Malangnya Nasib Eden Hazard, dari Pujaan hingga Jadi Kambing Hitam
INDOSPORT.COM – Eden Hazard menjadi sorotan usai Chelsea mengandaskan Real Madrid di semifinal leg kedua Liga Champions 2020/21. Pemain asal Belgia ini mungkin menjalani nasib malang dalam kariernya sebagai pesepak bola.
Kekalahan yang diterima Real Madrid di leg kedua semifinal Liga Champions memunculkan dua nama yang menjadi kambing hitam. Ia adalah Sergio Ramos dan Hazard.
Dijamu Chelsea di di Stamford Bridge, Kamis (6/5/21) dini hari WIB, Real Madrid tumbang dengan skor 2-0. Hasil itu membuat Los Blancos kalah agregat 1-3 dari The Blues dan gagal mendapatkan tiket ke final Liga Champions.
Para pendukung Real Madrid sempat dikejutkan dengan kembalinya Sergio Ramos ke lapangan sebagai strater pasca sembuh dari cedera. Akan tetapi penampilan bek timnas Spanyol itu tidak sesuai ekspektasi para penggemar.
Sergio Ramos terlihat sudah 'karatan' karena berbulan-bulan tidak bermain. Dia kesulitan menyamai kecepatan permainan Chelsea dan malah menjadi titik lemah pertahanan Real Madrid.
Ketika gol pertama Chelsea pada menit ke-28, Sergio Ramos hanya terlihat melongo saat Timo Werner mencetak gol lewat sundulan dengan memanfaatkan bola rebound yang membentur mistar.
Sementara itu, Hazard juga menjadi biang kerok kekalahan Real Madrid. Duet di lini depan bersama, Karim Benzema, Harzard sama sekali tidak membayar kepercayaan Zinedine Zidane dan juga harapan pendukung Los Blancos.
Pasalnya, saat pertandingan selesai pemain berusia 30 tahun itu tidak menunjukan rasa kecewa. Ia tersorot kamera sedang akrab bersama beberapa penggawa Chelsea sembari tertawa.
Apa yang ditampilkan Eden Hazard sepanjang laga dan pasca laga membuat dirinya menjadi bulan-bulanan di media sosial. Mimpi Hazard membawa Real Madrid dan menjuarai Liga Champions malah berakhir dengan olok-olok yang membuat dirinya menjadi pemain termalang.
1. Eden Hazard: Pesepak Bola Paling Tak Beruntung
Hazard datang dengan ekspektasi besar karena ia berstatus pembelian termahal kedua sepanjang masa Real Madrid di belakang Gareth Bale.
Status pemain termahal tak hanya menjadi faktor besarnya ekspektasi yang diberikan kepada Hazard. Nomor punggung 7 juga menjadi alasan pendukung besarnya ekspektasi Madridistas kepada sosoknya.
Sayangnya, Hazard bak pesakitan. Dua tahun hampir berlalu, namun tak ada sumbangsih nyata yang ia berikan kepada Real Madrid dan pendukungnya.
Kejengahan akan adanya kemungkinan ‘habisnya’ karier Hazard pun menyeruak. Kegembiraan dalam menyambut kedatangannya mulai berubah menjadi penyesalan.
Puncaknya pun terjadi kala ia turun sebagai starter di laga melawan mantan klubnya, Chelsea. Hazard tak mampu menunjukkan penampilan seperti kala ia membela The Blues dengan minimnya kontribusi yang ia berikan.
Ia hanya mampu melepaskan satu tembakan saja sepanjang 89 menit laga dan kemampuannya dalam dribel tak begitu terlihat dengan tingkat kesuksesan hanya dua kali atau 50 persen dari empat kesempatan yang ia miliki.
Apalagi setelah laga, Hazard kedapatan tak menunjukkan raut kecewa dan malah asyik bercanda bersama mantan rekan-rekannya di Chelsea dulu.
Sikap ini pun dikritisi. Hingga beragam pundit dan jurnalis yang hadir di acara TV El Chiringuito dibuat naik pitam. Banyak yang menyatakan Hazard tak punya waktu dan tempat lagi di Real Madrid.
Hazard kini berada di posisi Gareth Bale terdahulu. Ia menjadi kambing hitam dari kekalahan yang diterima Real Madrid.
Ironis memang. Hazard yang sebelumnya dipuja dan dielukan selama tujuh tahun membela Chelsea, kini harus berada di titik nadir bersama tim impiannya, Real Madrid.
Padahal, ada alasan lebih besar mengapa performa Real Madrid angin-anginan musim ini ketimbang menaruh beban kepada Hazard.
Pertama adalah badai cedera. Termasuk Hazard, Real Madrid diterpa badai cedera para pemainnya. Kedua adalah tak adanya regenerasi.
Mayoritas pemain Real Madrid saat ini telah memasuki usia uzur sebagai pemain. Hazard pun menjadi salah satunya mengingat usianya sudah kepala tiga.
Hazard memang malang. Di Chelsea ia menjadi sosok sentral dan The Blues tak nampak memenuhi ambisinya menjuarai Liga Champions karena terlalu bergantung kepadanya sehingga lupa untuk membangun skuat (membeli pemain berlabel bintang) di sekitarnya.
Hazard memang malang. Ia datang ke Real Madrid untuk memenuhi mimpinya dan ambisinya untuk menjuarai Liga Champions. Namun, Los Blancos bersama deretan bintangnya saat ini mulai kehabisan bensin tak seperti lima tahun ke belakang.
Pada akhirnya, Eden Hazard memang malang. Ia tak beruntung di Chelsea dan menjadi pesakitan serta terus menjadi kambing hitam di Real Madrid. Malangnya nasibmu, Hazard.