Jilat Ludah oleh Laporta, Barcelona Kekeuh Ikut Liga Super Eropa
INDOSPORT.COM - Raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona, tanpa ragu mendukung bergulirnya Liga Super Eropa yang digagas oleh presiden Real Madrid, Florentino Perez. Siapa sangka hal ini malah membuat Joan Laporta jilat ludah sendiri.
Dengan dalih adanya era baru sekaligus selamatkan sepak bola, orang nomor satu El Real sempat menggagas adanya kompetisi elit bagi 20 klub di Eropa saja. Maklum, ia sudah merasa muak dengan UEFA lewat gelaran Liga Champions 2009 lalu.
Perez berhasil menarik hati mulai dari Andrea Agnelli (Juventus), Joel Glazer (Manchester United), John W. Henry (Liverpool), dan Stan Kroenke (Arsenal). Lewat kucuran dana Bank JP Morgan senilai 6 miliar euro (Rp104 triliun), ESL pun tercipta.
Sayangnya setelah mengundang 12 klub berbeda yang enam diantaranya 'The Big Six' Liga Inggris, tiga dari Serie A, dan tiga lainnya klub LaLiga Spanyol, termasuk Barcelona, gelombang penolakan datang tiada henti-hentinya.
UEFA menggandeng FIFA pun sempat melarang berbagai klub dan pemain yang terlibat untuk ikut serta dalam pentas domestik, Eropa, hingga Piala Dunia. Berlanjut aksi penolakan fans dan pemain legendaris, Laporta lantas angkat suara.
"Saya pikir Liga Super Eropa membunuh industri sepak bola kita, segalanya hanya akan terkait uang semata. Tapi, itu semua hanya pendapat pribadi saja dan apa yang sudah saya baca," ucap presiden El Barca melalui wawancara Cope.
"Saya hanya memiliki sedikit informasi terkait bagaimana kompetisi itu akan berjalan. Tapi, saya lebih suka pandangan bahwa uang bukanlah segalanya," tambahnya lagi yang lebih senang adanya pengembangan Piala Dunia Antarklub dan Piala Dunia Internasional.
1. Laporta Awalnya Merasa Sanksi Ikut Serta dengan Liga Super Eropa
Sayang, ucapan Laporta hanya sebatas di mulut saja karena pada akhirnya Blaugrana tetap bersikukuh berlangsungnya Liga Super Eropa. Melansir laman Barca Universal, selain kubu Catalan, ada Atletico Madrid, dan Real Madrid yang urung mundur.
Padahal pentas pesaing Liga Champions ini sudah kehilangan separuh klub pendiri yakni Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal, Liverpool, dan Tottenham. Tak heran, kompetisinya ditangguhkan sampai batas waktu yang belum jelas.
Lantas mengapa Barca masih tetap optimis dengan LSE? Alasan kebutuhan uang pun tak bisa mereka abaikan. Pasalnya, skuat asuhan Ronald Koeman ini memiliki hutang mencapai 1,3 miliar euro (Rp22 triliun), hingga terancam pailit Juni nanti.
Lewat partisipasinya saja nanti bisa dapat 300 juta euro (Rp5,2 triliun), tak heran buat mereka begitu tergoda. Apalagi sudah merupakan fakta mereka butuh banyak uang agar Lionel Messi tetap mau bertahan di sisa kontraknya akhir Juni nanti.
Florentino Perez sendiri sejak awal sudah menduga jika tawaran main di Liga Super Eropa tak akan ditolak Barcelona. Bahkan, ia siap menanggalkan jabatannya agar bisa diambil alih Joan Laporta, presiden raksasa LaLiga Spanyol tersebut.