Pelatih Persib Bandung Khawatir Terjadi Pengaturan Skor di Piala Menpora
INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, memberikan tanggapan mengenai hadiah yang disiapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk turnamen Piala Menpora 2021 yang mencapai total Rp4,65 miliar.
Jumlah hadiah tersebut dengan perincian, juara Rp2 miliar, runner up Rp1 miliar, peringkat tiga Rp750 juta, peringkat empat Rp500 juta, tim fair play, pemain terbaik dan pencetakan gol terbanyak masing-masing Rp100 juta serta pemain muda terbaik dan wasit terbaik Rp50 juta.
Menurut Robert Alberts, Piala Menpora 2021 bukan ajang untuk mencari yang terbaik, lantaran hanya sebatas pemanasan bagi setiap klub sebelum mengarungi kompetisi. Tak hanya klub, Piala Menpora 2021 juga menjadi ujian bagi semua pihak dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat di event sepak bola.
Karena, jika turnamen pramusim ini berjalan dengan aman dan lancar, maka kompetisi sepak bola di Indonesia musim 2021 akan mendapatkan izin dari pihak Kepolisian.
Sebaliknya, bila dalam pelaksanaan turnamen Piala Menpora 2021 ditemukan pelanggaran Protokol Kesehatan bukan tidak mungkin pihak Kepolisian akan merevisi izin untuk pelaksanaan kompetisi.
"Saya mempunyai opini kuat soal itu, itu tidak bagus sama sekali soal hadiah uang di turnamen ini. Ini bukan turnamen yang setiap tim ingin menjadi juaranya. Ini turnamen untuk mendapat izin menggelar liga, jadi hanya sekedar bermain uji coba di dalam turnamen, tidak masalah menang atau kalah," kata Robert Alberts, Rabu (03/03/21).
Pelatih asal Belanda ini khawatir, dengan nominal hadiah yang cukup besar tersebut, akan membuat klub berlomba-lomba untuk menjadi juara. Padahal, tujuan utama Piala Menpora 2021 turnamen pramusim dan pemanasan bagi pemain yang sudah cukup lama tidak merasakan atmosfer pertandingan.
Sehingga, ia berpendapat alangkah baiknya hadiah yang cukup besar tersebut, dipakai untuk persiapan kompetisi musim 2021, agar liga menjadi lebih menarik dari sebelumnya.
"Tapi turnamen ini dibuat supaya setiap tim berlomba untuk menang yang mana itu salah. Ini pramusim setelah pemain satu tahun tidak bermain dan total hadiah selalu menarik orang-orang untuk menjadi serakah, bisa saja nanti akan banyak pengaturan skor," ucapnya
1. Turnamen Pramusim Rawan Pengaturan Skor
Lebih jauh Robert Alberts menuturkan, pengaturan skor sangat mungkin terjadi di turnamen pramusim, apalagi di tengah kondisi sulit seperti ini dengan adanya pandemi Corona.
"Jika kalian melihat statistik di dunia selama COVID-19 dan melihat turnamen pramusim yang melibatkan banyak tim, pengaturan skor sangat mungkin terjadi. Karena banyak orang yang tidak bisa mendapatkan uang terutama jika pemain dan official tidak digaji," ungkapnya.
"Jadi sangat memungkinkan untuk melakukan hal buruk dan faktor pengaturan skor bisa menjadi topik panas lagi. Itu kenapa harus melihat semua aspek sebelum memulai lagi liga setelah terhenti setahun. Ada banyak fakta di tingkat profesional soal pengaturan skor dan itu peringatan yang besar," tegasnya.
Sementara itu, selain hadiah, PT LIB juga menyiapkan match fee Rp250 juta untuk satu kali pertandingan, tim yang meraih kemenangan akan mendapat Rp150 juta, kalah Rp100 dan bila imbang masing-masing Rp125 juta.