Alasan Pirlo Cadangkan Ronaldo Saat Lawan Bologna, Bukan karena Benci!
INDOSPORT.COM - Pelatih Juventus, Andrea Pirlo, mengungkap alasan dibalik keputusan mencadangkan Cristiano Ronaldo di pekan terakhir Serie A Italia 2020/21 saat berhadapan dengan Bologna.
Juventus secara dramatis berhasil menemani AC Milan, Inter, dan Atalanta setelah menang empat nol atas tuan rumah Bologna.
Keberhasilan Juventus lolos terbilang dramatis lantaran mereka 'dibantu' oleh Hellas Verona yang di waktu bersamaan menahan imbang Napoli 1-1. Skuad asuhan Gennaro Gattuso harus menelan pahit menjadi tim yang terlempar dari empat besar klasemen akhir Liga Italia.
Hal yang menarik, Si Nyonya Tua merebut kemenangan itu tanpa bantuan sang megabintang, Cristiano Ronaldo. Bintang berpaspor Portugal itu menghuni bangku cadangan.
Bukan karena benci, Andrea Pirlo rupanya punya alasan khusus tidak memainkan CR7 di laga pamungkas Serie A. Pelatih berusia 42 tahun itu ingin memberi waktu lebih untuk Ronaldo agar bisa beristirahat.
"Itu adalah keputusan bersama. Cristiano Ronaldo layak mendapat waktu istirahat setelah pertandingan hari Rabu (Coppa Italia). Oleh sebab itu, saya memasang Alvaro Morata sebagai starter," ujar Andrea Pirlo, dikutip dari Football Italia.
"Cristiano Ronaldo tidak mempermasalahkan hal itu. Saya memiliki skuat yang dalam sehingga bisa memilih banyak pemain berbeda." imbuhnya.
1. Pirlo Anggap Juventus Klub Kuat
Juventus musim ini memang gagal mempertahankan scudetto yang mereka rengkuh dalam 9 edisi terakhir, namun Pirlo yakin Si Nyonya Tua akan tetap menjadi klub terdepan karena mempunyai kekuatan yang merata.
"Saya membayangkan Juventus akan menjadi klub yang lebih perkasa, tim yang sadar akan kekuatannya. Beberapa pemain hebat di sini, bahkan masih belum menyadari potensi mereka," kata eks gelandang AC Milan tersebut.
"Sebagai contoh misalnya, Rabiot. Dia adalah gelandang yang unik, punya mental juara. Saya juga berhasil menempatkan beberapa pemain dalam posisi yang pas sehingga bisa tampil maksimal."
"Kami berada di jalur yang benar jika kami saling merangkul dan berjalan beriringan demi mencapau target. Inilah yang kurang dalam skuat kami." tambah sang juru taktik.
Liga Champions 2021/22 tentu akan menjadi kompetisi yang dinantikan seluruh penggemar sepak bola, mengingat tiga tim klasik Serie A, Inter Milan, AC Milan, dan Juventus, sama-sama akan bertanding di kompetisi paling elite Eropa tersebut.