Ketika Joan Laporta Berjanji Ingin Bikin Timnas Indonesia Seperti Barcelona
INDOSPORT.COM - Joan Laporta telah resmi menjabat sebagai Presiden Barcelona yang baru, menggantikan Josep Maria Bartomeu, usai mengalahkan dua pesaingnya Victor Font dan Tony Freixa.
Laporta mendapat perolehan lebih dari 50 persen suara pemilih, dan akan menjabat hingga 2026 mendatang.
Pria yang juga berprofesi sebagai lawyer itu bukan kali pertama menduduki kursi tertinggi tim asal Catalan. Sebelumnya, ia sudah menjabat pada tahun 2003 hingga 2010.
Pada periode kepemimpinannya itu, Barcelona dibawanya meraih banyak trofi bergengsi, di antaranya empat gelar La Liga dan dua trofi Liga Champions, termasuk juga treble winner tahun 2009.
Prestasi yang hadir di Camp Nou selama masa jabatan Joan Laporta juga tidak lepas dari investasi pemain dalam membangun tim. Mulai dari memperbaiki kualitas akademi La Masia, hingga belanja di bursa transfer.
Seperti diketahui, beberapa tahun silam La Masia menjadi akademi salah satu yang terbaik di Eropa maupun dunia. Sebab, banyak pemain bertalenta yang dihasilkan dan menjadi bintang serta tulang punggung Blaugrana.
Beberapa nama diantaranya adalah Lionel Messi, Carles Puyol, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Victor Valdes, Pedro, Sergio Busquest hingga Gerard Pique.
Sedangkan dalam membeli pemain, Barca juga cukup cerdik dalam membidik pemain berkualitas semasa kepemimpinan Laporta. Beberapa nama diantaranya adalah Ronaldinho, Deco, Thiery Henry, Jordi Alba, Dani Alves hingga Samuel Eto'o.
Hasilnya diakhir masa jabatan Joan Laporta, Barcelona meraih kesuksesan besar dengan meraih enam gelar tahun 2009. Selain itu, pemain-pemain Barcelona juga menjadi andil dalam membantu Timnas Spanyol meraih gelar juara dunia tahun 2010.
Kala itu Barcelona yang dilatih pelatih muda kurang pengalaman Pep Guardiola, mampu meracik tim dengan baik. Tiki taka sistem yang menjadi filosofi Barcelona kala itu sulit untuk dikalahkan oleh tim lawan.
1. Joan Laporta Kunjungi Indonesia
Setelah turun jataban tahun 2010, nama Joan Laporta tidak lagi terdengar di dunia sepak bola khususnya di Spanyol. Kendati demikian, ia tetap berkecimpung di dunia si kulit bundar sebagai seorang pebisnis.
Hingga empat tahun sebelum kembali menjadi Presiden Barcelona, tepatnya tahun 2017 Joan Laporta menyempatkan diri untuk datang mengunjungi Indonesia dan bertemu dengan ketua PSSI yang kala itu dijabat oleh Edy Rahmayadi.
Hal itu dilakukan dalam rangka menjalin kerja sama dibidang sepak bola antara Indonesia dengan Spanyol. Pria berusia 58 tahun itu yakin Timnas Indonesia mampu meraih kesuksesan seperti Barcelona dan Spanyol.
Strategi yang bertumpu pada penguasaan bola, penempatan posisi dan operan-operan pendek ini sudah memberikan Barcelona beragam gelar dan karenanya juga diadaptasi ke gaya bermain Spanyol.
"Saya telah memenangkan segalanya bersama Barcelona. Bahkan, Spanyol juara Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dengan pemain dan gaya filosofi Barca," kata Laporta di Makostrad Gambir, Jakarta (03/04/17).
"Saya percaya filosofi ini juga bisa diterapkan ke sepak bola Indonesia," tuturnya menambahkan.
Joan Laporta tidak hanya sendiri, ia datang bersama pemilik Valencia, Peter Lim. Pengusaha asal Singapura itu mengaku siap juga membantu sepak bola Indonesia.
"Mengingat Indonesia memiliki pasar yang begitu besar, pendukung yang begitu bergairah dan luar biasa," kata Peter.
Joan Laporta dan Peter Lim didampingi oleh Panglima Jenderal TNI, Gatot Nurmantyo saat itu.
"Tujuan Juan Laporta dan Peter Lim datang, awalnya telepon-teleponan. Mereka ke sini untuk berbagi cerita dari sepak bola jalanan hingga akademi. Beberapa rumusan saja buat kami," ujar Gatot.