Gara-gara Ini, Liverpool Batal Dijual FSG Meski Dapat Tawaran Rp60 Triliun
INDOSPORT.COM - Fenway Sports Group (FSG) melalui pemiliknya, John W. Henry menolak tawaran menggiurkan senilai 3 miliar pounds (Rp60 triliun) terkait pembelian raksasa Liga Inggris, Liverpool. Ada alasan terkait penolakan ini, apakah itu?
Sepak terjang The Reds memang tak pernah lepas dari sorotan, bukan cuma gara-gara kegigihannya melainkan juga citra para fansnya. Ya, tim bermarkas di Anfield ini punya segudang cerita yang sulit untuk dilupakan hingga jadi besar seperti sekarang.
Bayangkan saja, keberhasilan mereka comeback ajaib atas Barcelona pada Liga Champions 2018-2019 juga berujung juara untuk keenam kalinya. Tak berselang lama, kapasitas mereka mulai diperhitungkan musim lalu lewat rekor panjang tak terkalahkan.
Meskipun akhirnya batal langkahi prestasi 'Invincible' Arsenal, skuat asuhan Jurgen Klopp setidaknya berhasil menangkan Liga Inggris yang sudah mereka tunggu-tunggu selama 30 tahun lamanya. Segalanya terlihat baik-baik saja sebelum krisis terjadi musim ini.
Tanpa diduga keterlibatan John W. Henry yang juga pemilik klub dengan FSG-nya malah mendukung berlangsungnya Liga Super Eropa. Kompetisi khusus yang digagas Florentino Perez ini terbukti melanggar berbagai regulasi UEFA.
Setelah banyak hujatan dilimpahkan oleh para pecinta bola dan kalangan penting lainnya, Liga Super Eropa lantas ditangguhkan. Dianggap sudah nodai kepercayaan, banyak fans pun menuntut agar John W. Henry mundur dan menjual Liverpool.
Tak berselang lama, tawaran senilai 3 miliar pounds (Rp60 triliun) pun datang dari negara Timur Tengah. Akan tetapi, klub asal Inggris ini malah menolak dengan alasan belum ingin menjualnya lebih dulu.
1. Pembeli dari Timur Tengah Coba Membeli Liverpool Seharga Rp60 Triliun!
Melansir laman Sportbible, ketimbang meredakan murka fans gara-gara Liga Super Eropa, ketua dari FSG malah bermuka tebal enggan menjual klubnya. Bahkan walaupun dihadapkan suatu fakta kerugian mencapai 120 juta pounds (Rp2,4 triliun)!
Sebagaimana diketahui, gara-gara Corona segala macam keuntungan tak didapatkan tim berlokasi di Merseyside tersebut. Tak heran, Henry setuju saja dengan Perez, apalagi ada iming-iming 261 juta pounds (Rp5,2 triliun) sebagai uang partisipasi.
Namun ia tak menyangka malah dapat amukan dari fans yang menyayangkan keputusan tersebut. Lewat berbagai spanduk, Anfield pun penuh hujatan bahkan mendapat demo di laga Liga Inggris terakhir ketika main imbang 1-1 kontra Leeds United.
Semenjak dibeli dari George Gillet dan Tom Hicks 300 juta pounds (Rp6 triliun) 2010 lalu, ini merupakan kesalahan fatal yang telah dilakukan oleh Henry. Apalagi, Si Merah sudah membagi sahamnya ke berbagai tokoh penting seperti pebasket LA Lakes, LeBron James.
Sampai rela menolak penggantian kepemilikan dari Timur Tengah, FSG pun cukup percaya diri bisa selamatkan Liverpool dari jurang kebangkrutan. Meskipun begitu, ia tetap tak berdaya ketika tim yang diasuh Jurgen Klopp memble kala lakoni Liga Inggris.