x

Ketika Bek Portugal 'Melatih' dan Membawa Chelsea Menjuarai Liga Champions 2012

Sabtu, 22 Mei 2021 13:17 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Jose Bosingwa (kanan).

INDOSPORT.COM – Di balik kisah heroik Chelsea menjuarai Liga Champions 2011/12, terdapat satu momen menarik ketika bek Portugal, Jose Bosingwa, menjadi ‘pelatih’ dadakan di semifinal.

Chelsea menorehkan tinta emas kala menjadi kampiun Liga Champions pada musim 2011/12. Gelar itu menjadi gelar pertama The Blues sejak klub asal London Barat ini berdiri pada tahun 1905.

Keberhasilan Chelsea menjadi kampiun sejatinya cukup mengagetkan. Maklum saja, The Blues kala itu diisi oleh para pemain gaek dan tengah mengalami pergantian pelatih.

Baca Juga
Baca Juga

Pergantian pelatih dari Andre Villas-Boas ke Roberto Di Matteo pun terjadi saat Chelsea baru saja menelan kekalahan 1-3 dari Napoli di leg pertama babak 16 besar Liga Champions.

Pergantian pelatih ke Roberto Di Matteo dan kekalahan 1-3 di leg pertama membuat para pecinta sepak bola meyakini Chelsea akan tersingkir dari Liga Champion 2011/12.

Namun, Chelsea secara heroik mampu membalikkan keadaan dan menang dengan agregat 5-4 di leg kedua. Perjalanan pun berlanjut ke perempatfinal di mana The Blues bertemu Benfica.

Dengan mudah, Chelsea lolos ke semifinal dan bertemu tim terbaik di dunia saat itu, yakni Barcelona bersama Pep Guardiola.

Baca Juga
Baca Juga

Di fase semifinal, Chelsea diyakini akan tumbang. Namun, The Blues mampu unggul 1-0 di leg pertama. Di leg kedua, Chelsea diyakini akan kalah apalagi telah tertinggal satu gol dan harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-37/

Namun dengan magisnya, Chelsea berhasil mencuri dua gol di akhir babak pertama dan akhir  babak kedua sehingga lolos ke final dan menjadi kampiun Liga Champions.

Di semifinal leg kedua melawan Barcelona, terdapat kisah menarik di mana bek asal Portugal, Jose Bosingwa, mendadak menjadi ‘pelatih’ sehingga mampu membawa Chelsea lolos ke final. Bagaimana kisahnya?


1. Menjadi 'Pelatih' Chelsea di Laga vs Barcelona

Ashley Cole, Billy McCulloch, John Terry, Jose Bosingwa, Raul Meireles, Salomon Kalou, Frank Lampard, John Mikel Obi parade kemenangan Chelsea setelah memenangi Liga Champions.

Sebagaimana yang telah dijelaskan. Saat di leg kedua semifinal melawan Barcelona, Chelsea harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-37 setelah tertinggal satu gol di menit ke-35 lewat Sergio Busquets.

Saat itu, John Terry diusir keluar lapangan karena melakukan tindakan konyol dengan menendang Alexis Sanchez dari belakang. Kartu merah langsung dikeluarkan wasit Cuneyt Cakir.

Tertinggal satu gol dan bermain dengan 10 orang membuat Robert Di Matteo selaku pelatih harus memutar otak agar timnya tak kebobolan lagi.

Gary Cahill yang telah keluar di menit ke-12 karena cedera membuat Chelsea dan Di Matteo tak punya bek tengah cadangan. Alhasil ia memerintahkan Branislav Ivanovic.

Namun, Jose Bosingwa yang bermain menjadi starter malam itu, memiliki ide lain. Hal ini dikisahkan oleh Didier Drogba, sang pahlawan Chelsea di laga final kelak.

“Para pemain benar-benar maju untuk bertanggung jawab (usai kebobolan satu gol dan harus bermain dengan 10 pemain),” kenang Drogba.

“Pelatih memerintahkan Ivanovic untuk bermain sebagai bek tengah. Tapi Jose Bosingwa berkata ‘Tidak,tidak. Saya akan bermain sebagai bek tengah’ dan melanjutkan idenya tentang di mana pemain lain harus menempati posisi,” lanjut Drogba.

Drogba yang melihat Bosingwa memiliki ide seperti itu bahkan juga memberi masukan bahwa dirinya akan menjadi bek kiri dan juga striker apapun resikonya.

Ide Bosingwa dan perkataan Drogba memang dibuktikan. Saat itu, Bosingwa harus menerima gol Chelsea kebobolan lagi lewat Andres Iniesta di menit ke-43 pasca John Terry diusir.

Selepas gol kedua Barcelona, Chelsea sempat memperkecil kedudukan lewat Ramires di akhir babak pertama. Di babak kedua, Bosingwa dan seluruh pemain Chelsea termasuk Drogba benar-benar bertahan.

Drogba yang lebih banyak beraksi sebagai bek kiri saat itu, ditarik keluar di menit ke-80 digantikan oleh Fernando Torres.

Solidnya pertahanan yang dikomandoi Bosingwa bahkan membuat Chelsea tak kebobolan hingga pada akhirnya di menit ke-90+2, Torres mencetak gol memanfaatkan bola sapuan Ashley Cole.

Gol Torres menyamakan kedudukan dan membuat Chelsea lolos ke final dan kemudian meraih titel Liga Champions pertamanya sepanjang sejarah klub.

ChelseaBarcelonaLiga ChampionsDidier DrogbaRoberto Di MatteoSepak Bola

Berita Terkini