x

Tanda-tanda Kehancuran Nyata, Laporta Bawa Kabar Buruk Buat Barcelona

Senin, 15 Maret 2021 13:12 WIB
Penulis: I Made Dwi Kardiasa | Editor:

INDOSPORT.COM - Nasib malang Barcelona sepanjang LaLiga Spanyol 2020-2021 memang tak ada habisnya. Ancaman kepergian Lionel Messi, turunnya performa berkat Ronald Koeman, kini masalah besar dibawa oleh Joan Laporta. Apakah kehancuran kian nyata?

Semua berawal ketika rezim kepresidenan Josep Maria Bartomeu malah menghancurkan Catalan baik dari luar maupun dalam. Bayangkan, setelah insiden Barcagate atau penggunaan buzzer untuk menyerang pihak oposisi, klub kini terancam bangkrut.

Baca Juga
Baca Juga

Sempat punya tunggakan 126 juta euro (Rp2,1 triliun) ke 19 klub berbeda terkait transfer pemain, El Barca kian menderita usai hutang mencapai angka gila yakni 1,2 miliar euro (Rp20 triliun). Itu bahkan belum termasuk bencana performa sejak musim lalu.

Bayangkan saja, meski susah payah gantikan Ernesto Valverde dengan Quique Setien, mereka tetap gagal menangi gelar satu pun. Era pelatih berganti Ronald Koeman, ancaman nirgelar kembali menghantui, terutama di LaLiga Spanyol.

Sampai buat Lionel Messi berseru ingin hengkang ketika Luis Suarez jadi korban eksodus Ronald Koeman, langkahnya sempat terhenti imbas klausul rilis fantastis. Lantas apa harapan Barcelona? Sosok presiden anyar diharapkan jadi jawabnya.

Baca Juga
Baca Juga

Joan Laporta pun akhirnya dapat kesempatan jadi juru selamat klub mengalahkan dua kandidat lain yakni Victor Font dan Toni Freixa. Dipercaya bisa mengulang kejayaan seperti periode masa bakti 2003-2010 lalu jadi alasan banyak yang memilihnya.

Digadang-gadang buat sang kapten bertahan sekaligus punya jawaban terkait kualitas buruk Koeman, Laporta malah sudah pincang hanya dalam waktu enam hari lakoni masa baktinya. Pasalnya, ia kini tak punya pemimpin yang bisa atasi masalah ekonomi.


1. Barcelona Tak Punya Pemimpin di Bidang Ekonomi, Bagaimana Solusi Hutang Mereka Nanti?

Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, terancam tetap hancur meski ada Joan Laporta.

Melansir laman Football Espana, salah satu petinggi yang ditunjuk yakni Jaume Giro terpaksa undur diri. Diketahui, revolusi direksi sempat diwacanakan Joan Laporta mulai dari datangnya Maria Elena Fort hingga Rafa Yuste, direktur olahraga baru.

Giro yang juga mantan eksekutif Fundacio Caixabank dipercaya bisa membawa keuntungan finansial sekaligus dapatkan jalur mudah pinjamanan ke beberapa bank. Gara-gara ini anggaran tambahan 15 persen senilai 125 juta euro (Rp2,1 triliun) untuk Barca terancam tak cair.

Parahnya, mengutip COPE, mundurnya jenderal di bidang ekonomi baru awalnya saja karena ada beberapa direksi lain yang akan lakukan hal serupa. Kabarnya, terjadi argumen panas diantara mereka hingga berimbas retaknya rasa saling percaya.

Meski menampik adanya kehancuran, lewat surat pengunduran dirinya, Jaume Giro menyebut kepergiannya karena punya komitmen profesional di London. Gara-gara ini, ada kans hutang berjumlah besar masih belum mampu dilunasi Barca.

Bukan hanya itu, Joan Laporta juga bisa saja kehilangan Lionel Messi dan bahkan pemain-pemain baru untuk merombak kekuatan Koeman. Impian Barcelona memiliki Erling Haaland demi hasil bagus di LaLiga Spanyol dan Liga Champions pun hanya angan-angan semata.

BarcelonaLionel MessiLaLiga SpanyolLuis SuarezRonald KoemanJoan LaportaLiga SpanyolJosep Maria BartomeuSepak Bola

Berita Terkini