Gagal di Piala Menpora, Hendro Siswanto Optimistis Borneo Jadi Kuda Hitam Liga 1
INDOSPORT.COM - Gelandang Borneo FC, Hendro Siswanto, meyakini tim barunya lebih kuat di Liga 1 2021, setelah gagal di Piala Menpora. Masa persiapan ke kompetisi lebih panjang dibandingkan waktu turnamen pramusim, sehingga tim bisa melakukan evaluasi.
Hendro Siswanto mengatakan, kondisi Borneo FC tetap bagus dan tak terpengaruh kegagalan di Piala Menpora. Mereka tak bisa berbuat banyak di pramusin karena komunikasi, koordinasi, dan chemistry antarpemain belum terbentuk.
"Kondisi tim bagus sekali, ya memang banyak pemain baru, pemain muda. Sementara lawan yang kami hadapi merupakan pemain berpengalaman dan tidak banyak mengalami perubahan," tutur eks Arema FC soal hasil di Piala Menpora.
"Membentuk tim selama sebulan bisa saja secara fisik ya, tapi secara kekompakan rasanya masih belum dapat," lanjut Hendro.
Pasca tersingkir dari Piala Menpora, Hendro Siswanto optimistis Borneo FC terus berkembang dan jadi kuda hitam Liga 1. Keberadaan pelatih mereka, Mario Gomez, dan banyaknya pemain muda potensial jadi faktor pendukung saat kompetisi bergulir Juni mendatang.
"Saya optimis dengan masa depan Borneo FC. Karena dengan memiliki banyak waktu dan kesempatan untuk membangun chemistry antar pemain, juga masalah komunikasi atau koordinasi di lapangan. Melihat kualitas pemain yang kami punya, bagus semua,” pungkasnya.
1. Ditangani Mario Gomez
Di tangan Mario Gomez, Borneo FC memang berkembang jadi tim kuda hitam, terutama pada Liga 1 2019 lalu. Dengan skuat tak semewah klub lainnya, Pesut Etam sempat memuncaki klasemen, sebelum finis di peringkat keenam di akhir musim.
Musim ini, Mario Gomez memutuskan ke Samarinda setelah sempat ke Arema FC. Ia pun mendatangkan pemain berkualitas seperti Hendro Siswanto, Komang Teguh, Angga Saputro, Fajar Fathurrahman, dan lainnya.