Braif Fatari, Bintang Muda Persija yang Sukses Buat Persib Terdiam di Final Piala Menpora
INDOSPORT.COM - Braif Fatari, bintang muda Persija Jakarta yang baru berusia 19 tahun, ternyata sukses membuat Persib Bandung terdiam di leg pertama final Piala Menpora.
Akhirnya, pagelaran leg pertama babak final Piala Menpora usai sudah diselenggarakan. Duel bertajuk El Clasico antara Persija Jakarta vs Persib Bandung berkesudahan 2-0 untuk kemenangan sang tuan rumah.
Menariknya, dua gol kemenangan Persija Jakarta, semuanya dicetak saat laga belum genap berjalan 10 menit. Adalah Braif Fatari dan Taufik Hidayat yang dengan cepat langsung membawa Persija unggul 2-0 atas Persib Bandung.
2 gol yang dicetak Persija dari Braif Fatari dan Taufik Hidayat sangatlah penting. Soalnya berkat dua gol kilat itu, permainan Persib Bandung langsung berantakan dan jadinya bermain tidak seperti biasanya.
Bisa dikatakan Persib Bandung terkaget dengan kejutan yang diberikan Persija mengingat Braif Fatari dan Taufik Hidayat bukanlah pemain inti. Sepanjang turnamen Piala Menpora, Persija sangat jarang memainkan Taufik Hidayat dan Braif Fatari.
Terkhusus Braif Fatari, gol cepatnya saat laga baru berjalan 32 detik, benar-benar menjadi kunci Persija membuat Persib terdiam malam tadi. Soalnya sejak gol tercepat di Piala Menpora itu, koordinasi di lini belakang dan tengah Persib langsung kacau balau.
Tak heran jika saat ini, banyak orang mulai mencari tahu siapa sebenarnya Braif Fatari. Untuk itu, berikut kami ulas lebih dalam tentang siapa sebenarnya Braif Fatari, bintang muda Persija yang sukses membuat Persib benar-benar terdiam di final Piala Menpora.
1. Perjalanan Karier Braif Fatari
Meski Braif Fatari merupakan mutiara hitam terbaru dari Papua, tapi ia sebenarnya lahir di Manado pada 15 Juli 2002 lalu. Bakat terpendam Braif Fatari mulai tercium oleh legenda Chelsea, Dennis Wise.
Selain Dennis Wise, Braif Fatari juga bisa dikatakan hutang budi dengan pelatih Aples Tecuari dan ayahnya yang mendukung perkembangan kariernya. Semua itu terjadi saat turnamen Piala Menpora 2017 di Bali mewakili Papua Barat.
“Di situ (Piala Menpora 2017) saya dilihat sama pelatih saya yakni coach Aples Tecuari. Setelah itu saya disuruh ke Malang untuk seleksi pemain yang direkomendasikan masuk ke Garuda Select 2018," kata Braif Fatari dalam rilis PSSI.
Braif Fatari pun masuk dalam tim Garuda Select 2018 yang berlatih di Inggris selama 6 bulan. Takdir kemudian mempertemukan Braif Fatari dengan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia U-19.
Bersama Shin Tae-yong, Braif Fatari mulai mengalami perubahan posisi, dari yang awalnya gelandang serang jadi striker. Meski berubah jadi striker, Braif Fatari mengaku tak masalah, yang penting bisa membantu tim.
Dan benar saja, pengamatan Shin Tae-yong akan Braif Fatari bisa menjadi striker tidaklah salah. Memang di laga Persija vs Persib malam tadi, Braif Fatari dikembalikan oleh pelatih Sudirman sebagai gelandang serang.
Tapi melihat pergerakannya yang begitu liar sejak detik pertama hingga sepakan kerasnya yang menghujam gawang I Made Wirawan, seakan memberi tahu kita kalau insting gol Braif Fatari tidak main-main. Mungkin itu juga yang dilihat oleh Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan itu sepertinya memang sejak awal sudah menyadari akan potensi Braif Fatari dalam insting mencetak golnya. Oleh karena itu, Shin Tae-yong pun berani memberi posisi striker Timnas Indonesia U-19 kepada Braif Fatari.
Pelatih Sudirman juga perlu diberikan kredit, ia sangat percaya pada Braif Fatari yang sebenarnya baru naik tingkat ke tim senior pada laga final.
Kepercayaan Sudirman pun dibayar tuntas oleh Braif Fatari dengan gol perdananya untuk Persija Jakarta di final Piala Menpora ke gawang Persib Bandung.