Mengenang Masa-masa Kejayaan Timnas Yugoslavia
INDOSPORT.COM – Mengenang kembali masa-masa kejayaan Timnas Yugoslavia yang mampu menjadi salah satu kekuatan sepak bola dunia.
Keberhasilan Kroasia menjadi Runner Up di Piala Dunia 2018 lalu membuat banyak pihak mulai melirik bakat-bakat dari negeri Balkan.
Saat ini, para penggawa Kroasia bahkan telah banyak beredar di lima liga top Eropa sebut saja Luka Modric (Real Madrid), Mateo Kovacic (Chelsea), Marcelo Brozovic (Inter Milan), dan pemain lainnya.
Bahkan tak hanya Kroasia, negeri-negeri Balkan lainnya pun melahirkan bakat-bakat hebat seperti Edin Dzeko (Bosnia-Herzegovina), Jan Oblak (Slovenia), Luka Jovic (Serbia), dan deretan bintang lainnya.
Lahirnya bakat-bakat apik dari negeri-negeri Balkan pun disebut tak lepas dari eksistensi Timnas Yugoslavia pada dahulu kala.
Kroasia, Serbia, Bosnia-Herzegovina, dan negara-negara lainnya dulunya adalah satu negara di bawah bendera Republik Federal Sosialis Yugoslavia yang berada di sebelah tenggara Eropa.
Yugoslavia memiliki luas mencapai 102.350 km persegi. Pada tahun 1992 akibat perang Balkan, Yugoslavia terpecah menjadi tujuh negara.
Pecahnya negara ini juga menghancurkan sepak bolanya Yugoslavia yang saat itu dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki bakat emas di dunia kulit bundar.
Bahkan saking hebatnya, Timnas Yugoslavia dijuluki sebagai Brasil dari Eropa. Julukan ini bukanlah isapan jempol belaka jika mengingat permainan yang ditampilkan tim yang juga berjuluk Plavi tersebut.
Bagaimana kisah kehebatan Timnas Yugoslavia yang termahsyur tersebut? Berikut kisahnya.
1. Brasil dari Eropa
Timnas Yugoslavia didirikan pada 1918 saat Yugoslavia masih berbentuk kerajaan. Perjalanannya pun untuk menjadi kekuatan anyar sepak bola dunia tak berjalan mulus.
Pada awalnya, Yugoslavia dibekuk 7-0 oleh Cekoslovakia pada laga internasional pertamanya di Olimpiade musim panas Antwerpen tahun 1920.
Pelan tapi pasti, regenerasi serta pembinaan yang apik melahirkan kekuatan anyar. 10 tahun berselang, Yugoslavia bisa mencapai babak semifinal Piala Dunia pertama di Uruguay.
Langkah apik Yugoslavia pun berlanjut di Piala Dunia 1962 saat negaranya telah berubah menjadi Republik Federal Sosialis Yugoslavia.
Di Eropa, pencapaian Yugoslavia pun tak main-main. Plavi dua kali menjadi Runner-Up Piala Eropa di tahun 1960 dan 1968. Pada tahun 1968, Yugoslavia bahkan membuat Italia kesulitan di babak puncak sehingga harus memainkan babak Replay.
Di puncak masa keemasannya, Yugoslavia mendapat julukan Brasil dari Eropa seiring apiknya permainan Plavi dan lahirnya bakat-bakat apik kala itu.
Sebut saja Dragan Daji, Branko Zebec, dan Stjepan Bobek yang disebut para pemain terbaik di era itu. Selain itu masih ada nama lain seperti Zvonimir Boban, Predag Mijatovic, Robert Prosineki, Robert Jarni, dan Darko Panev.
Deretan nama-nama terakhir di atas ini bahkan mampu membawa Yugoslavia menjuarai Piala Dunia Junior pada tahun 1978.
Sayangnya, Perang Balkan meletus pada tahun 1992. Perang ini berimbas pada Timnas Yugoslavia yang mendapat larangan tampil di ajang internasional.
Kala itu, Yugoslavia harusnya tampil di Piala Eropa 1992. Namun, PBB melarangnya dan kesertaannya digantikan oleh Denmark yang kemudian menjuarai ajang tersebut.
Akibat perang tersebut, Yugoslavia pun pecah dan membuat para penggawa Timnasnya memilih negara yang akan mereka bela di ajang internasional.
Timnas Yugoslavia sejatinya masih berdiri setelah perang tersebut. Namun, pada 2002 Plavi dinyatakan berganti nama menjdi Timnas Serbia dan Montenegro.