, Cassano nampak lebih pro mendukung Pirlo di klub Serie A Liga Italia itu.