Ogah Ikuti Perez di Liga Super Eropa, Laporta Percaya Kata Hati demi Barcelona
INDOSPORT.COM - Gagasan Liga Super Eropa masih coba digalakkan Florentino Perez yang juga jadi presiden Real Madrid. Ogah ikut-ikutan rival LaLiga Spanyol itu, Joan Laporta malah ikuti kata hatinya demi kebahagiaan Barcelona.
Kedigdayaan Catalan sempat begitu terasa terutama saat masih dilatih Pep Guardiola periode 2008-2012. Hingga bisa menangi 14 gelar juara, treble winners dan sextuple juga pernah mereka dapat selama periode tersebut.
Keberhasilan ini tak lepas dari jelinya Laporta ketika memilih pelatih utama klub setelah era Frank Rijkaard. Tak heran ketika kubu merah hitam sial usai gagal raih gelar kemudian berlanjut krisis finansial musim lalu buatnya terpilih jadi presiden lagi.
Sebagaimana diketahui, klub LaLiga Spanyol ini menderita kerugian teramat besar dan akhirnya memiliki hutang hingga 1,3 miliar euro (Rp22 triliun). Hal ini juga sempat diperparah sepak terjang Barca yang kurang impresif ditangan Ronald Koeman.
Walaupun begitu, prestasi El Barca mulai terlihat ketika Koeman sanggup membantu kemenangan Copa del Rey, kemudian kini buka kans juara LaLiga Spanyol. Masalah yang tersisa pun kini hanya tinggal krisis finansial saja.
Tanpa diduga, wacana terselenggaranya Liga Super Eropa pun muncul dengan tawaran keuntungan partisipasi saja mencapai 300 juta euro (Rp5,2 triliun). Diikuti oleh 12 klub termasuk Barcelona, pentas yang diusung Perez ini terlihat sangat menggoda.
Akan tetapi, kenyataan justru sebaliknya, Joan Laporta tak sepaham dengan bergulirnya kompetisi antar klub elit tersebut. Mengikuti kebijakan presiden sebelumnya, Josep Maria Bartomeu, ia menganggap LSE akan membunuh sepak bola.
1. Laporta Tolak Dibangunnya Liga Super Eropa yang Digalakkan Florentino Perez
"Saya pikir Liga Super Eropa akan membunuh industri sepak bola, segalanya hanya akan membahas uang. Tapi itu hanya dari pendapat pribadi saya dan apa yang sudah saya baca ketika wacana ini mencuat," ucap Laporta dilansir Marca.
"Saya hanya memiliki sangat sedikit informasi tentang bagaimana kompetisi bakal berjalan. Tapi, saya lebih berpikir jika pandangan uang di sini bukanlah segalanya," tutup presiden klub tersebut.
Daripada kompetisi independen itu, ia malah mengusulkan gelaran alternatif termasuk memperluas Piala Dunia Antarklub dan Piala Dunia Internasional tiap dua tahun sekali. Hal ini pun bisa jadi buatnya sepaham dengan UEFA.
Jika benar ia menolak, maka bisa dipastikan Catalan tak akan mendapat keuntungan berlipat dari dihelatnya kompetisi ini. Sekaligus bisa diambil kesimpulan bahwasannya sang presiden sudah punya solusi terkait krisis finansial mereka.
Penolakan Joan Laporta terkait Liga Super Eropa juga bisa membuat Lionel Messi berpotensi bertahan di Barcelona. Adapun, ia juga lebih mengutamakan semangat juang klub LaLiga Spanyol itu ketimbang keuntungan uang lewat ajakan Florentino Perez.