Kisah Pelatih Israel yang Pernah Melatih Timnas Palestina
INDOSPORT.COM – Sepak bola memang tak memandang warna politik. Hal tersebut terlihat saat pelatih asal Israel, Azmi Nassar, melatih Timnas Palestina.
Palestina dan Israel adalah dua identitas yang tak bisa disatukan. Bahkan dewasa ini, media sosial dibuat heboh dengan peristiwa yang melibatkan dua identitas tersebut.
Terlepas masalah dan penyebab yang ada di dalamnya, dunia mengarahkan pandangannya ke Palestina dan Israel. Hampir seluruh elemen di dunia, termasuk sepak bola.
Masih jelas teringat bagaimana pemain Leicester City mengibarkan bendera Palestina saat merayakan gelar juara Piala FA 2020/21.
Lalu ada Paul Pogba dan Amad Diallo yang juga membentangkan bendera Palestina pasca Manchester United bertanding di Old Trafford.
Para pesepak bola memberikan perhatiannya pada peristiwa yang terjadi antara Palestina dan Israel. Bahkan, di dunia maya hal tersebut berlaku.
Sederet pemain memberikan dukungan ke Palestina. Dan ada pula pemain yang membela Israel secara terang-terangan seperti yang ditunjukkan bomber PSV Eindhoven, Eran Zahavi, yang memang berkewarganegaaran Israel.
Banyak tanggapan yang ditunjukkan terhadap pandangan pesepak bola terhadap konflik Palestina dan Israel ini. Ada yang mendukung, ada pula yang mengecamnya.
Namun tetap saja, perbedaan pandangan ini pada akhirnya tak begitu terlihat di sepak bola. Seperti halnya kisah pelatih Israel melatih Timnas Palestina.
Berikut INDOSPORT rangkum kisah Azmi Nassar yang merupakan pelatih berkebangsaan Israel dan pernah melatih Timnas Palestina.
1. Pelatih Israel yang Dipuja Palestina
Azmi Nassar merupakan mantan penyerang Hapoel Haifa yang lahir di Nazareth, Israel. Pasca pensiun sebagai pemain, Azmi melanjutkan kiprahnya sebagai pelatih.
Di dunia kepelatihan, Azmi menangani beberapa klub Israel. Dilansir dari Transfermarkt, ada klub Bnei Sakhnin dan M.Ahi Nazareth.
Namun yang unik dari karier kepelatihannya adalah saat ia menukangi Timnas Palestina. Tak tanggung-tanggung, ia menjabat sebagai pelatih Palestina sebanyak tiga kali atau tiga periode.
Di periode pertama, Azmi mampu membawa Timnas Palestina meraih medali perunggu di Pesta Olahraga Arab tahun 1999 di Yordania.
Setelahnya ia kembali ke Israel dan pada tahun 2001, Azmi kembali melatih Timnas Palestina walau periode keduanya ini terbilang singkat, yakni kurang dari satu tahun.
Di tahun 2005, Azmi kembali melatih Timnas Palestina dan mendapat tugas membawa Palestina lolos ke Piala Asia 2007. Naas, Azmi gagal membawa Palestina lolos.
Saat menjalani kualifikasi Piala Asia 2007, ada kisah menarik dari Azmi di mana ia hadir menonton di stadion saat Palestina menghadapi Israel.
Ia hadir meski saat itu Azmi didiagnosa mengalami gangguan otot serta dalam kondisi tak sehat dan kala itu, kursi kepelatihan ia berikan kepada Thomas Viczko.
Pada Maret 2007, Azmi menghembuskan nafas terakhirnya di kampung halamannya, Nazareth (Israel). Ia wafat di usia 48 tahun kala itu.
Saat kabar Azmi meninggal tersiar, ribuan warga Palestina menghadiri tempat peristirahatan terakhir Azmi Nassar di Nazareth sembari mengibarkan fotonya yang berhiaskan bendera Palestina.