x

Ketika Chelsea Membutuhkan Pelatih Supersub untuk ke Final Liga Champions

Sabtu, 15 Mei 2021 17:57 WIB
Editor: Coro Mountana

INDOSPORT.COM - Ada sebuah fenomena unik yang terjadi pada Chelsea, di mana mereka membutuhkan pelatih supersub untuk ke final Liga Champions.

Tak ada yang menyangka sebelumnya kalau Chelsea bakal lolos ke final Liga Champions musim ini. Memang jika melihat aktivitas di bursa transfer, Chelsea memang layak ditakuti.

Pasalnya ketika banyak tim sedang berhemat karena pandemi, Chelsea justru jor-joran di awal musim dengan membeli banyak pemain bintang. Seperti Timo Werner, Kai Havertz hingga Ben Chilwell.

Baca Juga
Baca Juga

Namun, banyak pengamat menilai kalau Chelsea ini butuh adaptasi karena kedatangan banyak pemain baru. Benar saja, Chelsea kesulitan di pertengahan musim hingga membuat pelatih Frank Lampard pun dipecat.

Chelsea kemudian menujuk Thomas Tuchel sebagai pelatih supersub alias pengganti Lampard. Secara pengalaman, Tuchel memang layak diperhitungkan karena mampu membawa PSG ke final Liga Champions.

Keputusan Chelsea pun terbilang tokcer karena Tuchel kembali ke final Liga Champions. Padahal tidak ada yang menyangka sebelumnya, tim baru dengan pelatih dipecat, malah bisa ke final Liga Champions.

Baca Juga
Baca Juga

Tapi kalau mau dirunut secara historis, Chelsea memang entah mengapa punya peruntungan bagus dengan pelatih pengganti di tengah jalan. Dalam sejarahnya, justru pelatih yang bisa mengantarkan Chelsea ke final Liga Champions, adalah pelatih pengganti.

Bak seperti Manchester United membutuhkan supersub bernama Ole Gunnar Solskjaer untuk cetak gol kemenangan di final Liga Champions 1999. Chelsea pun demikian, membutuhkan pelatih supersub untuk bisa ke final Liga Champions


1. Avram Grant

Roberto Di Matteo, mantan pelatih Chelsea yang mempersembahkan gelar Liga Champions di tahun 2012.

Pelatih supersub atau pengganti pertama yang mampu mengantarkan Chelsea ke final Liga Championa adalah Avram Grant. Secara nama, pasti banyak yang sangsi kalau Grant bisa membawa Chelsea berbicara lebih banyak di Liga Champions.

Jose Mourinho saja selalu gagal membawa Chelsea ke final Liga Champions, apalagi Avram Grant. Namun ternyata, Grant membalikan semua prediksi itu di semifinal Liga Champions 2008.

Ketika itu, Chelsea dihadang oleh Liverpool yang sudah mendepak The Blues asuhan Mourinho 2 kali dalam 3 musim terakhir di semifinal. Grant secara mengejutkan mampu membawa Chelsea menyingkirkan Liverpool dan melaju ke final untuk pertama kali.

Sayang di babak final, Chelsea harus kalah adu penalti dari Manchester United. Meski begitu Avram Grant telah mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pelatih pertama Chelsea yang bisa ke final Liga Champions.

Roberto Di Matteo

Jika Avram Grant gagal di final, cerita berbeda dialami oleh Roberto Di Matteo. Pelatih asal Italia itu masuk menggantikan Andre Villas-Boas yang dianggap kehilangan ruang ganti dan kepercayaan dari para pemain Chelsea.

Tugas Di Matteo ketika itu tidak mudah karena Chelsea sudah kalah 1-3 dari Napoli pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2012. mengejutkannya, Di Matteo ternyata mampu membawa Chelsea bangkit untuk menyingkirkan Napoli.

Perjalanan Di Matteo di Liga Champions pun mulus hingga akhrinya dihadang oleh Barcelona pada babak semifinal. Sempat kalah 0-2 di leg kedua, Di Matteo tidak panik dan berhasil menemukan cara untuk membalikan keadaan.

Chelsea pun akhirnya dibawa ke final Liga Champions untuk kedua kalinya. Situasi di final pun sebenarnya tak menguntungkan Chelsea karena Bayern Munchen main di kandang dan sudah unggul 1-0.

Namun semangat juang Didier Drogba pada akhinya menentukan nasib Chelsea untuk jadi juara di Munchen saat itu. Roberto Di Matteo pun jadi pelatih pertama yang mengantarkan Chelsea jadi juara Liga Champions.

Dan kini, Chelsea kembali ke final Liga Champions berkat pelatih supersub bernama Thomas Tuchel. Pertanyaannya sekarang, apakah Tuchel bakal mengikuti jejak Avram Grant yang kalah di final, atau Roberto Di Matteo yang membawa Chelsea juara Liga Champions?

ChelseaLiga ChampionsAvram GrantRoberto Di MatteoThomas TuchelIn Depth SportsFeature

Berita Terkini