Nasib Sial Lionel Messi: Selalu Dihajar Bobroknya Manajemen Barcelona dan Argentina
INDOSPORT.COM â Sial betul nasib Lionel Messi, di mana pun ia berada baik itu Barcelona atau Argentina, selalu dihajar bobroknya manajemen tim tersebut.
Baru-baru ini, tersiar kabar kalau kepolisian Spanyol melakukan penggerebekan ke stadion Camp Nou, markas Barcelona. Kepolisian Spanyol itu kemudian menahan beberapa orang dalam terkait skandal Barcagate.
Dilansir dari Metro, mantan Presiden Barcelona, Josep Bartomeu termasuk dalam orang yang ditangkap oleh pihak kepolisian Spanyol. Kasus Barcagate sendiri mengacu ke pejabat klub dituduh membayar pihak ketiga untuk melakuan black campaign terhadap pihak lawan.
SER Catalunya, adalah yang pertama kali melaporkan kalau Februari tahun lalu, Barcelona telah meminta layanan I3 Ventures untuk membersihkan citra Bartomeu. I3 Ventures membersihkan citra Bartomeu dengan menyerang lawan politik Bartomeu.
Ada banyak pihak yang menjadi sasaran tembak dari I3 Ventures, termasuk Lionel Messi, Antonella Roccuzzo (istri Messi), Gerard Pique, Carles Puyol, Xavi, Pep Guardiola hingga Victor Font. Meski Bartomeu telah mengundurkan diri dari Barcelona, tetap saja ini merusak citra klub.
Soalnya, fakta kalau Barcelona pernah dipimpin oleh orang yang ditangkap karena kasus Barcagate, merupakan image yang sangat buruk. Tak hanya Barcelona secara klub, tapi juga sang bintang, Lionel Messi secara individu.
Messi pasti dalam hati kecilnya sudah merasa telah memberikan segala kerja kerasnya demi Barcelona. Tapi ia tentu tidak mengerti mengapa balasan yang ia dapatkan di Barcelona malah perilaku bobrok manajemen.
Lebih sedih lagi, periaku bobrok manajemen, tidak hanya dialami oleh Lionel Messi di Barcelona, tapi juga di Argentina. Entah kebetulan atau tidak, tapi yang pasti Messi sangat sial, di mana pun ia berada, selalu dipimpin oleh manajemen yang bobrok.
1. Manajemen Timnas Argentina Sama Bobroknya dengan Barcelona
Pada akhir 2016 lalu, terkuak sebuah kabar yang menjadi bukti betapa bobroknya manajemen federasi sepak bola Argentina (AFA). Jurnalis ternama Argentina, Juan Pablo Varsky, merupakan sumber pertama yang membongkar kebobrokan manajemen Timnas Argentina ketika itu.
Cerita bermula ketika sehari sebelum Argentina kalah dari Brasil pada kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan, Lionel Messi didatangi oleh beberapa petugas keamanan. Maksud dari kedatangan mereka adalah mengeluh karena belum digaji oleh AFA.
“Staf yang menemui Messi mengatakan ‘Leo, kami harus berbicara dengan anda. Bahwa selama 5 atau 6 bulan, AFA belum membayar gaji kami. Situasi ini sangat rumit, kami meminta bantuan anda karena anda adalah kapten tim,” cerita Varsky kepada Sport.
Ternyata dengan segala kerendahan hatinya, Messi langsung merogoh koceknya untuk membayar gaji para staf itu. Messi tentu sadar ada yang tidak beres dengan internal di federasi sepak bola Argentina, dan ia sangat membenci hal itu.
Oleh karena itu, banyak pengamat sepak bola sempat punya spekulasi kalau Messi ingin pensiun dari Timnas Argentina karena perilaku AFA yang tidak profesional. Pada ajang Copa America 2016 lalu, memang Messi juga pernah menyebut AFA sebagai bencana.
Soalnya, Messi dan kawan-kawan ketika itu hanya menginap dengan akomodasi paling buruk dan fasilitas di bawah standar. Pada intinya, Messi sudah benar-benar muak dengan perilaku manajemen di sepak bola Argentina.
Setelah di Timnas, Messi mengalami masalah dengan manajemennya, ternyata pada level klub, hal sama terulang lagi dengan Barcelona. Lionel Messi memang merupakan salah satu pemain paling bertalenta di dunia, tapi dia sungguh sial selalu dihajar bobroknya manajemen Barcelona dan Argentina.