Kemenangan atas Atletico Adalah Bukti dari Janji Tuchel ke Chelsea
INDOSPORT.COM – Thomas Tuchel seakan membuktikan janjinya kepada Chelsea dan para pendukungnya dengan membuat klub asal London Barat tersebut menjadi tim yang ditakuti lawan. Setidaknya hal tercermin di laga melawan Atletico Madrid.
Chelsea berhasil menumbangkan Atletico Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2020/21 dengan skor 2-0 dan membuat The Blues lolos ke babak perempatfinal.
Sejatinya, di awal laga Chelsea yang unggul agregat 1-0 sempat kesulitan karena mendapat tekanan dari Atletico di 10 menit babak pertama.
Namun, pelan tapi pasti Chelsea berhasil menemukan tempo dan berbalik menguasai pertandingan setidaknya hingga menit ke-80.
Dominasi Chelsea terlihat di paruh pertama dan kedua lewat sederet peluang yang diciptakan. Puncaknya terlihat saat The Blues mencetak gol melalui Hakim Ziyech.
Ziyech berhasil mencetak gol lewat skema serangan balik hasil dari kerjasama N’Golo Kante, Kai Havertz dan Timo Werner. Pria asal Maroko ini dengan mudah menceploskan bola ke gawang usai menerima umpan tarik Werner.
Unggul agregat 2-0 tak serta merta membuat Chelsea aman. Bahkan, The Blues terlihat mencari gol tambahan dengan melancarkan serangan ke arah Atletico secara intens di babak kedua.
Meski sempat mengendur di 10 menit terakhir, Chelsea akhirnya membuat mimpi Atletico pupus setelah pemain pengganti, Emerson berhasil mencetak gol di masa Injury Time. Lagi-lagi gol The Blues dicetak lewat skema serangan balik cepat.
Hasil ini pun menjadi kabar gembira bagi para pendukung Chelsea. Sebab, kemenangan ini membuat The Blues untuk kali pertama melaju ke perempatfinal Liga Champions sejak tahun 2014 lalu.
Selain itu, hasil ini kian membuktikan Thomas Tuchel adalah pria yang memegang kata-katanya. Sejenak, ia berhasil merealisasikan janjinya di awal untuk membuat Chelsea menjadi tim yang ditakuti.
1. Realisasi Janji Tuchel kepada Chelsea
Umur Thomas Tuchel di Chelsea sejatinya belum genap dua bulan. Terhitung sejak penunjukkannya per akhir Januari 2021 usai menggantikan Frank Lampard.
Di awal kedatangannya, Tuchel membawa motivasi dan harapan yang tercermin lewat pernyataannya. Pernyataan yang ia keluarkan layaknya syair, rayuan dan janji seorang pria yang baru menjalin cinta dengan wanita pujaannya.
Di tengah keterpurukan Chelsea bersama Lampard, Tuchel datang dengan janji yang terbilang tak masuk akal. Janji tersebut terasa manis didengar, namun juga terasa mustahil. Hal ini berdasarkan laju buruk The Blues di era pelatih sebelumnya.
“Kami (saya dan staf) akan membangun tim yang di mana tak ada orang (tim lain) yang mau menghadapinya,” ucap Tuchel di awal masanya sebagai pelatih Chelsea.
Mungkin, banyak yang mencemooh pernyataan ini. Sebab, Chelsea era saat ini bukanlah Chelsea di era 2000 an di mana saat itu The Blues benar-benar ditakuti lawan dengan sederet bintang bertalenta dan bermental juara.
Tapi, Tuchel (untuk sementara waktu) menepati janjinya hanya dalam tempo kurang dari dua bulan saja. Puncaknya terlihat di laga melawan Atletico Madrid.
Saat drawing babak 16 besar, Chelsea bisa dikatakan sudah pesimis terlebih dahulu karena lawan yang dihadapi adalah Atletico Madrid yang saat itu hingga kini masih menjadi penguasa sementara LaLiga Spanyol 2020/21.
Tapi fakta di lapangan memberi sinyal bahwa Tuchel menepati janjinya untuk membuat Chelsea kembali ditakuti di mana The Blues mampu mengungguli penguasa sementara LaLiga baik lewat permainan dan hasil dalam dua leg.
Di leg pertama, Chelsea mampu membuat Atletico bermain total bertahan (terlepas dari gaya bermain Los Rojiblancos). Pun dengan leg kedua saat anak asuh Diego Simeone membutuhkan gol untuk lolos ke babak selanjutnya.
Di dua laga itu, Atletico nampak bermain tak seperti biasanya. Luis Suarez terlihat tumpul, Joao Felix pun sama, bahkan Jan Oblak yang digadang-gadang kiper nomor 1 dunia pun dibuat mati kutu dengan gol-gol dari lini depan Chelsea yang dicap 'ompong'.
Singkatnya, dalam dua leg itu, Atletico terlihat seperti tak ingin bermain dengan Chelsea. Atletico terlihat sial harus menghadapi Chelsea yang kini beralih dari Lampard ke Tuchel.
“Mereka layak menang dalam duel dua leg ini. Di leg pertama seimbang, tapi mereka (Chelsea) mendapat gol. Hari ini mereka lebih baik dari kami dan layak menang.
“Saya tak mencari alasan (soal penalti). Mereka lebih baik. Ketika rival lebih baik, Anda harus memberi selamat dan memulai diri Anda untuk memikirkan kembali LaLiga,” tutur Simeone.
Dengan pengakuan dari penguasa sementara LaLiga, Tuchel pantas mendapat segala pujian atas kerja kerasnya selama kurang dari dua bulan di Chelsea.
Setidaknya, ia membuktikan bahwa janjinya perlahan mulai terealisasi. Tinggal menanti janji dan bukti apa lagi yang akan diberikan Thomas Tuchel kepada Chelsea.