Ogah Tiru Borok Frank Lampard, Ini Kebijakan Baru Thomas Tuchel di Chelsea
INDOSPORT.COM - Kepergian Frank Lampard sempat membawa sedikit perubahan bagi raksasa Liga Inggris, Chelsea. Setelah ia dipecat beberapa bulan lalu, berbagai kebijakan baru pun langsung diusung Thomas Tuchel agar tak jatuh ke jurang yang sama.
Ketika tim bermarkas di Stamford Bridge itu ditinggal oleh Maurizio Sarri setelah memenangkan Liga Europa 2019 lalu, kekhawatiran pun muncul tanpa ada pelatih pengganti. Apalagi, mereka juga kehilangan pemain pamungkas seperti Eden Hazard pada tahun yang sama.
Di situlah Lampard langsung buktikan tajinya usai punya pengalaman semusim bersama Derby County (2018-2019), hasil finis di peringkat empat besar klasemen pun tercipta. Cukup luar biasa memang, mengingat mereka hanya mengandalkan pemain akademi saja akibat efek larangan FIFA.
Sampai pada akhirnya, Roman Abramovich berani memberi sokongan uang 247 juta euro (Rp4,2 triliun) untuk membeli pemain sekaliber Kai Havertz, Timo Werner, Ben Chilwell, dan Hakim Ziyech. Namun Frank Lampard harus menerima kenyataan pahit menatap akhir kariernya di Chelsea.
Padahal, Lampard punya sistem apik dan latihan terbaik yakni berupa daftar larangan berbuah denda. Cara ini sendiri dipercaya bakal membangun kedisiplinan. Terdapat 12 aturan beragam yang mengikat dengan denda tertinggi mencapai 5 ribu poundsterling (Rp100 juta).
Cara yang sebenarnya efektif ini pun ternyata tak mau diikuti oleh Thomas Tuchel. Mantan pelatih PSG ini punya metode lebih memuaskan agar para anak asuhnya tak merasa tertekan.
Daripada Frank Lampard yang seolah-olah jadi 'polisi' jahat dengan denda kejam, pelatih baru asal Jerman ini lebih menekankan pendekatan hangat. Ia lebih senang tunjukkan kebijakan sadar diri bagi para pemain yang akan berlatih.
1. Tuchel Jadi Polisi Baik di Chelsea dan Hapuskan Aturan Ketat Lampard
"Saya tak mendapat keluhan karena semua pemain datang tepat waktu, tak ada yang terlambat ke lapangan. Jika pemain ada yang datang 10.01 atau 9.59, saya bukanlah polisi yang wara-wiri melihat jam kedatangan," tutur Tuchel dilansir Daily Mail.
"Jika Anda ingin hidup dalam kedamaian maka semua orang harus saling menghargai beberapa nilai keluarga yang dijalankan. Saya lebih condong memberikan mereka kepercayaan ketimbang memaksa dengan aturan kejam," tutupnya.
Meski terkesan enggan tunjukkan rasa emosi, pelatih berusia 47 tahun ini tetap bisa bertindak tegas. Terlihat kala Timo Werner enggan berada di posisi yang pas ketika The Blues menggasak Everton dengan skor 2-0.
Walaupun terkesan cukup lembek, usaha juru taktik ini membuahkan hasil cukup membanggakan berupa 11 laga tanpa kalah dengan rincian delapan kali menang dan tiga kali seri. Para pemain seperti Timo Werner dan Kai Havertz pun mulai menunjukkan tajinya.
Ketika era Frank Lampard, kondisi ruang ganti Chelsea seolah-olah selalu memanas, Thomas Tuchel justru mengganti atmosfer menjadi lebih bersahabat. Bukan tidak mungkin, The Pensioners bisa kian dahsyat lakoni Liga Inggris maupun Liga Champions.