Manchester United Menangi Liga Europa Tak Buat Fernandes Bahagia, Kok Bisa?
INDOSPORT.COM - Kehebatan Manchester United sepanjang musim ini bukan cuma karena Ole Gunnar Solskjaer saja melainkan juga Bruno Fernandes. Bukan kans menangi Liga Europa, sang playmaker malah tak bahagia, kenapa?
The Red Devils sempat alami penderitaan berkepanjangan ketika urung memenangkan gelar juara usai ditukangi pelatih berkebangsaan Norwegia. Bagaimana tidak? Sejak 2018 lalu sepak terjang Marcus Rashford cs terkesan pasang-surut.
Berkali-kali terpuruk di liga domestik, tersingkir di pentas Eropa, dan penampilan yang tak konsisten sempat mewarnai tim bermarkas di Old Trafford itu. Sempat menyesal membuang Jose Mourinho yang sumbang Liga Europa dan EFL Cup, harapan pun muncul.
Ya, inisiatif mendatangkan Bruno Fernandes seharga 80 juta euro (Rp1,3 triliun) pada musim dingin 2020 lalu, terbukti ampuh tingkatkan moral juang mereka. Bayangkan saja, kedatangannya lantas meningkatkan potensi pemain lain.
Sebut saja peningkatan Scott McTominay, Fred, Paul Pogba, dan Nemanja Matic di lini tengah. Bahkan, Ole Gunnar Solskjaer sudah menemukan formula ampuh yakni formasi 4-2-3-1 untuk tampil dominan, dan itu semua terlihat ketika mereka gemilang musim ini.
Manchester United beberapa kali mengamankan tempat pertama di puncak klasemen liga domestik menggeser Liverpool sang juara bertahan dan bersaing dengan Manchester City. Gagal di Liga Champions tak buat mereka putus asa ketika turun kasta.
Menjamu Granada pada babak perempat final Liga Europa pun buat mereka 100 persen lolos untuk menang dan ulangi kejayaan bak era Mourinho. Namun, siapa sangka bagi Fernandes itu masih belum cukup karena klub harus bisa menang lebih dari satu gelar.
1. Fernandes Ingin Manchester United Menang Lebih Banyak Gelar
"Tidak, tak akan pernah cukup menangi satu trofi bagi klub ini karena di masa lampau mereka bisa menang banyak. Suatu tanda kesuksesan jika kami menang karena artinya, hasil bagus sudah diraih," ucap gelandang asal Portugal itu dilansir Daily Mail.
"Tapi di saaat yang sama kita patut berkembang, jika kami menang empat gelar musim ini termasuk Liga Europa, kami masih harus tingkatkan kemampuan lagi. Itulah hal terpenting yang wajib kami pelajari," pungkasnya.
Sejak 2017 lalu, MU memang belum lagi menangi juara ketika lebih sering tersingkir pada babak perempat final saja. Tak cuma dalam kompetisi domestik seperti Piala FA, EFL Cup, maupun pentas Eropa.
Meski demikian, mereka masih punya semangat berjuang dan itu terlihat ketika mampu akhiri sepak terjang Manchester City yang menang 21 laga secara beruntun di Liga Inggris. Kemudian berlanjut taklukan AC Milan di pentas Benua Biru.
Manchester United arahan Solskjaer pun digadang-gadang bakal memenangkan trofi perdana mereka di Liga Europa musim ini. Usai selesaikan duel kontra Granada, Fernandes dkk pun dihadapkan dengan laga sukar kontra Tottenham Hotspur besutan Mourinho.