Gagal Maksimalkan Cristiano Ronaldo, Juventus Tak Boleh Buru-buru Tendang Pirlo!
INDOSPORT.COM - Ambang kehancuran terbesar bakal dialami oleh Juventus usai gagal di Liga Champions dan berlanjut kala lakoni Serie A Liga Italia. Gagal manfaatkan Cristiano Ronaldo, bukan berarti solusinya tendang Andrea Pirlo.
Vecchia Signora memang dikenal sebagai tim tangguh di pentas teratas Negeri Pizza selama beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak? Tim sepak bola yang diperintah Andrea Agnelli ini mampu menangkan Scudetto sembilan kali secara beruntun!
Sayangnya, rasa tak puas selalu saja dirasakan oleh kubu hitam putih yang ingin menambah prestasi mereka di tingkat Eropa. Ya, terakhir kali juara Liga Champions 1995-1996 mendesak Bianconeri untuk memutus kutukan nirgelar tersebut.
Tak tanggung-tanggung, Cristiano Ronaldo yang terkenal sudah sumbang empat gelar Liga Champions bagi Real Madrid pun didaratkan Agnelli. Terbukti mampu bantu kemenangan Serie A Liga Italia, sang striker malah melempem di tingkat Eropa.
Padahal sudah lakukan gonta-ganti pelatih dari yang terbaik yakni Massimiliano Allegri, berlanjut ke mantan Chelsea, Maurizio Sarri, dan kini Andrea Pirlo yang masih awam. Jangankan Liga Champions, gelar juara liga pun terancam baka direbut.
Bisa dibilang, nasib bak jatuh tertimpa tangga benar-benar menyertai Si Nyonya Tua ketika terlalu percaya jika Pirlo bisa buat keajaiban. Maklum, mereka cukup yakin pelatih asal Italia itu bisa jadi 'Zinedine Zidane' versi Juve.
Berpotensi hancurkan reputasi Juventus usai tersingkir dari takhta puncak Serie A Liga Italia, Agnelli pun kabarnya akan menendang Pirlo. Namun, keputusan itu enggan diterima oleh mantan rekannya, Fabio Cannavaro karena alasan minim pengalaman.
1. Cannavaro Menyebut Juve Lakukan Kesalahan Dua Kali Jika Pecat Pirlo
"Ketika Juve memilih Andrea, dia tak punya pengalaman memadai, dan ini merupakan proses kedewasaan. Hubungan dengan tim juga patut demikian, masih ada 30 poin yang harus mereka menangkan, sehingga pemecatan bisa menunggu," ucap Cannavaro dilansir Sportsmole.
"Dia mampu melakukan hal cukup bagus ketika menurunkan para pemain muda dan menyelesaikan masalah ruang ganti dengan orang yang menangi banyak gelar. Terkadang memang ada kesalahan karena dia manusia, pemecatannya akan jadi kesalahan kedua," tutupnya.
Seperti kata Cannavaro, kesulitan di kubu Juve sendiri selalu mengarah kegagalan pelatih untuk menangani Cristiano Ronaldo. Pasalnya, ketimbang harus menyingkirkan bintangnya, klub justru lebih percaya penggantian pelatih demi mencapai impiannya.
Gara-gara punya selisih 12 poin dari Inter Milan selaku penguasa klasemen Serie A Liga Italia sementara, Andrea Pirlo pun harus siap dengan konsekuensi pemecatan kilat. Agar bisa pertahankan posisinya, ia harus bantu Juventus menang laga kontra Napoli.
Meskipun CR7 masih mampu tunjukkan kesuburan lewat 96 gol dan 22 assists dalam 124 penampilan, tetap saja performanya jadi sia-sia tanpa ada pemain pendukung seperti di Los Blancos. Antonio Cassano pun menyalahkan sang bintang dan bukan pelatihnya.