Layakkah Fikayo Tomori Dipermanenkan AC Milan?
INDOSPORT.COM â Nama Fikayo Tomori melejit kembali usai membawa AC Milan membantai Juventus di pekan ke-35 Serie A Italia 2020/21. Atas penampilan memukaunya, Rossoneri seharusnya tak perlu lagi ragu untuk mempermanenkan jasanya.
AC Milan membuka jalannya menembus zona Liga Champions musim depan atau finis di empat besar usai menumbangkan rivalnya, Juventus di Allianz Stadium.
Tak tanggung-tanggung, Rossoneri mencukur habis Juventus dengan skor 3-0 lewat gol Brahim Diaz, Ante Rebic dan bek andalannya, Fikayo Tomori.
Sejak pertandingan dimulai, Juventus sejatinya bisa membuka keunggulan terlebih dahulu lewat Giorgio Chiellini. Sayang, tandukannya melebar kendati gawang telah dalam keadaan kosong.
Ketidakmampuan Juventus mencuri gol pun berbuah petaka usai Brahim Diaz mencetak gol di menit-menit akhir babak pertama yang memberikan AC Milan keunggulan satu gol.
Usaha Juventus untuk mencetak gol balasan pun tak kunjung berbuah hasil. Petaka kembali hadir di menit ke-78 kali ini lewat sepakan keras Ante Rebic dari luar kotak penalti yang membuat Rossoneri unggul dua gol.
Empat menit sesudahnya, AC Milan kembali menambah gol lewat tandukan Tomori memanfaatkan umpan bola mati Hakan Calhanoglu.
Satu gol Tomori tersebut melengkapi penampilan apiknya dalam bertahan di laga itu. Ia mampu melakukan tujuh sapuan, memblok dan mengintersep bola sebanyak tiga kali, melakukan dua tekel, dan memenangkan dua duel udara serta dua duel dari tiga duel di lapangan.
Penampilan Fikayo Tomori di laga ini pun menuai beragam pujian, melengkapi pujian yang terus mengalir kepadanya sejak bergabung AC Milan. Kini bola ada di Rossoneri. Apakah penampilannya pantas membuatnya dipermanenkan?
1. Fikayo Tomori: Antara Keinginan dan Realitas AC Milan
Pasca laga Juventus vs AC Milan, Stefano Pioli menyebut bahwa ia dan Rossoneri memiliki niat yang jelas untuk mempermanenkan jasa Tomori.
“Niat kami dengan Tomori jelas dan niatnya juga jelas. Tapi itu untuk akhir musim dan bukan sekarang,” tutur Pioli.
Ucapan sang Allenatore sejatinya bukanlah garansi jika Tomori akan dipermanenkan pada akhir musim 2020/21 nanti.
Sebagai informasi, AC Milan memegang kunci penting dari transfer Tomori yakni opsi untuk mempermanenkannya di akhir musim dengan membayar Chelsea sebesar 28 juta euro (Rp482 miliar).
Harga tersebut terbilang murah sejatinya untuk bek berusia 23 tahun. Namun entah kenapa, AC Milan masih ingin mencoba menegosiasikan harga yang telah disepakati dengan Chelsea tersebut.
Untuk menilai kepantasan Tomori dipermanenkan atau tidak, petinggi AC Milan melihat dari dua sisi tersebut yakni performa dan finansial klub.
Secara performa, sejatinya Tomori melebihi ekspektasi untuk pemain muda yang baru datang ke Italia. Buktiknya, ia bahkan merebut tempat kapten AC Milan, Alessio Romagnoli.
Akan tetapi, Tomori masih menunjukkan bahwa dirinya masih seperti pemain muda lainnya yang labil dan tak konsisten. Untuk itu, harga 28 juta euro masih terhitung mahal.
Buktinya terlihat saat menghadapi Lazio di mana Tomori menjadi titik lemah AC Milan sehingga tumbang dengan tiga gol.
AC Milan pun berusaha menegosiasikan harganya. Bila mana Chelsea tetap ngotot dengan harga 28 juta euro, maka pemain berkebangsaan Inggris ini dirasa tak pantas untuk dipermanenkan Rossoneri.
Terlepas dari kondisi finansial, Tomori punya potensi besar untuk menjadi pemain masa depan AC Milan. Laga melawan Lazio hanya satu noda kecil saja dari performa apiknya bersama Rossoneri di musim 2020/21.
Rataannya sebagai bek muda anyar di Italia terbilang mumpuni dengan catatan 1.3 tekel per laga, 3.5 sapuan per laga, mencetk Clean Sheet empat kali dari 14 laga, dan tak pernah melakukan eror yang berbuah gol bagi lawan.
Selain itu, Tomori juga bertahan dengan baik tanpa melakukan pelanggaran berbuntut kartu. Dalam 14 laga bersama AC Milan, ia belum sekalipun mendapat kartu kuning ataupn merah.
Untuk harga 28 juta euro, performa Tomori sangatlah murah di tengah inflasi pasar pemain dang sangat pantas dipermanenkan.
Tapi kepantasan itu terbentur kondisi finansial AC Milan yang diterpa pandemi dan keinginan memboyong pemain lainnya. Untuk menjawab kepantasan Fikayo Tomori dipermanenkan atau tidak, jawabannya tentu ada di kubu Rossoneri sendiri dan di akhir musim.