3 Alasan Liverpool Bakal Gagal Lolos ke Liga Champions Musim Depan
INDOSPORT.COM - Berikut ini aadalah 3 alasan kenapa Liverpool bakal gagal lolos ke Liga Champions untuk musim depan.
Keberhasilan Chelsea mengalahkan Leicester City dini hari tadi, sedikit banyak telah membantu Liverpool untuk masuk 4 besar. Pasalnya, dengan tabungan satu laga lebih banyak, Liverpool tinggal sapu bersih saja untuk lolos ke Liga Champions musim depan.
Untuk sementara Liverpool memang masih ada di posisi kelima, tapi hanya terpaut 3 poin dari Leicester City dan 4 saja dari Chelsea. Apalagi di atas kertas, lawan yang akan dihadapi Liverpool punya kualitas di bawah.
Berbeda dengan Leicester yang masih harus berhadapan dengan Tottenham Hotspur. Sementara itu, Chelsea harus bertanding dengan tim penuh kejutan musim ini, Aston Villa.
Jadi secara hitung-hitungan, Liverpool bisa menentukan nasibnya sendiri untuk lolos ke Liga Champions. Tinggal sapu bersih 2 laga sisa dengan skor besar agar bisa unggul selisih gol atas Leicester walau mereka menang atas Tottenham sekalipun.
Atau berharap Chelsea ditahan imbang oleh Aston Villa, maka Liverpool bahkan bisa masuk ke 3 besar. Semua terdengar mudah bagi Liverpool untuk masuk Liga Champions musim depan, tapi sebenarnya tidak semudah itu juga.
Soalnya, ada sejumlah alasan kenapa Liverpool justru bakal gagal lolos ke Liga Champions musim depan. Setidaknya ada 3 alasan kuat mengapa peluang Liverpool lolos ke Liga Champions musim depan justru terbilang berat.
1. Burnley dan Crystal Palace Punya Taktik Jitu
Pertama, dua lawan sisa Liverpool memang punya kualitas di bawah, tapi Burnley dan Crystal Palace sebenarnya punya taktik jitu. Taktik bertahan total sembari mengincar serangan balik cepat seringkali justru berhasil menaklukan Liverpool.
Burnley contohnya, di pertemuan pertama dengan taktik itu justru mampu mengalahkan Liverpool di kandangnya sendiri. Apalagi dini hari nanti laga akan dimainkan di kandang Burnley, Liverpool jelas tak akan mudah untuk menang.
Lalu Crystal Palace memang terakhir dibantai 0-7, tapi pelatih Roy Hodgson yang bakal hengkang, bisa saja menerapkan taktik parkir bus yang jadi kelemahan Liverpool. Jangan lupa juga secara historis, Crystal Palace pernah memberi mimpi buruk bagi Liverpool dengan skor 3-3.
Lini Depan Masih Mandul
Alasan kenapa Liverpool lemah dengan taktik parkir bus adalah karena lini depan yang masih sangat mandul. Memang pelan-pelan Liverpool mulai membaik secara peforma, tapi tidak dengan produktivitas lini depan.
Dengan absennya Diogo Jota juga semakin menambah pelik masalah, soalnya praktis hanya Mohamed Salah yang masih rutin cetak gol. Sedangkan Roberto Firmino dan Sadio Mane memang sudah cukup jarang membuat gol.
Di laga terakhir melawan WBA saja, Liverpool butuh Alisson Becker untuk mencetak gol kemenangan, padahal itu bukan tugas utamanya. Jika di laga lawan Burnley dan Crystal Palace, lini depan Liverpool masih mandul, rasanya lupakan saja mimpi lolos ke Liga Champions.
Duet Bek Tengah Mengkhawatirkan
Tak hanya lini depan, tapi juga koordinasi di lini belakang juga mengkhawatirkan. Bagaimana tidak, itu karena Liverpool pertahanannya dijaga oleh duet bek tengah yang masih muda, Nathaniel Phillips dan Rhys Williams.
Menyedihkan memang melihat Liverpool jadi satu-satunya tim big six Liga Inggris yang mengandalkan duet bek tengah dengan nomor besar (46 dan 47) dan masih muda pula. Keduanya pada dasarnya punya kemampuan.
Tapi di laga lawan WBA kemarin, jelas terlihat masih sering terjadi salah koordinasi sehingga terjadi kebobolan. Jika lini depan mandul, lini belakang mengkhawatirkan, rasanya Liverpool butuh gol ajaib Alisson Becker lagi untuk membawa lolos ke Liga Champions.