Gara-gara Aksi Egoisnya, Cristiano Ronaldo 'Tak Dianggap' di Juventus
INDOSPORT.COM - Setelah Andrea Pirlo membuat Juventus gagal pertahankan juara Serie A Liga Italia, situasi buruk kini menimpa Cristiano Ronaldo. Gara-gara aksi egoisnya, ia dimusuhi rekan-rekan seperjuangan di ruang ganti.
Tiba dari Real Madrid dengan harga 112 juta euro (Rp1,9 triliun), sosok megabintang asal Portugal itu diharapkan jadi andalan utama tim. Bagaimana tidak? Torehan 15 trofi, diantaranya empat Liga Champions buatnya begitu berharga.
Belum lagi statistik gila CR7 selama sembilan tahun (2009-2018) berupa 450 gol dalam 438 pertandingan. Sosoknya pun diharapkan bisa menambah kejayaan bagi Vecchia Signora yang ingin meraih prestasi tak cuma di tingkat domestik saja melainkan Eropa.
Awalnya, pemain ikonik nomor tujuh ini mampu sumbangkan dua gelar Serie A Liga Italia, akan tetapi musim ini malah jadi petaka. Jangkan Scudetto, gelar Liga Champions gagal didapat Juve yang sudah memecat Massimiliano Allegri dan Maurizio Sarri.
Bahkan, semenjak era kepelatihan Pirlo, sepak terjang Juventus kian menyedihkan hingga terancam gagal main di pentas terakbar Eropa musim depan. Saat prestasi kian memperihatinkan, situasi di dalam skuat utama malah kian rumit.
Ronaldo kabarnya bernafsu hengkang pada akhir musim nanti jika kubu hitam putih tak bisa memenuhi ekspektasinya untuk terus berprestasi. Apalagi adanya keterlibatan dengan Liga Super Eropa membuat tim asal Turin itu terancam terusir dari Serie A.
Entah merupakan suatu tindakan pemberontakan atau tidak, sang bintang mulai cari gara-gara dengan memanfaatkan keistimewaannya. Ya, eks bomber Real Madrid ini bertingkah egois hingga tak dianggap oleh rekan-rekannya di sana.
1. Ronaldo Terlalu Istimewa, Rekan-rekannya di Juventus Murka
Melansir laman Sportbible, pemain berusia 36 tahun itu dikabarkan hanya sendirian tanpa teman ketika berada di ruang ganti. Kondisi yang terjadi baru-baru ini kabarnya disebabkan oleh banyak keistimewaan yang diberikan Si Nyonya Tua untuknya.
Bukan cuma soal gaji hingga 31 juta euro (Rp539 miliar) setahun, melainkan juga hak istimewa tinggalkan sesi latihan demi kepentingan pribadi. Terlihat kala dirinya ogah bersosialisasi dengan rekan-rekannya usai bolos latihan demi beli Ferrari.
Membeli mobil mewah seharga 1,6 juta euro (Rp28 miliar) dengan dalih kesal usai timnya kalah 0-3 atas AC Milan tentu tak dibenarkan. Tak heran, pemain seperti Matthijs de Ligt, Juan Cuadrado, dan lainnya mengira sang bintang terlalu dimanja Andrea Agnelli.
Meskipun pada akhirnya ia lantas torehkan rekor 100 gol untuk skuat The Old Lady sekaligus bukukan namanya dalam sejarah sebagai pengoleksi 100 gol untuk tiga tim berbeda Eropa, kansnya untuk bertahan terkesan sangat tipis.
Selama Andrea Pirlo masih menukangi Juventus, hasrat Cristiano Ronaldo untuk hengkang bahkan dari Serie A Liga Italia benar-benar jadi nyata. Sebut saja keterkaitannya dengan PSG, Manchester United, dan tim masa kecilnya Sporting Lisbon.