3 Fakta di Luar Nalar Juventus yang Gagal Kalahkan Torino di Serie A Italia
INDOSPORT.COM - Berikut adalah 3 fakta di luar nalar Juventus usai gagal kalahkan Torino dalam lanjutan Serie A Italia.
Bertanding di Olimpico di Torino, Torino secara mengejutkan sanggup menahan imbang Juventus dengan skor ketat 2-2. Hasil seri ini sangat bagus bagi Torino mengingat ini adalah laga derbi Turin.
Dalam derbi Turin, biasanya Torino selalu jadi bulan-bulanan dari Juventus, tapi sekarang ternyata beda cerita. Torino sebenarnya tertinggal terlebih dulu melalui Federico Chiesa.
Namun Antonio Sanabria berhasil membawa Torino membalikan keadaan dengan dua golnya ke gawang Juventus. Pada akhirnya Juventus masih bisa memaksakan hasil imbang setelah Cristiano Ronaldo mencetak gol penyama kedudukan.
Tapi walau selamat dari kekalahan, Juventus tidak bisa selamat dari hujatan fans kalau mereka gagal menang lagi. Soalnya Juventus jadi semakin jauh dari Inter Milan yang kembali dan terus meraih kemenangan.
Dengan hasil ini, rasanya Juventus seperti sudah menyerah dalam memertahankan gelar Serie A Italia dari Inter Milan karena sudah tertinggal jauh juga. Selain itu, masih banyak fakta di luar nalar lain usai Juventus gagal kalahkan Torino di Serie A Italia.
1. Antonio Sanabria, Musuh Utama Juventus
Pertama, Antonio Sanabria telah benar-benar menjadi musuh utama Juventus. Soalnya dengan dua golnya semalam, Juventus jadi kesulitan dan pada akhirnya gagal mengalahkan Torino dalam lanjutan Serie A Italia.
Padahal sebelum Antonio Sanabria, nyaris tak ada pemain Torino lain yang bisa mencetak lebih dari satu gol ke gawang Juventus. Terakhir kali ada pemain Torino bisa cetak gol banyak ke gawang Juventus adalah Marco Ferrante.
Itupun sudah terjadi begitu lama atau tepatnya pada 2000 lalu. Juventus tentu tak menyangka kalau ada pemain Torino lainnya lagi yang bisa cetak lebih dari 1 gol, oleh karena itu Sanabria telah menjadi musuh utama mereka.
Ketergantungan Pada Ronaldo Semakin Menahun
Meski gagal mengalahkan Torino, Cristiano Ronaldo tetap mencetak gol bagi Juventus seperti biasa. Bahkan gol itu menjadikan Ronaldo sebagai top skor kompetisi Serie A Italia sejak ia datang.
Total sejak Ronaldo datang ke Juventus, Ronaldo sudah mencetak 76 gol dengan tidak ada pemain lain yang mencapai torehan itu. Masalahnya rekor itu menjadi buruk bagi Juventus karena jadi bukti ketergantungan pada Ronaldo kian menahun.
Soalnya, dalam jangka waktu Ronaldo gabung Juventus, tidak ada pemain lain di klub si nyonya tua yang bisa cetak lebih dari 20 gol. Dengan kata lain semua gol Juventus sumbernya nyaris dari Ronaldo, bahaya kalau sampai sang bintang pergi dari Turin.
Federico Chiesa, Harapan Baru Juventus
Untungnya di tahun ini, Juventus seperti mulai menemukan harapan baru dalam diri Federico Chiesa. Soalnya meski tak ada pemain yang bisa cetak lebih dari 20 gol, tapi Chiesa musim ini sangatlah tajam.
Baru gabung musim ini, Chiesa sudah mampu mencetak 12 gol bagi Juventus, bahkan 1-0 di antaranya terjadi pada 2021. Jika Chiesa bisa memertahankan peformanya, bukan tak mungkin ia bisa menjadi keran gol Juventus lain selain Ronaldo.
Harus diakui Juventus musim ini benar-benar buruk peformanya, tersingkir dari Liga Champions dan terancam gagal juara Serie A Italia. Apakah ini pertanda kalau Juventus harus melakukan revolusi? Entahlah yang pasti sebuah perubahan harus segera dilakukan.