Fakta-fakta Jesse Marsch, Pengganti Julian Nagelsmann di RB Leipzig
INDOSPORT.COM â Berikut deretan fakta mengenai Jesse Marsch, pengganti Julian Nagelsmann yang siap membawa RB Leipzig menuju kesuksesan.
Nagelsmann resmi menjabat sebagai pelatih Munchen untuk musim depan. Kepastian bergabungnya sang pelatih tercermin dari pernyataan resmi RB Leizpig dan Die Roten sendiri.
Pria berusia 33 tahun ini sepakat menandatangani kontrak empat tahun bersama Munchen. Bahkan, tersiar kabar bahwa Die Roten rela merogoh kocek dalam untuk mendapatkan jasanya dari RB Leizpig.
Munchen dilaporkan mengeluarkan dana 30 juta euro untuk menebus Nagelsmann yang masih terikat kontrak dengan RB Leizpig.
Kepergian Julian Nagelsmann ini lantas membuat RB Leipzig bergerak cepat. Tak perlu waktu lama, Die Roten Bullen berhasil mendapatkan jasa Jesse Marsch.
Marsch sendiri merupakan pelatih dari dari RB Salzburg yakni klub saudara dari RB Leipzig. Pria asal Amerika Serikat ini sendiri dikontrak selama dua tahun oleh Die Roten Bullen.
âMarsch akan menggantikan Julian Nagelsmann yang bergabung Bayern Munchen pada 1 Juli 2021. Marsch kembali ke Leipzig, tempat ia dahulu menimba ilmu sebagai asisten pelatih pada 2018/19. Saat itu ia membantu tim finis di tempat ketiga dan lolos ke final DFB Pokal,â tulis pernyataan RB Leipzig.
Rekam jejak Marsch sendiri terbilang apik. Bersama RB Salzburg, pria berusia 47 tahun ini mampu mempersembahkan gelar Bundesliga Austria dan Piala Austria pada musim 2019.
Jesse Marsch sendiri diyakini akan menjadi salah satu pelatih yang bisa membawa RB Leipzig meraih kesuksesan di masa yang akan datang. Hal ini terlihat dari rekam jejak serta fakta-fakta berikut ini.
1. Fakta-fakta Jesse Marsch:
- Mantan Pemain
Jesse Marsch dulunya merupakan pemain dan mengawali karier sepak bola bersama Princeton Tigers. Pada 1996, ia direkrut DC United dan hanya bertahanselama dua musim dengan jumlah penampilan 15 kali.
Pada 1998, ia hengkang ke Chichago Fire di mana ia menghabiskan kariernya hingga 2006 dan mempersembahkan empat trofi.
Setelahnya, ia hijrah ke Chivas USA dan bermain selama empat tahun sebelum memutuskan pensiun pada 2010.
Sepanjang kariernya, ia mempersembahkan delapan trofi dan masuk ke tim nasional Amerika Serikat dengan total penampilan sebanyak dua kali.
- Benci Jadi Cinta
Saat mengawali karie sebagai pelatih, Jesse Marsch banyak mendapat penolakan dari para suporter tim yang ia latih.
Penolakan pertama hadir saat ia menukangi New York Red Bull pada Januari 2015 menggantikan Mike Petke yang merupakan legenda klub tersebut.
Meski mendapati tekanan dari dalam dan luar klub, ia mampu membuktikan diri meraih titel MSL Supporter Shield di musim pertamanya. Total 151 laga ia jalani bersama New York Red Bull.
Pada 2018/19, ia menjadi asisten Ralf Rangnick di RB Leipzig yang kemudian di tahun 2019 ia ditunjuk untuk menukangi RB Salzburg.
Di RB Salzburg, ia pun mendapat penolakan serupa seperti di New York Red Bull. Bahkan banner bertuliskan ‘No to Marsch’ ditunjukkan oleh para pendukung.
Penolakan ini dikarenakan Marsch merupakan Outsider. Tetapi, lagi-lagi ia membuktikan dirinya dan membawa RB Salzburg meraih Double Winner yakni juara Bundesliga Austria dan Piala Austria di musim pertamanya.
- Kaya Taktik dan Motivator Andal
Mendalami sepak bola sebagai asisten pelatih sekelas Ralf Rangnick membuat Jesse Marsch kaya ide. Dengan formasi andalan 4-4-2 Double Six, ia menerapkan taktik Gegenpressing yang diprakarsai Rangnick sendiri.
Bahkan, ia menerapkan taktik Gegenpressing yang ia pelajari dengan filosofinya sendiri yang ia kembangkan kala menukangi tim-tim Amerika Serikat.
Selain urusan taktik, Jesse Marsch juga andal dalam memotivasi pemain. Hal tersebut terbukti kala RB Salzburg mampu membuat Liverpool kerepotan di Anfield kendati telah unggul 3-0 di babak pertama pada babak grup Liga Champions 2019/20.
Pada babak kedua, Marsch memotivasi anak asuhnya sehingga mampu membuat Liverpool kesulitan dan laga berakhir dengan skor 4-3.