3 Taktik Barcelona Agar Bisa Remontada Lawan PSG di Liga Champions
INDOSPORT.COM – Berikut ini adalah 3 taktik yang bisa dipakai Barcelona agar mampu lakukan remontada saat lawan Paris Saint-Germain (PSG) di Liga Champions.
Misi maha berat bak film Mission Impposible tengah diemban Barcelon jelang leg kedua babak 16 besar Liga Champions dini hari nanti di Parc des Princes. Misi membalikan ketertinggalan 1-4 dari PSG memang terdengar mustahil, tapi Barcelona sering lakukan remontada bukan?
Remontada atau comeback paling sensational tentu terjadi pada saat Barcelona menang 6-1 usai kalah 0-4 dari PSG pada leg pertama. Padahal, kekalahan 0-4, dalam sejarah Liga Champions, tidak pernah ada yang bisa comeback, tapi Barcelona bisa.
Belum lagi, terpilihnya Joan Laporta sebagai presiden baru juga dianggap dapat menjadi dopping semangat bagi Barcelona untuk lakukan remontada. Pelatih Ronald Koeman yang sadar akan tekanan besar itupun juga sepertinya memang sudah siap lakukan remontada.
Beragam taktik telah dicoba oleh Koeman dan sepertinya ia sudah menemukan cara yang tepat untuk membalas sikap kurang ajar PSG yang menang 4-1 di Camp Nou. Dengan masih absennya Neymar juga sedikit banyak sebenarnya telah melemahkan PSG.
Jangan lupa juga, meski PSG bermain di kandang sendiri, tapi mereka tidak akan didukung oleh para pendukung setianya. Tentu bagi Barcelona, bermain di Parc des Princes tak ubahnya seperti main di tempat netral.
Berbagai pertanda telah terlihat kalau Barcelona sangat bisa melakukan remontada, asalkan taktik yang dipakai oleh Koeman nanti ampuh untuk melumpuhkan PSG. Lantas, taktik seperti apa yang sekiranya bakal dipakai Koeman untuk membawa Barcelona remontada atas PSG di Liga Champions.
1. Cetak Gol Cepat
Jika ingin melakukan remontada dengan minimal menang 4-0 di kandang PSG, Barcelona wajib membutuhkan yang namanya gol cepat. Barcelona bisa belajar dari Juventus yang tersingkir dini hari tadi, mereka gagal lolos karena gagal cetak gol cepat.
Ketika Barcelona melakukan remontada sensasional beberapa tahun lalu lawan PSG, juga bisa terjadi karena ada gol cepat yang tercipta. Dalam situasi tertinggal pada leg pertama, secara psikologis, ketika berhasil mencetak gol cepat, bakal membangkitkan semangat tim.
Peluang untuk melakukan remontada pun bisa terbuka lebar, oleh karena itu, cetak gol cepat akan menjadi salah satu taktik jitu Barcelona untuk kalahkan PSG. Agar bisa mencetak gol cepat, Barcelona disarakan untuk menggunakan formasi 3-5-2.
Andalkan Formasi 3-5-2
Alih-alih kembali pada formasi default 4-3-3, alangkah lebih baik Barcelona ganti dengan pola 3-5-2. Pola 3-5-2 telah terbukti ampuh dan sukses membawa Barcelona mengalahkan tim kuat seperti Sevilla dalam 2 pertandingan.
Alasan mengapa harus pakai 3-5-2, dengan pola itu, ketika Barcelona kena counter attack dari PSG, setidaknya bakal ada 3 bek yang siap menahan. Sedangkan kalau pakai 4-3-3, Sergino Dest dan Jordi Alba yang menjadi bek sayap kerap terlambat turun, sehingga barca hanya punya 2 bek saja.
Dengan kata lain, Barcelona menjadi lebih seimbang saat pakai 3-5-2 karena mampu mengatasi counter attack PSG yang diinisiasi Kylian Mbappe. Kehilangan Gerard Pique seharusnya bisa digantikan dengan Samuel Umtiti menemani Lenglet dan Mingueza membentuk barisan 3 bek sejajar.
Dengan 3-5-2 juga, serangan Barcelona bakal semakin frontal karena Dest dan Alba lebih bertindak sebagai pemain sayap bukan bek sayap. Hal itu akan memudahkan duet Dembele dan Messi untuk memborbardir pertahanan PSG.
Hindari Pertarungan di Tengah
Karena sudah memakai 3-5-2, Barcelona ada baiknya untuk menghindari pertarungan di lini tengah, dengan kata lain lebih baik menyerang dari sisi sayap. Soalnya, di tengah, Barcelona diyakini bakal kesulitan menembus pertahanan PSG karena di sana ada Idrissa Gueye.
Gueye ini adalah gelandang bertahan yang sangat tangguh dan dikenal sebagai salah satu pemilik tekel sukses terbanyak di Liga Inggris saat masih main di Everton. Andai Gueye bisa dilewati pun, masih ada Kimpembe, Marquinhos dan Verratti yang bisa turun ke belakang melapisi pertahanan.
Jauh lebih mudah bagi Barcelona untuk menyerang dari sisi sayap, soalnya di sana kemungkinan hanya ada Kurzawa dan Florenzi yang secara skill seharusnya bisa dilewati dengan mudah oleh Dest dan Alba. Selain itu, menyerang dari sayap, bisa memaksa Mbappe dan Di Maria bermain agak dalam.
Tujuannya, Mbappe dan Di Maria jadi tak leluasa karena membantu pertahanan, Barcelona pun bisa menguasai pertandingan. Namun, taktik yang dirasa lebih jitu pasti sudah ada di kepala Koeman dan tinggal kita lihat apakah Barcelona bisa remontada atas PSG di Liga Champions atau tidak.