Kejatuhan Atletico Madrid Tinggal Menunggu Waktu?
INDOSPORT.COM - Perlahan tapi pasti performa Ateltico Madrid di LaLiga Spanyol terus merosot. Jika dibiarkan, maka skuad asuhan Diego Simeone itu bisa gagal meraih gelar juara di akhi musim.
Atletico Madrid menjalani musim yang luar biasa di 2020-2021 ini. Los Rojioblancos sanggup memimpin klasemen LaLiga Spanyol selama 19 pekan.
Skuad asuhan Diego Simeone sudah berada di peringkat pertama sejak pekan ke-10 saat mereka mengalahkan Barcelona dengan skor 1-0. Sejak saat itu, Mereka tampil melesat.
Luis Suarez dkk bahkan memimpin sampai 14 angka lebih dari duo Barca dan Madrid. Mereka juga menjadi tim dengan angka kebobolan paling sedikit.
Namun, memasuki pekan ke-22, pefroma Atletico mulai tak stabil. Dari yang sebelumnya meraih 14 kemenangan dari 15 laga, Atletico harus menderita 1 kekalahan dan 2 imbang dari lima laga terakhir.
Teranyar, Atletico Madrid harus puas bermain imbang 1-1 melawan Real Madrid. Kondisi ini tentu menjadi sinyal bahaya.
Sebab, di waktu bersamaan, rival utama mereka, Barcelona dan Real Madrid mengalami kebangkitan. Setelah sempat memimpin dengan selisih mencapai 14 poin dari Barcelona, kini perolehan poin keduanya hanya tiga poin saja.
Begitu pun dengan Real Madrid yang kini menipis menjadi lima angka. Hal itu terjadi lantaran Madrid dan Barcelona terus mendapatkan poin di lima laga terakhir mereka.
Dalam lima laga terakhir, Barcelona sanggup meraup 13 angka. Sementara Real Madrid 11 angka. Sedangkan Ateltico hanya 8 angka saja.
Situasi ini semakin mengkhawatirkan ketika Atletico Madrid menjadi lebih gampang kebobolan. Atletico kebobolan di tujuh dari delapan pertandingan terakhir mereka di LaLiga.
Padahal di putaran pertama, mereka sering mencatatkan clean sheet. Dalam delapan pekan terakhir, Atletico kebobolan di laga melawan Eibar (menang, 1-2), Valencia (menang, 3-1), Cadiz (menang, 2-4), Celta (seri, 2-2), Granada (menang, 1-2), Levante (seri, 1-1), Levante (kalah, 2-0), dan Madrid (seri, 1-1).
1. Diego Simeone Gusar
Situasi ini disadari betul oleh Diego Simeone. Tampak jelas ada penurunan performa di dalam tim.
Sialnya, di waktu bersamaan Barcelona dan Real Madrid tengah dalam tren positif. Jika dibiarkan terus, maka tinggal menunggu waktu saja bagi Atletico Madrid untuk tergusur dari puncak klasemen.
Baru-baru ini, Diego Simeone menyatakan bahwa persaingan juara LaLiga tidaklah muda. Simeone juga menepis anggapan timnya bisa mengangkat trofi musim ini.
"Saya pergi dari sini dengan banyak hal penting, permainan tim, total poin yang sudah diusahakan sepanjang musim, di mana semua berpikir kami bisa memenangkan liga dengan selisih 20 poin. Saya tidak tidak tahu apa yang mereka pikirkan." kata Simeone.
Menurut Simeone, persaingan liga akan sangat sulit sampai akhir kompetisi bagi semuanya. Tentu kegagalan bukanlah keinginan kubu Atletico.
Sebab, akan sangat menyesakkan rasanya jika pada akhirnya mereka harus gagal mengangkat trofi setelah sempat memimpin sangat jauh di klasemen.
Saat ini, masih ada 12 laga terbentang dengan total 36 poin yang diperebutkan di LaLiga Spanyol. Saat ini Atletico hanya memimpin dengan selisih 3 poin dari Barcelona dan 5 poin dari Real Madrid.
Untuk itu, persaingan juara pun masih sangat terbuka bagi ketiga tim. Klub Atletico Madrid masih harus melawan tim kuat seperti Sevilla dan tentu saja Barcelona.
Laga tandang melawan Barcelona pada pekan ke-35 akan menjadi kunci. Jika kalah di laga itu, besar kemungkinan gelar juara LaLiga Spanyol milik Atletico bisa melayang. Namun, jika bisa menang, maka peluang mereka akan semakin besar.
Kemenangan atas Barcelona di pertemuan kedua musim ini adalah kewajiban bagi skuad asuhan Diego Simeone. Sebab, jika meraih imbang, masih ada Real Madrid yang siap menyalip mereka.