Bedah Formasi Mematikan Juventus di Bawah Gian Piero Gasperini
INDOSPORT.COM - Klub raksasa Liga Italia, Juventus, dikabarkan akan menjadikan Gian Piero Gasperini sebagai pelatih musim depan. Lalu seperti apa wajah Bianconeri di bawah Gasperini?
Karier Andrea Pirlo sebagai pelatih Juventus seperti kian dekat menuju akhir. Pasalnya, raksasa Serie A Liga Italia tersebut sudah pasang ancang-ancang datangkan tiga pelatih hebat untuk tukangi Cristiano Ronaldo dkk.
Semenjak menunjuk Andrea Pirlo jadi pelatih utama gantikan Maurizio Sarri, Juventus sejatinya lakukan keputusan penuh risiko. Pasalnya, tuntutan menangi Liga Champions seolah-olah buat mereka gelap mata dan percaya nasib baik selayaknya Real Madrid bisa menghampiri mereka.
Merasa sekaliber Massimiliano Allegri dan Sarri yang sudah malang melintang di dunia karier kepelatihan profesional sudah tak memenuhi syarat, Vecchia Signora lantas percayakan posisi pelatihnya kepada Pirlo. Namun hasilnya mengecewakan.
Alih-alih maju di pentas Eropa, Juventus malah harus tersingkir di babak 16 besar usai kalah gol tandang dengan agregat skor 4-4 lawan Porto. Bak sudah jatuh tertimpa tangga, gelar Serie A Liga Italia berpotensi dirampas oleh kubu rival.
Khawatir pamor kubu hitam putih tercoreng, Andrea Agnelli selaku presiden klub kabarnya sudah menetapkan tiga nama pelatih pengganti Andrea Pirlo. Salah satu nama dalam daftar itu adalah Gian Piero Gasperini.
Gasperini merupakan pelatih asal Italia yang kini menukangi Atalanta. Rekam jejak Gasperini memang terbilang impresif. Ia adalah sosok yang bertanggung jawab di balik tampilnya Atalanta ke papan atas Serie A dan panggung Eropa.
Memiliki formasi yang tak biasa, Gasperini dinilai banyak pihak sebagai sosok pelatih genius. Hal inilah yang diyakini mendasari keputusan Juventus untuk memasukkannya ke dalam daftar nama kandidat.
Lalu, jika benar musim depan Juventus akan dilatih Gian Piero Gasperini, bagaimana penampilah skuad Juventus? Untuk mengetahui hal tersebut, berikut ini kami siapkan ulasan bedah formasi Juventus di bawah Gasperini.
1. Bedah Formasi Juventus di Bawah Gian Piero Gasperini
Tangan dingin Gian Piero Gasperini di Atalanta sudah tak diragukan lagi. Sejak datang pada tahun 2016, ia sukses mengangkat derajat Atalanta.
Gasperini memang bukan pelatih kacangan. Walau lebih sering melatih tim-tim gurem, ia memiliki segugang pengalaman yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini.
Salah satu kehebatan Gasperini adalah kemampuannya untuk mengadaptasi taktik bermain lawan. Seorang Jose Mourinho pernah mengakui kehebatan Gasperini yang satu ini.
"Dia adalah pelatih yang paling membuatku kesulitan. Setiap kali aku mengubah taktik, dia selalu bisa beradaptasi. Ini adalah salah satu hasil 0-0 paling spektakuler, khususnya bagi mereka yang mencintai sepak bola," ujar Mou kala itu saat masih membesut Inter Milan.
Gasperini adalah pelatih yang gemar dengan pakem formasi 3-4-3 dan beragam variasinya. Dengan formasi ini Gasperini menerapkan sepak bola bertahan sekaligus menyerang.
Jika melatih Juventus, Gasperini diyakini juga bakal menerapkan formasi ini. Jika mengaca pada bagaimana Atalanta bermain, Juventus dprediksi akan memiliki pressing-pressing yang lebih ketat.
Gasperini memang tak ingin memberikan kesempatan pada lawan untuk berkembang. Strategi pressing dan marking ketat ini ditunjang dengan fleksibilitas.
TIga pemain Juventus bisa ditugaskan Gasperini untuk terus menekan bek lawan ketika sedang menguasai bola atau pun hendak melakukan operan. Juventus sendiri memiliki pemain yang cukup cocok untuk strategi ini.
Mereka adalah Adrien Rabiot, Weston McKennie, Aaron Ramsey. Meski begitu, untuk menjalankan formasi Gasperini Juventus mesti mendatangkan gelandang yang lebih agresif ketimbang yang ada sekarang.
Di tim Gasperini tak terlihat perbedaan antara bertahan dan menyerang. Dengan pressing ketat ketika bertahan, Juventus bisa langsung menyulapnya menjadi tekanan yang agresif ke pertahanan lawan.
Kasarnya, untuk bertahan, mereka harus bermain agresif layaknya menyerang. Hal ini yang sering membuat pemain-pemain lawan kerepotan ketika Atalanta asuhan Gasperini memegang bola.
Para pemain Juventus harus selalu siap untuk menyerang kapan pun itu. Maka tak heran mereka menjadi tim paling produktif di musim lalu dan musim ini.
Kehebatan Gasperini dalam menerapkan taktiknya ini berkontribusi besar terhadap hasil gemilang Atalanta baik itu di Serie A Italia maupun Liga Champions musim lalu.
Jika di Atalanta saja Gasperini bisa berbuat banyak, maka bisa dibayangkan jika ia melatih Juventus. Dengan materi pemain yang lebih bagus serta dukungan manajemen, Gasperini bisa menyulap Juventus sebagia tim paling mematikan di Italia dan bahkan Eropa.
Dengan berkaca pada formasi 3-4-3, untuk saat ini Juventus bisa mengandalkan trio Leonardo Bonucci, Matthijs de Ligt, dan Merih Demiral di lini belakang.
Selama ini lini belakang jadi kelemahan terbesar Atalanta. Namun, dengan bek-bek tangguh yang dimiliki Juventus taktik Gasperini diyakini bisa lebih efektif.
Setelah lini belakang, Gasperini bisa menempatkan empat gelandang di tengah. Mereka adalah Adrien Rabiot, Arthur, Weston McKennie, dan Aaron Ramsey. Paulo Dybala juga bisa dimainkan sebagai alternatif.
Kekuatan terbesar Juventus di tangan Gian Piero Gasperini berada di lini depan. Juventus akhirnya bisa memaksimalkan kemampuan para penyerangnya dengan formasi trisula lini depan.
Untuk posisi penyerang sayap kiri, Cristiano Ronaldo bisa dikembalikan ke posisinya. Lalu untuk mengimbangi Ronaldo, di sayap kanan Juventus akan memasang Federico Chiesa. Sementara di posisi ujung tombak tidak ada yang lebih pas ketimbang Alvaro Morata.
Dengan asumsi Juventus mendatangkan pemain baru, maka bisa diprediksi Juventus di tangan Gian Piero Gasperini akan begitu menakutkan di Liga Italia musim depan.