3 Kunci Kesuksesan Chelsea Singkirkan Atletico Madrid di Liga Champions
INDOSPORT.COM - Apa saja kunci keberhasilan Chelsea bisa menyingkirkan tim kuat Atletico Madrid di Liga Champions? Berikut kami siapkan ulasannya.
Bertanding di Stamford Bridge, Chelsea tampil sangat luar biasa dengan mengalahkan Atletico Madrid, 2-0. Meski telah unggul 1-0 di leg pertama, ternyata itu tidak menyurutkan semangat Chelsea untuk meraih kemenangan lagi.
Gol dari Hakim Ziyech dan Emerson berhasil mengunci Chelsea untuk melaju ke babak 8 besar. Kartu merah yang diterima oleh Stefan Savic pun seolah menambah penderitaan Atletico Madrid.
Chelsea akan menjadi wakil Inggris ketiga yang akan bermain di babak 8 besar, pengundian lawannya akan dilakukan esok hari. Kemenangan ini bisa dibilang di luar ekspektasi banyak orang.
Sebab, sejak awal leg pertama Chelsea tidak begitu diunggulkan ketika berhadapan dengan Atletico Madrid. Maklum, Atletico saat ini tengah dalam musim terbaiknya di LaLIga Spanyol.
Namun, datangnya Thomas Tuchel merubah alur nasib Chelsea. Tak cuma menang secara skor, Chelsea juga tampil dominan melawan Atletico.
Sebanyak 57 persen penguasaan bola menjadi milik Chelsea. The Blues juga unggul 6 enam lebih banyak jumlah tembakan dari Atletico Madrid.
Lalu, apa sebetulnya kunci keberhasilan Chelsea bisa menyingkirkan Atletico Madrid di Liga Champions? Berikut kami siapkan ulasannya.
1. Pertaruhan Hakim Ziyech
Kunci pertama dari keberhasilan Chelsea menyingkirkan Atletico Madrid tak lain adalah karena keberadaan Hakim Ziyech. Thomas Tuchel melakukan keputusan yang tepat ketika menampilkan Hakim Ziyech di laga ini.
Pada pertemuan pertama di Spanyol, Ziyech tidak masuk ke dalam Starting XI Chelsea. Bukan cuma itu, secara keseluruhan musim ini Ziyech memang cukup terpinggirkan setelah faktor cedera dan tergusur oleh Mason Mount.
Namun, Tuchel mengambil keputusan berani dengan memasang Ziyech di posisi utamanya yakni gelandang serang. Hakim Ziyech menjadi aktor utama yang mempelopori serangan-serangan balik Chelsea.
Salah satunya pun berbuah gol ketika kerja samanya dengan Timo Werner memudahkan Hakim Ziyech untuk mencetak gol. Ini adalah gol ketujuh Ziyech di semua kompetisi untuk Chelsea musim ini.
Dengan gol ini Hakim Ziyech pun semakin percaya diri untuk tampil bagus di Chelsea. Tentu hal seperti inilah yang diharapkan oleh Thomas Tuchel dari seorang Ziyech.
1. 2. Perubahan Formasi Lini Depan
Chelsea sukses memenangi dua pertandingan kandang dan tandang melawan Atletico Madrid musim ini. Namun, di leg kedua penampilan Chelsea terlihat lebih menjanjikan.
Salah satu alasannya adalah keputusan Thomas Tuchel untuk merombak formasi di lini depan. Musim ini Thomas Tuchel menyulap Chelsea menjadi tim menakutkan dengan formasi 3-4-1-2.
Namun, Tuchel juga memiliki formasi alternatif yakni 3-4-2-1. Tuchel seperti sudah tahu kelemahan yang dimiliki oleh Atletico Madrid dini hari tadi, terutama di pos gelandang bertahan.
Tuchel pun memutuskan untuk menempatkan dua gelandang serang alih-alih hanya satu penyerang lubang seperti leg pertama. Sebagai konsekuensinya, Chelsea hanya bermain dengan satu striker murni.
Rupanya taktik ini berbuah manis. Meski secara penguasaan bola sedikit menurun dibanding leg pertama, namun Chelsea menjadi lebih tajam dalam serangan.
Tercatat 16 tembakan dilesakkan oleh anak-anak London. Jumlah itu lima lebih banyak ketimbang di leg pertama.
Karena efektivitas, Chelsea juga jadi lebih minim dalam melakukan pelanggaran. Tercatat hanya 11 pelanggaran yang dilakukan Chelsea di leg kedua berbanding dengan 22 pelanggaran di leg pertama.
3. Kepercayaan Diri Maksimal
Jika ditanya apa yang paling berbeda dari tim Chelsea era Lampard dan Tuchel adalah mental dan kepercayaan diri. Thomas Tuchel sukses menyulap Chelsea menjadi tim dengan kepercayaan diri tinggi.
Tentu ini sebagai buah dari hasil positif yang diraih Chelsea di tangan Tuchel. Semenjak dipegang pelatih asal Jerman itu Chelsea tak sekali pun terkalahkan di 12 laga beruntun (sebelum leg kedua vs Atletico).
Para pemain Chelsea juga tak terusik dengan Atletico Madrid yang notabene tampil lebih superior pada musim ini ketimbang The Blues. Pasukan Thomas Tuchel sukses menerjemahkan hal itu dengan penampilan gemilang di lapangan.
Chelsea membuktikan diri bahwa mereka bisa mengalahkan tim mana pun. Jika situasi ini terjadi di era Frank Lampard mungkin Chelsea tidak akan bisa tampil dominan di dua leg Liga Champions melawan Atletico Madrid.