3 Alasan Simone Inzaghi Cocok Gantikan Conte Sebagai Pelatih Inter Milan
INDOSPORT.COM â Melihat tiga alasan mengapa Simone Inzaghi merupakan sosok yang tepat untuk menggantikan Antonio Conte sebagai pelatih utama Inter Milan musim depan. Apa sajakah itu?
Sebelumnya, teka-teki masa depan Antonio Conte bersama Inter Milan telah menemukan titik terang. Melalui laman resmi klub, diketahui bahwa pelatih berusia 51 tahun itu tak lagi lanjutkan karier di Giuseppe Meazza.
Kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri jalinan kerja sama, lantaran visi dan misi yang sudah tidak lagi sama. Atas kesepakatan itu, Inter Milan harus mengeluarkan uang sebesar 7 juta euro untuk membayar pesangon Conte.
Padahal Antonio Conte baru saja sukses membawa Inter Milan menjuarai Liga Italia musim ini, sekaligus merusak dominasi Juventus dalam beberapa tahun terakhir.
Namun karena manajemen Inter Milan kesulitan finansial dan ingin menjual beberapa pemain bintangnya, Conte yang tidak setuju mencoba menahan. Keduanya pun sempat terlibat perselisihan.
Antonio Conte ingin mempertahankan delapan pemain yang dianggap penting untuk tim termasuk Milan Skriniar, Romelu Lukaku, dan Lautaro Martinez.
Sayang, keputusan klub itu tidak bisa dibatalkan karena demi menyelamatkan Inter Milan dari kebangkrutan akibat dampak dari ekonomi global yang belum pulih setelah diterpa pandemi Covid-19.
Dilansir dari Football Italia, nama pelatih Lazio, Simone Inzaghi akan menggantikan Conte di San Siro. Mantan striker Italia itu telah menangani Lazio sejak 2016 dan membawa tim tersebut finis di urutan keenam musim ini.
Simone Inzaghi yang kontraknya bersama Lazio habis 30 Juni 2021 mendatang, merupakan sosok pelatih yang biasa menangani tim dengan low budget.
Walau belum ada penguguman resmi, namun jika melihat trek rekor serta gaya bermain yang diterapkan saat bersama Lazio, sosok Simone Inzaghi bisa dibilang sebagai pelatih pengganti sempurna buat Inter Milan.
Lantas, apa saja alasan yang membuat Simone Inzaghi layak gantikan posisi Antonio Conte di Inter Milan? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
Bisa Terapkan Skema 3-5-2
Alasan pertama tentu karena tipikal permainan serta strategi Simone Inzaghi yang hampir mirip dengan Antonio Conte, yakni bermain dengan tiga bek alias formasi 3-5-2.
Tercatat sepanjang musim 20/21, Simone Inzaghi juga sukses memainkan taktik 3-5-2 bersama Lazio. Hasilnya pun terbilang lumayan. Hingga akhir kompetisi, Lazio sukses bercokol di peringkat enam dengan torehan 68 angka.
Bahkan di musim lalu, taktik 3-5-2 Simone Inzaghi mampu membawa Lazio finish di urutan empat dengan rasio gol terbanyak Serie A ketiga di bawah Atalanta dan Inter Milan.
Dengan materi pemain yang tidak terlalu mewah, permainan 3-5-2 ala Simone Inzaghi mampu membawa Lazio finish di zona Eropa. Bisa dibayangkan jika dirinya menukangi Inter Milan yang punya materi pemain lebih baik, mungkin hasilnya tak berbeda jauh dengan era kepelatihan Antonio Conte.
1. Aura Juara dan Potensi Kembangkan Pemain Bintang
Tak cuma handal dalam menerapkan formasi tiga bek, nilai plus lain mengapa Simone Inzaghi layak menukangi Inter Milan terlihat dari torehan prestasi yang pernah ia menangkan bersama Lazio.
Walau tak bermaterikan banyak bintang, namun Lazio berhasil ia bawa menjuarai Coppa Italia pada musim 2018/19 serta Supercoppa Italiana di tahun 2017 dan 2019.
Selain itu, Simone Inzaghi juga handal dalam memoles beberapa pemain underdog menjadi permata berharga di kompetisi Eropa. Beberapa contohnya antara lain adalah Ciro Immobile hingga Sergej MilinkoviÄ-SaviÄ.
Potensi meracik pemain hingga jadi bintang sangatlah cocok buat kondisi Inter Milan saat ini, yang memang sedang berhemat dalam bursa transfer akibat krisis keuangan.
Rasio Kemenangan Kontra Tim Besar
Alasan terakhir adalah rasio kemenangan Simone Inzaghi kontra tim besar Italia yang cukup besar. Tim besar yang masuk dalam hitungan kali ini adalah para eks seven magnificent plus Atalanta.
Di musim ini, setidaknya Lazio pernah mengalahkan tim sekelas AC Milan, Napoli, AS Roma, serta menahan imbang Juventus dan Inter Milan.
Statistik tersebut bisa jadi modal positif Inter Milan jika dilatih Simone Inzaghi musim depan. Dengan bekal kemenangan dari tim empat besar, peluang La Beneamata untuk minimal finish di zona Liga Champions musim depan bisa terwujud.