Untung Rugi jika Antonio Conte Bergabung dengan Tottenham Hotspur

INDOSPORT.COM – Menimbang untung rugi jika Antonio Conte berlabuh ke Tottenham Hotspur usai resmi berpisah dengan Inter Milan.

Hubungan Antonio Conte dan Inter harus berakhir setelah memanas dalam beberapa hari terakhir. Padahal Romelu Lukaku dan kawan-kawan baru saja menikmati gelar Scudetto di musim kedua kebersamaan mereka.

Sejatinya, kontrak Conte bersama Inter Milan masih tersisa satu tahun lagi. Namun keduanya sudah tidak berada dalam visi misi yang sama.

Menurut laporan dari The Guardian, Conte menentang rencana Inter Milan yang akan menjual sejumlah pemain bintangnya yang ditaksir bisa mencapai 80 juta euro. Akan tetapi, kondisi keuangan klub membuat Inter terpaksa melakukan perombakan.

Antonio Conte menginginkan Inter Milan bisa mendukung dalam perekrutan pemain. Pelatih berusia 51 tahun itu membutuhkan skuat yang kompetitif untuk bersaing di jalur juara Liga Italia dan Liga Champions musim depan.

Conte sendiri bergabung dengan Inter Milan pada Mei 2019 dengan mempersembahkan satu gelar Scudetto. Nantinya mantan pelatih Juventus dan Chelsea itu akan menerima bayaran sebesar 7 juta euro sebagai kesepakatan mengakhiri kontrak kerja sama.

Kini setelah Conte resmi hengkang dari Inter, banyak yang menduga dirinya takkan berlama-lama menganggur. Apalagi, saat ini banyak klub yang tengah mengincar pelatih.

Ada Real Madrid yang baru ditinggal Zinedine Zidane, lalu ada Tottenham yang juga tengah mencari pelatih anyar pasca pemecatan Jose Mourinho.

Dengan kemungkinan Massimiliano Allegri ke Real Madrid, maka ada potensi bahwa Conte akan bergabung Tottenham yang memang membutuhkan pelatih bermental juara sepertinya.

Tentu akan ada keuntungan dan kerugian yang didapat kedua pihak jika Antonio Conte memang berlabuh ke Tottenham Hotspur. Lantas, apa keuntungan dan kerugiannya?

1. Keuntungan dan Kerugian Andai Conte Latih Spurs

• Keuntungan:

1. Dengan mendatangkan Conte, Tottenham mendapatkan salah satu pelatih bermental juara yang bisa mengakhiri nirgelar Spurs sejak 2008.
2. Selain mental yang ditularkan, taktik Conte akan mampu diterapkan dengan baik di Tottenham mengingat ia memiliki Pattern taktik yang mengandalkan pertahanan solid dan serangan balik cepat, hampir sama dengan taktik yang diterapkan Mourinho sebelumnya.
3. Conte juga kenal dengan sepak bola Inggris setelah sempat menukangi rival Tottenham, yakni Chelsea. Sehingga ia tak perlu lama beradaptasi.

• Kerugian:

1. Conte tipikal pelatih yang kerap tak sependapat dengan petinggi klub serta berkonfrontasi dengan pemain yang ia tak suka. Alhasil, hal ini membuatnya akan terus diterpa isu pemecatan.
2. Conte juga pelatih yang kerap berbelanja pemain. Di Inter saja selama dua musim ia menghabiskan dana Rp4 triliun lebih. Dengan fakta bahwa Tottenham terbilang irit di bursa transfer, maka perselisihan bisa saja tak terelakkan.
3. Mendatangkan pelatih sekelas Conte jelas akan memakan banyak biaya. Dengan pengalamannya di Inter dan Chelsea yang meminta mahar saat dipecat, Tottenham tentu akan merugi secara finansial jika nantinya ia menyerah demi mendapat pemecatan seperti di Chelsea musim 2017/18.