Lille Resmi Ditinggal Pelatih yang Antarkan Mereka Juara Ligue 1
INDOSPORT.COM -Â Musim ini Lille tampil mengejutkan di Ligue 1 Prancis dengan menjadi juara liga, memutus dominasi Paris Saint-Germain (PSG) dalam beberapa musim terakhir.
Kepastian tersebut didapat setelah Lille mampu mengalahkan Angers 2-1 pada Senin (24/05/21) dinihari WIB. Kemenangan itu mengantarkan Lille mengunci gelar Ligue 1 musim ini.
Sebab, hingga pekan terakhir mereka mampu bertahan di puncak klasemen dengan keunggulan satu poin dari PSG di posisi kedua.
Satu nama yang paling berjasa atas keberhasilan Lille merebut gelar Ligue 1 Prancis adalah pelatih mereka, Christophe Galtier.
Sayangnya setelah mengantarkan Lille juara, pria berusia 54 tahun itu enggan memperpanjang kontraknya yang berakhir pada musim panas ini. Ia memutuskan untuk meninggalkan klub setelah mengabdi selama empat musim di sana.
"Setelah menghabiskan empat tahun di sini, saya merasa di dalam hati bahwa inilah waktunya untuk meninggalkan klub yang indah ini, klub yang luar biasa ini," kata Galtier kepada L'Equipe.
"Keputusan saya tidak terkait dengan peringkat akhir tim, jika kami finis keempat atau ketujuh saya akan membuat keputusan yang sama," lanjutnya.
"Saya tidak ingin pergi hanya karena telah sukses. Saya pergi karena saya telah memutuskan bahwa setelah empat tahun ini adalah waktunya untuk pergi," tuturnya.
1. Christhope Galtier Mengenal Lille
Christhope Galtier yang pernah bermain untuk Lille sebagai bek dari 1987 hingga 1990, memimpin tim utama pada Desember 2017 ketika mereka terancam terdegradasi ke Ligue 2.
Tapi tim dari utara Prancis selamat dari turun kasta dengan finis ke-17 dan hanya satu poin di atas zona play-off degradasi.
Namun, terjadi perubahan besar di musim berikutnya, dimana mereka menjadi runner-up di belakang PSG, kemudian mengakhiri kampanye 2019/20 di posisi ke-4.
"Saya meninggalkan Lille dengan hasil yang luar biasa, saya membutuhkan sesuatu yang lain."
"Saya tidak ingin terjebak dalam rutinitas, menjadi sesuatu yang klasik, seperti yang saya alami pada satu titik di Saint-Etienne. Keausan, selalu berada di lingkungan yang sama," tukasnya.