Ketika Jakarta dan GBK Jadi Tempat Pensiun Legenda Inter Milan
INDOSPORT.COM – Inter Milan memiliki sejumlah legenda bernama besar. Namun dari sekian banyak legenda yang ada, mungkin hanya Paolo Orlandoni saja yang tak begitu dikenal.
Tak termahsyurnya nama Orlandoni di Inter Milan tak lepas dari fakta bahwa dirinya hanyalah kiper cadangan. Namun, status legenda tetap tersemat kepadanya, apalagi mengingat rekam jejaknya.
Status legenda disematkan kepada pemain yang dianggap loyal kepada suatu tim. Secara awam, status legenda diberikan mengikuti durasi dan lamanya pemain bertahan dalam suatu klub.
Sebut saja nama Francesco Totti yang dicap sebagai legenda karena hanya membela satu klub saja yakni AS Roma. Lalu ada nama Paolo Maldini pula yang kental dengan AC Milan.
Tak cuma dari kesetiaan semata seorang pemain dicap legenda. Raul Gonzales dan Iker Casillas pun dicap legenda oleh Real Madrid kendati pernah membela klub selain Los Blancos yakni Schalke 04 dan FC Porto.
Hal serupa juga berlaku untuk Orlandoni. Statusnya sebagai ‘legenda’ Inter Milan tak lepas dari keloyalannya walaupun ia pernah membela rival Nerazzurri di Serie A.
Orlandoni merupakan jebolan akademi Inter yang promosi di musim 1990/91. Namun, ia jarang mendapat tempat di bawah mistar gawang dan lebih banyak dipinjamkan.
Usai tujuh tahun dipinjamkan ke sana ke mari, Orlandoni dilepas pada 1998 ke Reggina. Dua musim di tim utama Reggina, pria yang kini berusia 48 tahun itu kembali dipinjamkan ke Bologna dan Lazio sebelum dilepas ke Piacenza pada tahun 2001.
Empat tahun berselang, takdir mempertemukan kembali Orlandoni dengan Inter. Di tahun 2005, ia kembali ke Giuseppe Meazza dengan status bebas transfer.
Namun, ia kembali hanya untuk menjadi kiper pelapis Julio Cesar dan Francesco Toldo. Meski berstatus kiper cadangan selama tujuh tahun hingga 2012 dengan total penampilan hanya enam kali saja.
Meski begitu, torehan trofinya tak sedikit. Ia mampu meraih medali dari dan 14 trofi selama tujuh tahun periode keduanya bersama Inter.
Di 2012, Paolo Orlandoni menyatakan pensiun dari sepak bola. Siapa sangka, di laga terakhirnya bersama Inter Milan ia bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Sebuah tempat yang tak pernah ia bayangkan sebagai tempat terakhir baginya berseragam Nerazzurri.
1. Laga Terakhir Paolo Orlandoni dengan Inter Milan di Jakarta
Pada 2012, Paolo Orlandoni menyatakan akan pensiun di usianya yang ke-39 pada 29 Mei waktu setempat. Dan kebetulan di bulan itu, Inter akan bertandang ke Indonesia untuk menjalani laga persahabatan.
Kala itu, Inter dijadwalkan akan berhadapan dengan Indonesian Selection di GBK tanggal 26 Mei 2012 atau tiga hari sebelum Orlandoni benar-benar pensiun.
Alhasil, Orlandoni masuk dalam skuat yang dibawa Inter ke Indonesia. Dan tak disangka, ia mendapat kesempatan untuk tampil.
Kala itu ia tampil selama 45 menit babak pertama sebelum digantika Luca Castellazzi. Dan di laga tersebut, gawang Orlandoni dibobol oleh Patrich Wanggai pada menit ke-40.
Orlandoni masih tak percaya dirinya menutup karier sepak bolanya di Indonesia. Baginya, menutup karier di GBK di hadapan puluhan ribu suporter yang hadir adalah sensasi yang luar biasa.
“Ini sensasi yang luar biasa. Bahkan meskipun itu hanya uji coba. Sungguh luar biasa dapat bermain di stadion ini (GBK) di depan fans yang sangat spesial. Mereka sangat banyak dan sangat antusias,” tutur Orlandoni dikuti dari Inter Channel.
“Saya tidak pernah menyangka memainkan pertandingan terakhir saya di Jakarta. Sungguh luar biasa. Terima kasih Inter dan terima kasih Indonesia,” pungkasnya.