Soal Suporter di Piala Menpora, Jakmania Ingin Gandeng Gubernur DKI Jakarta
INDOSPORT.COM - Ketua Jakmania, Diky Budi Ramadhan, mengaku ingin melakukan audiensi dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Pertemuan ini tak lepas untuk membahas pergerakan suporter di Piala Menpora.
Seperti diketahui, dalam perhelatan Piala Menpora seluruh suporter dilarang hadir langsung di stadion. Tak hanya itu, mereka pun diharapkan tidak melakukan kumpul-kumpul atau nonton bareng dalam satu wilayah.
Hal ini tak lepas pencegahan terjadinya klaster baru penyebaran virus Covid-19. Seperti diketahui, pelaksanaan Piala Menpora saat ini berlangsung dalam situasi pandemi yang masih harus dikontrol situasinya.
Terkait hal ini, Diky ingin melakukan komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Sebab baginya, Pemerintah Daerah akan lebih efektif memonitor oknum suporter yang masih nekat berkerumun atau mengadakan nonton bareng (nobar) Piala Menpora di Jakarta.
"Kami ingin mengobrol dengan Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) soal itu, cuma belum menemukan waktunya," kata Ketua Umum The Jakmania, Diky Budi Ramadhan.
"Kami suporter tidak bisa menyisir begitu saja suporter seperti di daerah lain karena budaya di Jakarta berbeda," tambahnya lagi.
1. Perihal Suporter di Piala Menpora
Meski begitu, Diky memastikan bahwa anggota Jakmania tidak akan hadir di stadion. Tetapi terkait kegiatan nobar, ia masih mencari formula yang tepat untuk mencegah hal tersebut.
Diky menyebut kendala Jakmania untuk melarang anggotanya nobar sejatinya memang muncul dari perbedaan aturan di masing-masing daerah terkait batas kerumunan yang diperbolehkan di suatu tempat.
"Saya bisa yakinkan 100 persen tidak ada The Jakmania yang hadir di stadion," tegas dia.
"Makanya sekarang kami mencari formulasi yang enak. Sebab, bisa saja ada kumpulan kecil-kecil seperti di kafe atau warung. Itu yang harus diminimalkan," pungkasnya.
Persija Jakarta di perhelatan Piala Menpora sendiri tergabung di Grup B, dimana grup ini dapat dikatakan grup neraka. Pasalnya, mereka harus bersaing dengan sejumlah tim seperti Bhayangkara Solo FC, Borneo FC, dan PSM Makassar.