Raheem Sterling dan Pembuktian untuk Menjadi yang Terbaik di Inggris
INDOSPORT.COM – Raheem Sterling memang bukan figur penting bagi pecinta sepak bola jika melihat Manchester City berlaga. Namun, anggapan tersebut hanyalah angin lalu jika melihat catatannya yang kian dekat menjadi yang terbaik dari Inggris.
Berbicara Man City arahan Pep Guardiola, banyak sosok yang disebut selalu menjadi tulang punggung The Citizens. Sebut saja Kevin De Bruyne, Sergio Aguero, dan teranyat Ruben Dias. Dan tak pernah ada nama Sterling.
Padahal, Sterling telah berada di Man City jauh sebelum Guardiola datang. Ia bahkan menjadi salah satu penampil terbaik The Citizens hingga meraih dua gelar Liga Inggris sejak 2015 (dan kemungkinan besar menjadi tiga di musim 2020/21).
Pengakuan kepada Sterling pun sempat mampir pada musim 2018/19 kala dirinya menjadi pemain muda terbaik Liga Inggris. Akan tetapi, gelar itu dicemooh karena dirinya mendapat penghargaan pemain muda terbaik di usianya yang telah menginjak 24 tahun.
Kenyataan pahit itu seakan menjadi gambaran bagaimana Raheem Sterling tak pernah mendapat pengakuan yang layak akan sepak terjangnya bersama Manchester City sejak 2015.
Gelontoran gol di setiap musimnya yang terbilang cukup apik, tak juga mengubah pendapat banyak pecinta sepak bola akan sosoknya yang memang jauh dari pengakuan.
Bisa dikatakan, Sterling menjadi satu-satunya pemain Man City yang tampil konsisten sejak ia bergabung. Ia secara konsisten memberikan gol dan assist demi membawa The Citizens berjaya.
Bahkan di saat semua orang tak mengakui keberadaannya di Manchester City, Raheem Sterling dengan konsistensinya memproduksi gol, diam-diam berpotensi mengikuti jejak Wayne Rooney dan Alan Shearer sebagai pemain Inggris yang paling produktif di Liga Inggris.
Seperti apa catatan Sterling tersebut? Berikut ulasannya.
1. Sterling dengan Catatan di Luar Nalarnya
Raheem Sterling pertama kali diperkenalkan oleh Kenny Daglish saat memasukkannya di laga Liverpool melawan Wigan Athletic pada Maret 2012 saat usianya 17 tahun.
Sejak saat itu, Sterling menorehkan namanya lewat catatan-catatannya. Bermain sebagai winger, ia tak menorehkan catatan seperti dribel dll melainkan gol dan assist.
Sebagai winger, Sterling terbilang produktif baik di Liverpool dan Man City. Sejak debutnya hingga musim 2020/21, pemain berusia 26 tahun ini selalu mencetak Double Digit G/A (Gol dan Assist).
Jika dihitung, Sterling telah bermain di Liga Inggris selama sembilan tahun di mana dalam rentang waktu tersebut ia telah memainkan 284 laga dengan kontribusi 144 gol (95 gol dan 49 assist).
Dengan catatan itu, ia masuk dalam jajaran pemain yang banyak berkontribusi lewat gol dan assist sebelum berusia 27 tahun di Liga Inggris. Dalam daftar ini, ia melewati David Beckham (128 G/A).
Dengan usianya yang baru 27 tahun pada 8 Desember mendatang, ia masih memiliki kesempatan melewati nama Romelu Lukaku (148 G/A), Michael Owen (156 G/A), Robby Fowler dan Thierry Henry (162 G/A).
Mengatakan Sterling akan mengejar kontribusi gol Wayne Rooney (215 G/A) dan Alan Shearer (172 G/A) sebagai pemain paling kontributif sebelum berusia 27 tahun akan terasa sulit.
Apalagi jika melihat catatan Shearer (325 G/A) dan Rooney (311 G/A) yang juga tercatat sebagai pemain asli Inggris terproduktif di Liga Inggris.
Meski begitu, Sterling bisa menyamai pencapaian Rooney (dan bahkan Frank Lampard) dalam hal lain, yakni pemain dengan 100 gol dan 100 assist lebih di Liga Inggris.
Dengan gaya permainan Man City, Sterling bisa saja mendekatkan diri ke torehan Rooney dan Shearer atau bahkan masuk dalam daftar yang hanya dikuasai Rooney dan Lampard (sebagai pemain dengan torehan 100 gol dan 100 assist lebih).
Untuk masuk ke pencetak 100 gol Liga Inggris, Sterling hanya membutuhkan lima gol lagi saja. Sedangkan untuk mendapat 100 assist, ia membutuhkan 51 assist lagi.
Dengan usia yang baru 26 tahun, Sterling masih memiliki kesempatan setidaknya hingga tujuh atau delapan tahun ke depan untuk menjadikan dirinya pemain terbaik ketiga Inggris di belakang Shearer dan Rooney.
Akankah bisa? Hanya waktu yang menjawabnya. Namun, selama Man City mengusung gaya ofensif, Sterling akan terus diberkati kesempatan untuk memangkan torehannya dengan Shearer dan Rooney.