Terkuak! Buruknya Cristiano Ronaldo di Juventus Gara-gara Hal Ini
INDOSPORT.COM - Sekali lagi kegagalan menimpa raksasa Serie A Liga Italia, Juventus yang urung memenangkan pentas terakbar seantero Eropa dan disebut gara-gara Cristiano Ronaldo. Rekan senegaranya, Bruno Fernandes tak mempercayai hal itu.
Baru-baru ini Bianconeri harus menelan pil pahit tersingkir dari babak 16 besar Liga Champions karena kalah gol tandang dengan agregat 4-4 lawan Porto. Padahal, pada leg kedua mereka mendapat keuntungan karena kubu lawan hanya bermain dengan 10 orang saja.
Brace Federico Chiesa mampu memaksa babak extra tim, sebelum Sergio Oliviera juga membalas dengan dua gol. Padahal The Dragons berikan kemudahan karena Mehdi Taremi diganjar kartu merah, gol tunggal dari Adrien Rabiot seolah tak ada gunanya bagi Juve.
Bisa saja, tim asuhan Andrea Pirlo menuntaskan laga ini dengan senyuman jika Cristiano Ronaldo tak jadi penakut. Ya, ia dianggap Fabio Capello sebagai orang bertanggung jawab atas gol kedua oleh Oliviera ketika jadi eksekutor tendangan bebas.
Catatkan kegagalan ketiga setelah Si Nyonya Tua keok lawan Ajax (2018-2019), Lyon (2019-2020), dan terbaru Porto (2020-2021), tentu merupakan suatu kesalahan besar mempertahankan sosok Ronaldo. Apalagi pengorbanan dari kubu hitam-putih terkesan besar.
Mengabiskan 112 juta euro (Rp1,9 triliun), mereka menganggap bintang ini bisa mengulang kejayaan berupa kemenangan empat gelar Liga Champions seperti Real Madrid. Meski bantu memperpanjang torehan Serie A Liga Italia untuk kali ke-9, ia tetap saja jadi pemborosan.
Diganjar gaji tertinggi yakni 32 juta euro (Rp547 miliar) setahun, prestasi La Vecchia Signora malah tak kunjung berkembang. Disebut sebagai akar permasalahan tim, Bruno Fernandes malah tak setuju dan menganggap skuat Andrea Pirlo justru tak membantu.
1. Fernandes: Gagalnya Juventus Bukan Salah Cristiano Ronaldo Saja
"Cristiano adalah salah satu talenta terbaik dalam sejarah, dia sudah menangi banyak hal tapi patut diingat, tak ada satu pemain yang bisa menang dengan sendirinya. Saya mengerti keberadaannya bawa beban berat bagi Juve," ucap Fernandes dilansir AS.
"Ekspektasi mereka menangi Liga Champions itu bagus, tapi ketika tim kalah, maka itu semua kekalahan satu tim dan bukan satu pemain. Saya tak terkejut dengan hasilnya, Porto punya mental pemenang," tutup playmaker Manchester United tersebut.
Jika benar demikian, maka pandangan tim yang tepat justru lebih layak disematkan atas keberhasilan Ronaldo. Bayangkan saja, ketika ia masih jadi striker terbaik di Real Madrid, beragam bantuan datang dari sesama rekan setimnya.
Sebut saja berbagai umpan silang Luka Modric atau Mesut Ozil yang saat itu masih berseragam putih. Kerja sama bareng Karim Benzema dan Gareth Bale dengan membentuk trio BBC pun dengan mudahnya membuat CR7 menyumbang empat trofi Si Kuping Besar.
Kemudian pindah ke Italia, Cristiano Ronaldo seolah mati kutu karena rekannya di Juventus tak bisa setingkat dengan Real Madrid. Setelah gagal menangi pentas Eropa, ia pun diragukan bisa membantu skuat Andrea Pirlo menangi Serie A Liga Italia musim ini.